Kamis, 16 Februari 2012

Perubahan Pengelolaan Nama Domain

Perubahan Pengelolaan Nama Domain





Selama ini domain yang kami gunakan tidak pernah didaftarkan dan tidak pernah diurus. Semua tampaknya berjalan otomatis. ISP selalu mengurusnya. Namun, ketika harus pindah ke ISP lain, persoalan domain barulah muncul. Informasi DNS ada di ISP lama sementara kontak dengan ISP lama akan segera berakhir. Jadi, perlu ada upaya untuk memindahkan informasi DNS ini agar pengakses masih tetap bisa mengakses server berdasarkan nama domain meski sudah pindah ISP.

Untuk urusan memindahkan DNS, pihak yang dihubungi adalah temen yang pernah punya pengalaman sejenis, PANDI, ISP lama dan ISP baru. Tidak hanya dihubungi per e-mail, namun juga per telpon agar bisa lebih interaktif. Temen dihubungi untuk mengetahui seluk beluk pindah ISP. PANDI dihubungi karena ia adalah lembaga resmi pengelola domain .id. ISP lama dihubungi agar pada saat yang sudah ditetapkan, ia mau melepaskan informasi DNS yang ia pegang di DNS Server. ISP baru dihubungi agar pada saat yang sudah ditetapkan juga, ia segera melakukan pendaftaran di DNS Server-nya.

 

Dari temen yang pernah punya pengalaman pindah ISP, didapat informasi, bahwa untuk pindah domain kita cukup melihat informasi yang berada di situs PANDI. Jangan lupa siapkan KTP dan Surat Kuasa. KTP dan Surat Kuasa tidak perlu di foto copy, cukup di-scan ke PDF atau JPG. Pihak PANDI mau menerima dokumen jenis ini. Dari temen ini juga saya bisa dipinjamkan account PANDI untuk sekedar melihat domain yang ia kelola. Rasanya jika hanya omongan saja tanpa bisa melihat domain yang temen saya kelola, kurang marem.

 

Berdasarkan situs http://www.pandi.or.id/perubahan-data-nama-domain/ didapat informasi bahwa selain ke 2 dokumen di atas, perlu dipersiapkan dokumen Surat Permohonan ke Pandi dan Tanda Bukti Pembayaran. Besarnya pembayaran yang harus kami lakukan adalah Rp 300.000,- dengan rincian :

  1. Biaya perubahan pengelolaan nama domain sebesar Rp 100.000,-. Jika tahun depan pindah ISP lagi, sepertinya biaya ini tidak perlu dibayar lagi, karena pengelolaan sudah ditangan sendiri.

  2. Biaya iuran selama 4 tahun hingga 2012 sebesar 4 x Rp 50.000,- = Rp 200.000,-


Tanda bukti pembayaran via ATM di-scan ke JPG. Surat Permohonan ke Pandi di-scan ke PDF. Jadi sekarang ada 4 dokumen, yaitu :

  1. Surat Kuasa

  2. KTP

  3. Surat Permohonan

  4. Bukti transfer


Ke 4 dokumen ini di-email ke helpdesk@pandi.or.id untuk diproses lebih lanjut. Kami mengirim jam 09.19 dibalas oleh PANDI jam 09.44 s/d jam 10.47 pada hari yang sama. Balasan dari PANDI terdiri dari 5 macam e-mail, yaitu :

  1. domain@pandi.or.id tentang Notifikasi Permohonan Perpanjangan Domain

  2. domain@pandi.or.id tentang Payment Confirmation Sistem Pengelolaan Domain .ID - PANDI

  3. domain@pandi.or.id tentang Payment Approval Sistem Pengelolaan Domain .ID - PANDI

  4. domain@pandi.or.id tentang Selamat, Permohonan Pembaharuan Domain Anda Disetujui

  5. pembayaran@pandi.or.id tentang Re: Fwd: Permohonan perubahan pengelolaan domain


ISP lama juga perlu disurati secara resmi agar ia bisa siap-siap untuk menghapus nama domain dari DNS Server-nya, khususnya per 31 Desember 2010 tengah malam.

 

ISP baru perlu ditanyai untuk hal-hal sbb :

  1. IP Address untuk DNS Primer dan DNS Sekunder. Data ini akan dimasukkan ke PANDI dan juga server-server.

  2. IP Address, Subnet Mask, dan Gatewy untuk calon DNS Server kami

  3. Penempatan DNS Server di Data Center ISP baru

  4. Mengetahui siapa pengelola DNS Server

  5. Menginformasikan IP Address DNS Server kami ke pengelola DNS Server ISP

  6. Menginformasikan agar hostmaster ISP baru siap meng-advertise per 31 Desember 2010 tengah malam.


Kira-kira berapa lama proses advertise ini ya? Kita tunggu saja.

