Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Curhat. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Februari 2012

Maaf Aku Tak Kan Mengucapkan Selamat Ulang Tahun, walau Aku Ingat Ultahmu

Maaf Aku Tak Kan Mengucapkan Selamat Ulang Tahun, walau Aku Ingat Ultahmu


Ada yg lebih baik daripada ucapan “happy b’day or wish U all the best" atau mengucapkan SELAMAT HARI ULANG TAHUN atau agak "islami" dikit MET MILAD ??

Kita menganggap diantara bentuk kebaikan/perhatian yg kita ungkapkan kepada orang lain adalah memberinya ucapan selamat di hari ulang tahunnya.

Sebagai seorang muslim sebaiknya kita tinggalkan, kebiasaan ini, karena mengucapkan “selamat ulang tahun (dan sejenisnya)” bukanlah tradisi islam.

Dan hari raya di dalam Islam hanyalah dua: yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun selain keduanya dari berbagai perayaan apakah yang berhubungan dengan
seseorang, sekelompok orang, atau satu kejadian, atau dengan makna apa saja, maka itu merupakan perayaan-perayaan yang baru dalam agama, Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bahwa beliau
bersabda:

dalam hadits riwayat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu :
Nabi shallallahu alaihi wasallam datang ke Madinah dan ketika itu penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bisa bersenang-senang di dalamnya pada masa
jahiliyyah, maka beliau bersabda : "Aku datang pada kalian dalam keadaan kalian memiliki dua hari raya yang kalian bersenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari tersebut dengan yang lebih baik yaitu hari Nahr (Iedul Adha) dan Iedul Fitri."
(HR Ahmad, Abu Daud, Nasa'i dan Baghawi)

tidak boleh bagi Kaum Muslimin melakukannya, menyetujuinya, dan menampakkan kegembiraan dengannya, atau membantunya dengan sesuatu.
Sebab hal tersebut termasuk ke dalam sikap melanggar batasan-batasan Allah, dan barangsiapa yang melanggar batasan-batasan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka sungguh dia telah menzhalimi dirinya sendiri. Apabila perayaan yang diada-adakan tersebut
berasal dari perayaan orang-orang kafir, maka ini berarti dosa di atas dosa, sebab menyerupai mereka, dan itu merupakan bentuk loyalitasnya kepada mereka. Dan sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah melarang Kaum Mukminin menyerupai mereka dan bersikap loyal kepada mereka dalam kitab-Nya yang agung. Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bahwa beliau bersabda:

من تشبه بقوم فهو منهم

" Barangsiapa yang menyerupai satu kaum,maka dia termasuk mereka ".
(HR.Abu Dawud dari Abdullah bin Umar)

Islam hadir dengan solusi mu’amalah (interaksi sosial) yang jauh lebih baik...yakni…do’a.
Ya, mendoakan kebaikan bagi kawan atau siapapun orang yang kita sayangi,sebagai bentuk perhatian kita pada orang tersebut.

Namun, JANGANLAH kita mendoakan orang lain HANYA pada saat di hari ultahnya saja atau jangan kita mengkhususkan hari tersebut.
Hendaknya kita mendoakan orang lain kapan saja.

Nah…kali ini akan saya coba angkat sebuah tuntunan agung dalam mendoakan orang lain…

Al-Imam Muslim rohimahulloh meletakkan beberapa hadits dalam kitab Shohih-nya,yang
kemudian diberi judul oleh Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rohimahulloh :
“Keutamaan doa untuk kaum muslimin dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran mereka.”

Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda dalam
hadits dari shahabiyah Ummud Darda`rodhiyallohu ‘anha :

دَعْوَةُ
الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ
عِنْدَ
رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ
الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Doa seorang muslim kepada saudaranya secara rahasia dan tidak hadir di hadapannya adalah sangat dikabulkan. Di sisinya ada seorang malaikat yang ditunjuk oleh Alloh. Setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata (kepadanya): “Ya Alloh, kabulkanlah, dan
(semoga) bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.” (HR. Muslim)

Al-Imam An-Nawawi rohimahulloh menjelaskan hadits diatas dalam kitabnya, Al-Minhaj, dengan mengatakan : “Makna بظهر الغيب adalah tanpa kehadiran orang yang didoakan di hadapannya dan tanpa sepengetahuannya. Amalan yang seperti ini benar-benar menunjukkan di dalam keikhlasannya.
Dan dahulu sebagian para salaf jika menginginkan suatu doa bagi dirinya sendiri, maka iapun akan berdoa dengan doa tersebut bagi saudaranya sesama muslim dikarenakan amalan tersebut sangat dikabulkan dan ia akan mendapatkan balasan yang semisalnya.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rohimahulloh menjelaskan : “Bahwasanya jika seseorang mendoakan saudaranya (sesama muslim) dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran saudaranya di hadapannya. Seorang malaikat berkata, ‘Amin (Ya Alloh, kabulkanlah), dan bagimu juga mendapatkan balasan) yang semisalnya.’ Maka malaikat akan mengaminkan atas doamu jika engkau mendoakan bagi saudaramu tanpa sepengetahuan dan kehadirannya.”
======================================================

Subhanalloh…
Demikianlah salah satu dari sekian banyak keindahan islam, keagungan sunnah…
ketika kita mendoakan orang lain TANPA SEPENGETAHUAN orang tersebut…
maka malaikat akan meng-amin-kan doa kita...
ditambah mendoakan kebaikan yang serupa pula untuk diri kita.