 

Saat saya SSH dari rumah, pesan kesalahan yang muncul adalah sbb :

[msmunir@localhost ~]$ ssh xxx@183.91.xxx.xxx

ssh_exchange_identification: Connection closed by remote host

[msmunir@localhost ~]$

 

Kenapa?

Solusi ?

 

DNS 2011

 

Untuk perpindahan DNS, pada waktu perpindahan (tengah malam 31 Desember 2010), agar mengarahkan "Name Server Data" di PANDI menjadi seperti berikut,

 

Name Server : ns.idola.net.id

IP Address : 202.152.5.36

Name Server : rajawali.idola.net.id

IP Address : 202.152.0.2

 

Pada pergantian DNS, waktu propagasi membutuhkan setidaknya 24 jam agar ter-update ke semua network di Internet.

 

Record DNS yang sekarang, beserta record DNS baru yg diinginkan ketika nanti server menggunakan IP Lintasarta, agar dapat kami buatkan dulu record-nya di DNS server kami, mohon untuk tidak menghapus terlebih dahulu record DNS tersebut sebelum perpindahan.

 

Record DNS yang sekarang :

202.46.xxx.xxx serpongx.xxxxx.go.id serpongx

 

Record DNS yang baru :

183.91.xxx.xxx serpongy.xxxxx.go.id serpongy

 

 

http://msmunir-ina.blogspot.com/2010/12/perubahan-pengelolaan-nama-domain.html



Perubahan Pengelolaan Nama Domain

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Data Dukung Untuk Proses Pengadaan

Data Dukung Untuk Proses Pengadaan


Untuk pengadaan yang dilelangkan haruslah berhati-hati. Jika penentuan HPS tidak cermat bisa merugikan user. HPS harus mendekati dengan harga pasar. HPS yang lebih tinggi dari harga pasar atau harga yang akan ditawarkan oleh rekanan, dapat menyebabkan banyak dana yang dikembalikan ke negara. HPS yang lebih rendah dari harga pasar, menyebabkan tidak ada rekanan yang bersedia memasukkan penawaran. HPS harus dibuat sedemikian rupa sehingga mendekati harga pasar namun masih menguntungkan rekanan.

 

Berdasarkan kenyataan ini, penentuan HPS harus mengikuti tahapan sbb :

  1. Meminta masukan dari calon pengguna akhir (end users)

  2. Susun spek umum dengan 3 alternatif

  3. Survey ke orang yang pernah menggunakan. Informasi dari spek yang dikeluarkan pabrik bisa saja lebih manis dari kenyataan.

  4. Browsing harga dan spek di Internet, mencari di koran, majalah, dll.

  5. Telpon vendor atau toko yang dapat dipercaya untuk menanyakan ketersediaan barang dan harga saat ini, mengingat beberapa barang mengacu kepada US$.

  6. Survey harga lapangan, termasuk mendatangi toko yang pernah ditelpon. Atau mendatangi pameran komputer.

  7. Susun spek rinci. Jika dana masih ada, cari barang atau bahan tambahan atau asesoris lain yang relevan dengan barang utama

  8. Susun HPS

  9. Susun pengajuan


Proses ini bisa membentuk siklus manakala ada langkah yang berubah. Misal, pengajuan (#9) sudah disusun, ternyata user menghendaki barang dengan tipe lain (#1), maka keseluruhan proses akan diulangi kembali. Untuk itu penggunaan spreadsheet menjadi penting.

 

Rencana pengadaan mesin (kosa kata sesuai POK) :

  1. Komputer, 4 unit @ 10jt

  2. Video Conference Monitor, 1 unit @ 25jt

  3. LCD Projector, 1 unit @ 8jt

  4. Wireless Access Point, 3 unit @ 2jt

  5. Printer, 1 unit @ 5 jt

  6. Notebook, 4 unit @ 15jt


Dengan memperhatikan berbagai aspek, pengajuan mesin berubah menjadi :

  1. Komputer server, HP ProLiant DL160G6-442, Xeon E5504, 4GB UDIMM DDR3-1333, VGA 32MB, Dual GbE NIC, Rackmount 1U Case Bundling with HP 250GB SATA 7.2K Hot Plug [571230-B21] &HP Slim SATA DVD Rw Optical Kit [ 481047-b21], 1 unit @ 19,602,000. Tambahan : HP 507127-B21, 300GB 6G SAS 10K SFF (2.5-inch), 5 buah @ 4,312,000. Total = 41.162.000

  2. Komputer Desktop LENOVO IdeaCentre B300 706, Core2 Duo E7600, 2GB DDR3, 500GB HDD SATA, DVD±RW, VGA Intel GMA X4500 256MB (shared), NIC, WiFi, Camera, 20" WXGA, Non OS, 3 unit @ 5,782,000. Total = 17.346.000

  3. Notebook FUJITSU LifeBook AH531 - Black, Core i7-2620M, 4GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Nvidia Geforce GT525M, Camera, 15.6", Win7 Professional. Total = Rp 12,344,000.

  4. Notebook HP G42-360TX - Biscotti, Core i3-380M, 2GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA ATi Radeon 5470 1GB, Camera, 14" WXGA, Non OS, 3 unit @ 6.050.000. Tambahan : ADATA CH 94 1TB - Blue, 1TB, USB2.0, 2.5", 3 unit @ 971,000. Total = 21.063.000

  5. TV LCD SAMSUNG LA-52B550, 52", 1920 x 1080, 4ms, USB, HDMI, 1 unit @ 15,400,000

  6. LCD Projector PANASONIC PT-LB2EA, XGA (1024 x 768), Lumens 2600 ANSI, 2.3 kg, 1 unit@ 6.860.000. Tambahan : FOCUS 96", 96" x 96" (244 x 244 cm), Screen Projector and Tripod, 1 buah @ 2,450,000, LOGITECH Professional Presenter R800, Professional Presenter, Wireless mini-receiver, 2 AAA batteries, with Carrying Case, 1 buah @ 828,000. Total = 10.138.000

  7. Wireless Access Point EnGenius EOC-2611P 600mW, 3 unit @ 710.000. Asesoris : Antenna Omni Hyperlink 15 dBi, 3 buah @ 1.100.000. Pigtail N-Male to RP-SMA atau Pigtail N-Male to RP-TNC, 3 buah @ 75.000. Total = 1.885.000. Hyperlink Antenna Sectoral 20 Dbi 120 degree / 2,4 GHZ HG2420P, 1 buah @ 3.700.000.

  8. Samsung Multi Function Printer ML-3471ND/XSS, 1 unit@ 4.236.400.


Tidak jadi :

  1. Notebook HP G42-361TX - Biscotti, Core i5-460M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA ATi Radeon 5470 1GB, Camera, 14" WXGA, Non OS, 1 unit @ 6.750.000. Tambahan : GPS Navigator IWARE GPS 8801 Blaze, 1 buah @ 1.550.000, ADVANCE External DVD-RW, DVD ± R WRITE, DVD ±R READ, DVD ± R DL WRITE, DVD ±R DL READ, CD - R WRITE, CD - R READ, CD - RW WRITE, CD - RW READ, 1 buah @ Rp 420,000. Total = 8.720.000


Tambahan lain Corsair Flash Voyager :

  1. Corsair Flash Voyager® 16 GB USB Flash Drive = Rp 264.000. DiBhinneka = Rp 276.000,-

  2. Corsair Flash Voyager® GTR 32 GB USB Flash Drive = Rp 634.000. Di Bhinneka = Rp 650.000,-

  3. Corsair Flash Voyager® GTR 64 GB USB Flash Drive = 1.144.000. Di Bhinneka = Rp 1.167.000,-


Perubahan ini diakibatkan oleh berbagai faktor dan fakta, di antaranya adalah :

  1. Pengadaan dengan lelang seperti bola liar. Jika spek tidak rinci dan tertulis, rekanan bisa saja memberikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

  2. Kebutuhan bidang sistem dan jaringan komputer saat ini.

  3. Kebutuhan calon pengguna akhir atau end users

  4. Permintaan pimpinan dan pihak external lainnya. Misal : server dan layar proyektor

  5. Tidak sampai merubah atau merevisi POK apalagi DIPA

  6. Melakukan subsidi silang, selama tidak merubah jumlah keseluruhan unit.

  7. Mengutamakan produk dalam negeri dengan melihat TKDN

  8. Efisiensi dan efektivitas barang yang akan digunakan. Misal, jika TV LCD sudah cukup, kenapa harus TV LED, meskipun dana mencukupi. Sisa dana bisa digunakan untuk mensubsidi barang yang lain yang juga penting.

  9. Merealisasi pengadaan tahun lalu. Misal : HDD SAS 300GB

  10. Kemudahan dalam pengadaannya. Misal, jangan sampai indent


Hanya untuk catatan saya semata :

  1. Cable Tester akan menggunakan mata anggaran "Bahan jaringan komputer" melalui Belanja Barang Operasional Lainnya (BBOL). Selain itu, mata anggaran ini bisa untuk PoE, kabel UTP, konektor, pigtail. Nilai MA : 20.000.000

  2. Toner akan menggunakan mata anggaran "Komputer supplies" melalui Belanja Barang Operasional Lainnya (BBOL). Nilai : 17.080.000.

  3. Upgrade PC, ganti LCD monitor, flashdisk ukuran besar akan menggunakan mata anggaran "Suku Cadang Komputer" melalui Belanja Penambahan Nilai. Nilai : 21.000.000.

  4. Mata anggaran "Bahan pendukung implementasi OSS" bisa digunakan untuk pengadaan stiker, gantungan kunci, dll. Nilai : 980.000.

  5. Mata anggaran "Sosialisasi OSS (170 orang)" bisa digunakan untuk pelatihan singkat berbagai aplikasi berbasis OSS. Survey kebutuhan pengguna sangat diperlukan. Nilai : 20.400.000.

  6. Mata anggaran "Bahan multimedia" : 5.160.000.

  7. Mata anggaran "Bahan pengembangan website" : 5.000.000.

  8. Mata anggaran "Suku Cadang Komputer/Notebook" : 5.000.000.


Lihat :

  1. http://msmunir-ina.blogspot.com/2010/04/data-dukung-pengadaan-peralatan-dan.html

  2. http://msmunir-ina.blogspot.com/2010/12/pengadaan-penambahan-nilai-2010.html

  3. http://msmunir-ina.blogspot.com/2010/12/perawatan-sistem-dan-jaringan-komputer.html


Kamera DSLR dan asesorisnya:

  1. Canon EOS 500D Body = Rp 4.958.000. ISO tertinggi berapa ya? ISO 100-3200, expandable to 12800? Bandingkan dengan EOS 550D yang punya ISO 100-6400 dengan harga Rp 5.878.000,-

  2. Lensa Canon EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS = Rp 3.745.000,-.

  3. Lensa Canon EF 28-135mm f/3.5-5.6 IS USM (Non L Series) = 4.025.00,-

  4. Lensa Canon EF 24-105mm f/4.0L IS USM (L Series) = Rp 9.650.000,-


Data Dukung Untuk Proses Pengadaan

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Peralatan Uji Jaringan Komputer

Peralatan Uji Jaringan Komputer





Untuk mempermudah dan mempercepat diagnose kerusakan pada jaringan komputer dibutuhkan berbagai alat bantu, bisa berbentuk perangkat lunak, bisa juga berbentuk peralatan. Dengan adanya peralatan atau instrumen, kegagalan dapat diketahui secara lebih akurat, tidak hanya sekedar menggunakan feeling belaka. Peralatan dapat berbentuk hand held dan dapat berbentuk portable. Yang penting alat mudah dibawa kemana-mana dengan batere yang tahan lama, misal hingga 8 jam, bila perlu seharian kerja. Instrumen yang mungkin Anda perlukan untuk mengetahui kerusakan atau penurunan kinerja jaringan komputer antara lain :

  1. DTX CableAnalyzer™ Series

  2. EtherScope™ Series II Network Assistant

  3. LinkRunner™ Pro & Duo Network Multimeter

  4. CableIQ™ Qualification Tester

  5. NetTool™ Series II Inline Network Tester

  6. OptiView® Portable Network Analyzer

  7. AirCheck™ Wi-Fi Tester

  8. AirMagnet WiFi Analyzer

  9. AirMagnet Spectrum Analyzer

  10. AirMagnet Planner


 

DTX CableAnalyzer™ Series

 

The DTX CableAnalyzer Seriesfrom Fluke Networks is the testing platform for today and tomorrow. This revolutionary new future-proof platform significantly reduces total time to certify by improving every aspect of the testing process.

 

It starts with 9-second Cat 6 Autotest. That means you can meet TIA-568-C and ISO 11801:2002 certification requirements and receive structured cabling warranties faster than ever before. With all this speed also comes the highest accuracy as the DTX is the only tester to use a standards-compliant, electrically-centered permanent link test adapter. Furthermore, the DTX-1800 truly delivers on the promise of a futureproofing investment by measuring 10 Gig cable performance and Alien Crosstalk (ANEXT and AFEXT) in full compliance with the industry standards to 500 MHz. The AC Wiremap feature validates for Power over Ethernet services in accordance with TIA/EIA standards, even if a Midspan power supply is used. With over 40,000 units in use today, the DTX Series, is clearly the industry’s choice as the most trusted cable certifier.

 

Price Fluke Networks DTX-1800 CABLE ANALYZER = $ 7,979.80

 

 

EtherScope™ Series II Network Assistant

 

The handheld EtherScope analyzer assists network professionals with installation, validation and troubleshooting of Gigabit LANs and 802.11 wireless LANs. Install and integrate infrastructure easily by testing, verifying and fixing configuration issues during deployment. Validate network performance and service delivery by measuring key performance attributes and the availability and responsiveness of essential resources.

 

Diagnosis LAN health with one click. Close trouble tickets fast with guided drill-downs to the root cause. Audit the performance of the network on a regular, periodic basis to identify and correct emerging issues. The EtherScope Network Assistant makes testing is so simple practically anyone can troubleshoot problems instantly.

 

Price of Fluke Networks ES2-LAN-SX/I-LRD mainframe with LAN, RFC2544/ITO, SX Fiber, and LinkRunner DUO mainframe with Reflector =

$8,551.35

 

LinkRunner™ Pro & Duo Network Multimeter

 

Today’s connectivity problems are more complex than ever. Users demand Gigabit connectivity. IT departments enforce stronger standards like 802.1X. And technologies like VoIP and WLAN have given rise to a greater reliance on PoE for power.

 

The LinkRunner Pro and Duo recognize this, and empower technicians to address today’s challenges with powerful new features and reporting capabilities. And, following the tradition of the original LinkRunner, they are designed for simplicity and ease-of-use to ensure rapid deployment and concise answers.

 

Vision to resolve a broader range of today’s link connectivity problems. That’s Network SuperVision.™ That’s Fluke Networks’ promise to you.

 

Price of LinkRunner Duo Carrier Etehrnet Tester Including Reflector & Li-Ion = $1895.00

 

 

CableIQ™ Qualification Tester

 

CableIQ is the first cabling bandwidth tester for network technicians. It gives even the most novice tech the vision to see what speeds existing cabling can support, quickly isolate cabling from network problems, and discover what is at the far end of any cable. That means network techs can close trouble tickets faster, reduce on-call time, and save money by better utilizing their existing infrastructure.

 

CableIQ's powerful troubleshooting capability and intuitive interface enable your frontline technicians to identify and troubleshoot a wider range of problems within your infrastructure. Is the port active? Are the duplex settings matched? Is it a network problem or a cable problem? Can the cable support the required network bandwidth? CableIQ is the only tool that can answer all these questions before trouble tickets are escalated to the next level reducing problem escalation by up to 30%.

 

Price of Fluke Networks CIQ-100 CableIQ Qualification Tester =$930.75

 

 

NetTool™ Series II Inline Network Tester

 

Troubleshooting network connectivity problems can be a daunting and time-consuming task. Without the right tool, network techs can spend hours of unnecessary time with trial and error guesswork trying to isolate the problem.

 

Fluke Networks has put an end to the guessing game with the NetTool Series II Inline Network Tester. NetTool combines powerful NetProve diagnostics, inline Gigabit vision, VoIP Phone PC configuration testing in one palm-sized tool, so you'll have everything you need to quickly resolve even the toughest connectivity problem. Plus, with the monitoring and authentication option, you'll have the power to identify port-based security threats and maintain user connectivity in 802.1x environments.

 

Since no two networks are identical, Fluke Networks offers several NetTool models and options to match your individual requirements and to maximize the value of your NetTool investment. From our top-of-the-line NetTool Series II Network Service Kit to the entry-level NetTool 10/100, you will find a NetTool model that fits your network troubleshooting needs and your budget.

 

Price of Fluke Networks NTS2-PRO NETTOOL Series II Pro =

$2,320.35

 

OptiView® Portable Network Analyzer

 

The OptiView Network Analyzer is like having a “virtual network engineer” with its advanced network analysis features, built-in expert advice and all-in-one capability for analysis, troubleshooting, monitoring, trending and alerting – you can manage the core, remote sites or critical network points with a single tool.

 

OptiView Portable Network Analyzer can help you:

  • Resolve network performance issues in real-time using vendor-independent infrastructure analysis, on-the-wire traffic analysis, and full-line rate packet capture/decode.

  • Solve tough problems – even if you’re not a packet decode geek – through application-centric protocol analysis that provides guidance, not just data.

  • Deploy, secure and troubleshoot wireless LANs.

  • Optimize network equipment to minimize outages and degradations.

  • Eliminate unwanted applications and enforce traffic and bandwidth policies through deep traffic analysis.

  • Assess, verify and prove network readiness for new applications, new technologies and infrastructure deployment.

  • Perform routine audits to identify regulatory compliance violations (HIPAA, PCI, SOX).

  • Maintain network integrity by discovering unauthorized devices and misuse of network equipment.

  • Save huge amounts of time and keep documentation up-to-date with OptiView’s automated reporting function.


Price of Fluke Networks OPVS3-GIG OptiView Series III Integrated Network Analyzer Pro Gigabit = $19,795.05

 

 

AirCheck™ Wi-Fi Tester

 

Wi-Fi is a complex technology, but testing it doesn’t have to be. The AirCheck Wi-Fi tester allows network professionals to quickly verify and troubleshoot 802.11 a/b/g/n networks.

 

Designed specifically for dispatched troubleshooting, AirCheck simplifies wireless testing by providing:

  • Just a few clicks to the answers you need with streamlined, guided troubleshooting

  • An instant view to required test results including network availability, connectivity, utilization, security settings, rogue hunting, and interference detection

  • A rugged, purpose-built Wi-Fi tester that’s easy to use and easy to carry


Its intuitive design makes it simple for anyone to quickly master AirCheck. Instant power-up and streamlined tests give answers in seconds so you can close trouble tickets faster – making technicians and users alike more productive. Easily manage test results and documentation using AirCheck Manager software. From start to finish, AirCheck helps take the guesswork out of everyday wireless troubleshooting.

 

Price of Fluke AirCheck Wi-Fi Tester 1.0 = $1,995

 

 

AirMagnet WiFi Analyzer

 

AirMagnet WiFi Analyzer is the industry standard tool for mobile auditing and troubleshooting enterprise Wi-Fi networks. AirMagnet WiFi Analyzer helps IT staff quickly solve end user issues while automatically detecting security threats and other wireless network vulnerabilities. The solution includes the industry’s only suite of active WLAN diagnostic tools, enabling network managers to easily test and diagnose dozens of common wireless performance issues including connectivity problems, device conflicts and signal multi-path problems.

 

AirMagnet WiFi Analyzer includes a full compliance reporting engine, which automatically maps collected network information to requirements for compliance with policy and regulations. AirMagnet WiFi Analyzer integrates with AirMagnet Spectrum Analyzer for simultaneous Layer 1 and Layer 2 Wi-Fi troubleshooting.

 

AirMagnet WiFi Analyzer is available in two versions: “WiFi Analyzer Express” provides the core building blocks of WiFi troubleshooting and auditing with the ability to see devices, automatically identify common problems and physically locate specific devices. “WiFi Analyzer PRO” significantly extends all the capabilities found in the Express version and adds many more to provide a WiFi tool to solve virtually any type of performance, security or reporting challenge in the field.

 

Price of OPTIVIEW OPVS3-WFA AIRMAGNET WIFI ANALYZER =

$4.195.00

 

AirMagnet Spectrum Analyzer

 

Professional wireless networks depend on the presence of a strong reliable physical layer as the basis of communication. This fundamental requirement is a challenge for Wi-Fi networks, which must share the 2.4 GHz and 5 GHz spectrum with a variety of potentially interfering technologies.

 

AirMagnet Spectrum Analyzer solves this problem with an intuitive solution that allows IT staff to quickly analyze the local RF environment and identify specific sources of interference and their physical locations. It performs real-time RF spectrum analysis and pinpoints the location of problematic wireless devices, including Bluetooth, cordless phones, microwave ovens and video cameras, allowing IT staff to ensure optimal performance of their wireless networks.

 

The Spectrum Analyzer is an important part of the AirMagnet mobile toolset with the ability to integrate with AirMagnet Survey and AirMagnet WiFi Analyzer at critical stages of WLAN planning and deployment when Layer 1 analysis is needed most.

 

Price of AirMagnet Spectrum Analyzer IDs nonWiFi Includes PC card external antenna = $4,195.99

 

 

AirMagnet Planner

 

AirMagnet Planner takes the guess-work out of WLAN design andinstallation, making it easy for network professionals to accurately plan and deploy 802.11-based wireless networks in any indoor environment. The AirMagnet Planner accounts for building materials, obstructions, access point configurations, antenna patterns, and a host of other variables to provide a reliable predictive map of Wi-Fi signal and performance. It ensures full coverage for end-users while minimizing signal bleed into unsecured areas.

 

AirMagnet Planner can be purchased as a standalone product, as an integrated feature of AirMagnet Survey Express or built into AirMagnet Survey PRO.

 

Price of Fluke Networks AM/A4013G AirMagnet Planner Module, Software = $1,000.00

 

http://msmunir-ina.blogspot.com/2011/03/peralatan-uji-jaringan-komputer.html



Peralatan Uji Jaringan Komputer

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

PLTN Why Not

PLTN?? Why Not...





Saat ini kalau bertemu orang, nadanya sama bahwa PLTN itu berbahaya. Upaya untuk memiliki PLTN, bukan saja ditinjau lagi, namun perlu diurungkan. Sikap takut kemudian membuat menjadi mundur memang manusiawi. Untungnya tidak semua orang memiliki sifat itu. Yang repot jika sifat itu dimiliki para pemimpin, ulama dan cerdik pandai, yang dipimpinnya bisa jadi akan ikut saja.

Jika takut radiasi, PLTN ditolak. Bagaimana dengan sumber bahaya lain yang dapat merengggut jiwa manusia. Ada banyak sumber petaka di negeri ini, mungkin dinegara lain tidak terjadi. Sumebr petaka itu bisa berasal dari pantai, gunung berapi, sepeda motor, bis, kereta, hingga pesawat terbang. Kalau semua sumber petaka ini harus dihindari, dapat dibayangkan bagaimana kita harus hidup. Hidup tanpa sepeda, mobil, bis, kereta api, ferry, pesawat terbang. Hidup jauh dari gunung berapi dan pantai yang agak susah mengingat lahan di kawasan tertentu memang terbatas.

 

Cobalah bersahabat dengan resiko, barangkali resiko bisa diminimalkan tanpa harus membuang elemen yang beresiko. Bisa jadi elemen tersebut banyak menguntungkan. Jika kemudian ada resiko, itu wajar saja. Bagi umat muslim, wajib percaya atau beriman kepada takdir baik dan takdir buruk datangnya dari Allah SWT. Entah bagi orang yang tidak beraga atau tidak memahami agama.

 

Jika karena resiko kita harus mundur, bisa jadi tidak ada satupun orang yang mau menjadi tentara atau petugas keamanan. Karena posisi tersebut selalu berdampingan dengan resiko, bahkan resiko kematian. Tak ada lagi olahragawan terjun payung, gantole, terbang layang, arung jeram, dsb.

 

Sudahlah, gak usah terlalu takut. Toh masih ada Tuhan di atas sana yang akan melindungi dan menolong kita dari segala mara bahaya. Biarkan Tuhan yang menentukan siapa yang mendapatkan takdir baik dan siapa yang mendapatkan takdir buruk. We just try, not refuse.

 

Hanya bravemen yang memiliki masa depan cerah dengan segala resiko yang harus dilaluinya. Hidup ini sebenarnya sudah resiko. Haruskan diakhiri hidup ini? no way men... life must go on

 

Bersyukurlah masih ada para pemberani, sehingga kita semua terbebas dari penjajahan. Jika Anda takut tak perlu disebarkan kepada orang lain. Simpan untuk diri sendiri saja.

 

http://msmunir-ina.blogspot.com/2011/03/kenapa-harus-takut-pltn.html



PLTN Why Not

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Internet Gateway dengan Fedora

Internet Gateway dengan Fedora


Gateway dibutuhkan untuk dapat menghubungkan 2 atau lebih jaringan yang berbeda. Sebuah gateway bisa menggunakan sebuah PC yang punya lebih dari 1 interface jaringan (NIC). Interface ini harus dikonfigurasi agar bisa mem-forward atau me-routing paket yang datang dan pergi melalui interface tersebut. Agar komputer Linux kita bisa jadi gateway, ikuti langkah-langkah sederhana di bawah ini.

 

1. Siapkan 2 buah kartu jaringan dan pasang di komputer yang mau dijadikan Gateway. Komputer sudah terinstalasi Fedora Core 11. Dan Anda bisa sebagai root.

2. eth0 beri IP Address = 192.168.2.1, Subnet Mask = 255.255.255.0, Gateway = 202.46.3.yy. DNS bisa dikosongkan. Isi Gateway disamakan dengan IP Address eth1.

3. Pasang kabel UTP ke suatu switch, katakan Switch1

4. eth1 beri IP Address = 202.46.3.yy, Subnet Mask = 255.255.255.240, Gateway = 202.46.3.xx. Isi DNS sesuai dengan petunjuk dari ISP (provider). Nilai IP Address, Subnet Mask dan gateway juga ikut petunjuk dari ISP (provider).

5. Pasang kabel UTP ke ISP (entah via modem atau router)

6. Aktifkan ke-2 interface di atas, lalu cek dengan ifconfig.

# /etc/rc.d/init.d/network restart

# ifconfig

6. Anggap paket iptables sudah terinstalasi di Fedora Core 11.

7. Jalankan ip_forward

# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

8. Hentikan iptables

# /etc/init.d/iptables stop

9. Jalankan 2 perintah iptables di bawah ini.

# iptables -A FORWARD -s 192.168.2.0/24 -j ACCEPT

# iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.2.0/24 -j MASQUERADE

10. Test dari komputer client untuk PING, FTP, SSH, HTTP. Tancapkan kabel UTP dari Client1 ke Switch1. Cleint beri IP Address = 192.168.2.3, Subnet mask = 255.255.255.0, Gateway = 192.168.2.1 (samakan dengan alamat eth0-nya gateway).

 

Keterangan :

# adalah prompt root



 

 

Contoh tampilan di sisi Gateway

[msmunir@svec ~]$ su -

Password:

[root@svec ~]# ifconfig

lo Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

inet6 addr: ::1/128 Scope:Host

UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1

RX packets:82 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:82 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:0

RX bytes:6740 (6.5 KiB) TX bytes:6740 (6.5 KiB)

 

[root@svec ~]# /etc/rc.d/init.d/network restart

Mematikan antarmuka loopback: [ OK ]

Mengaktifkan antarmuka loopbak: [ OK ]

Menghidupkan antarmuka eth0: [ OK ]

Menghidupkan antarmuka eth1: [ OK ]

[root@svec ~]# ifconfig

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1C:C0:7B:60:C0

inet addr:192.168.2.1 Bcast:192.168.2.255 Mask:255.255.255.0

inet6 addr: fe80::21c:c0ff:fe7b:60c0/64 Scope:Link

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

RX packets:26 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:22 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:1000

RX bytes:2320 (2.2 KiB) TX bytes:3899 (3.8 KiB)

Interrupt:28 Base address:0x8000

 

eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:18:F3:C9:0D:DC

inet addr:202.46.3.yy Bcast:202.46.3.95 Mask:255.255.255.0

inet6 addr: fe80::218:f3ff:fec9:ddc/64 Scope:Link

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1

RX packets:521 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:17 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:1000

RX bytes:31260 (30.5 KiB) TX bytes:3135 (3.0 KiB)

Interrupt:21

 

lo Link encap:Local Loopback

inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0

inet6 addr: ::1/128 Scope:Host

UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1

RX packets:82 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0

TX packets:82 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0

collisions:0 txqueuelen:0

RX bytes:6740 (6.5 KiB) TX bytes:6740 (6.5 KiB)

 

[root@svec ~]# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

[root@svec ~]# /etc/init.d/iptables stop

iptables: Flushing firewall rules: [ OK ]

iptables: Setting chains to policy ACCEPT: filter [ OK ]

iptables: Unloading modules: [ OK ]

[root@svec ~]# iptables -A FORWARD -s 192.168.2.0/24 -j ACCEPT

[root@svec ~]# iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.2.0/24 -j MASQUERADE

[root@svec ~]#

 

[root@svec ~]# route -n

Kernel IP routing table

Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface

202.46.3.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth1

192.168.2.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0

169.254.0.0 0.0.0.0 255.255.0.0 U 1002 0 0 eth0

169.254.0.0 0.0.0.0 255.255.0.0 U 1003 0 0 eth1

0.0.0.0 202.46.3.xx 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth1

[root@svec ~]#

 

route del -net 10.13.21.0 netmask 255.255.255.0 gw 192.168.10.254 eth0

route del -net 169.254.0.0 netmask 255.255.0.0 gw 0.0.0.0 eth0

 

[root@svec ~]# route del -net 169.254.0.0 netmask 255.255.0.0 gw 0.0.0.0 eth0

[root@svec ~]# route -n

Kernel IP routing table

Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface

202.46.3.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth1

192.168.2.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0

169.254.0.0 0.0.0.0 255.255.0.0 U 1003 0 0 eth1

0.0.0.0 202.46.3.xx 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth1

[root@svec ~]#

 

route del -net 169.254.0.0 netmask 255.255.0.0 gw 0.0.0.0 eth1

 

[root@svec ~]# route del -net 169.254.0.0 netmask 255.255.0.0 gw 0.0.0.0 eth1

[root@svec ~]# route -n

Kernel IP routing table

Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface

202.46.3.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth1

192.168.2.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0

0.0.0.0 202.46.3.xx 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth1

[root@svec ~]#

 

Kesimpulan :

Jalankan 6 langkah sederhana ini

# /etc/rc.d/init.d/network restart

# ifconfig

# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

# /etc/init.d/iptables stop

# iptables -A FORWARD -s 192.168.2.0/24 -j ACCEPT

# iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.2.0/24 -j MASQUERADE

 

Untuk test dari komputer client, sebaiknya siapkan :

  1. Program gFTP

  2. Program Firefox

  3. Alamat komputer di luar sana yang bisa di-SSH (gak harus)

  4. Alamat host di luar sana yang bisa di-ping, bisa juga www.detik.com


Mudah-mudahan tes 4 port ini sudah mewakili kebutuhan user.

 

 

http://msmunir-ina.blogspot.com/2010/12/gateway-dengan-fedora-11.html

Internet Gateway dengan Fedora

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Penambahan Nilai Barang Inventaris

Penambahan Nilai Barang Inventaris





Pengadaan yang menggunakan mata anggaran misal: 53xxxx adalah pengadaan yang menyebabkan penambahan nilai suatu barang inventaris. Artinya, pengadaan suatu item harus mengacu kepada barang inventaris yang telah ada.





Penambahan Nilai Barang Inventaris

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Pekerjaan Rumah untuk SiX it any list customer

Pekerjaan Rumah untuk SiX it any list customer





  1. Cek FO ASTINET

  2. Cek transceiver

  3. Ganti transceiver backbone STISITelkom dan Colocation Server dalam rangka mengaktifkan sinkronisasi backup data.

  4. Menambah stok Switch

  5. Menambah stok transceiver

  6. Menambah stok kabel UTP

  7. Menambah stok konektor RJ45

  8. Merampingkan jumlah switch hingga seminimal mungkin melalui penataan ulang kabel UTP.

  9. Aktifasi backbone antara Staff dengan wireless

  10. Cek kepemilikan dan fungsi transceiver yang ada di Ruang Server, kabel - kabel yang tidak terhubung kemana-mana.

  11. Menggunakan satu router ClearOS untuk seluruh LAN, dimana setiap port di-assign ke suatu ruangan / gedung.

  12. Penggunaan lebih sedikit wireless access point, namun mampu menjangkau seluruh kawasan kerja. Semakin sedikit perangkat, perawatan dan pengendalian akan semakin mudah.

  13. Upgrade firmware Wireless Access Point Linksys

  14. Mengetahui trend kerusakan perangkat beserta penyebabnya

  15. Mengetahui unjuk kerja Internet sebelum memasuki 2011




Pekerjaan Rumah untuk SiX it any list customer

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id