Ya Ayyuhal ikhwah
Telah berlalu beberapa “birthday reminder” kalian di facebook saya…
Di suatu bulan muncul pula “birthday reminder” saya di facebook kalian…atau kalian ingat ulang tahun anggota keluarga saya, seperti anak-anak saya.

Namun kali ini indahnya persahabatan kita…
tidaklah diukur dari siapa yang lebih dulu mengetik ucapan-ucapan selamat di wall saat ulang tahun…
akan tetapi yang jauh lebih penting dari hal itu adalah…
siapa yang paling tulus mendoakan…
semoga Alloh memberi kita hati yang tulus dan ikhlas untuk berdoa...

Mungkin saya tidak selalu ada saat kalian bahagia…
Dan saya pun sering tidak ada saat kalian berduka…
Namun ketidakhadiran itu tidaklah berarti ketidakpedulian…
Yakinlah kawan…insya Alloh, doa saya bersama kalian…

Kemudian…
Saya tidaklah sebaik ‘Umar ibn Khoththob…bahkan sangat jauh…
Namun, saya harap bisa mempunyai kawan yang mewariskan keutamaan Uwais Al-Qorni…

Ya…Uwais Al-Qorni…seorang yg tidak terkenal di dunia…
Tetapi...namanya, suaranya, doanya sangat dikenal oleh penduduk langit sana…

Ya Ayyuhal ikhwah
Doakan saya…

Semoga malaikat-Nya mendoakan kalian juga…
Dan semoga Alloh ‘Azza wa Jalla…mengabulkan doa kita
semua…

sumber : http://pecintasunnah.blogspot.com/2010/04/maaf-aku-tak-kan-mengucapkan-selamat.html

copy from :
http://www.facebook.com/notes/keke-tea/maaf-aku-tak-kan-mengucapkan-selamat-ulang-tahun-walau-aku-ingat-ultahmu/440299171170

Maaf Aku Tak Kan Mengucapkan Selamat Ulang Tahun, walau Aku Ingat Ultahmu

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Pria Menikah Lebih Mapan dari Pria Lajang

Pria Menikah Lebih Mapan dari Pria Lajang?


VIVAnews - By Irina Damayanti, Lutfi Dwi Puji Astuti - Minggu, 28 November

 

 

Jika Anda pria yang memiliki penghasilan pas-pas an semasa lajang, jangan khawatir tak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga saat masuk dalam jenjang pernikahan. Karena sebuah penelitian mengungkap, kebanyakan pria setelah menikah justru penghasilannya makin melimpah.

 

Seperti dikutip dari laman Daily Mail, pria yang telah menikah mendapatkan tujuh persen penghasilan lebih banyak dibanding pria lajang.

 

Kesimpulan itu diperoleh dari survei 12.000 orang Jerman yang dilakukan oleh University of Bielefeld. Survei itu sudah mempertimbangkan perbedaan usia, pendidikan dan pengalaman ketika melakukan penelitian.

Para akademisi itu mengatakan bahwa setelah menikah, pria mengambil kepentingan yang lebih besar dalam keuangan mereka dan melakukan upaya lebih keras untuk memperbaiki nasib.

 

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan pria merasa tidak puas dengan pendapatan sebelumnya semasa lajang. Hal ini menyebabkan pria yang sudah menikah lebih berupaya keras mencari pendapatan lebih tinggi dalam pekerjaan mereka. Alhasil banyak pria menikah mendapatkan upah lebih tinggi," kata akademisi di Universitas Bielefeld di Jerman.

 

Untuk mencapai kesimpulan, para peneliti itu menganalisis data dari 12.245 orang yang diwawancarai dari berbagai  status pekerjaan, jam kerja, pendapatan dan waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas rumah tangga.

 

Peneliti menyimpulkan: "Perubahan gaya hidup yang berhubungan dengan pernikahan, membuat pengeluaran rumah tangga meningkat, dan seterusnya."

Untuk itu, bagi Anda pria lajang yang memiliki pendapatan pas-pasan, jangan ragu melangkah untuk merencanakan pernikahan.

Pria Menikah Lebih Mapan dari Pria Lajang

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

 

www.stisitelkom.ac.id www.di.stisitelkom.ac.id www.ktm.stisitelkom.ac.id

 

www.dkv.stisitelkom.ac.id www.dp.stisitelkom.ac.id www.srm.stisitelkom.ac.id

 

www.blog.stisitelkom.ac.id www.multimedia.stisitelkom.ac.id

 

www.elearning.stisitelkom.ac.id www.library.stisitelkom.ac.id

 

www.digilib.stisitelkom.ac.id www.mirror.stisitelkom.ac.id

 

www.sisfo.stisitelkom.ac.id www.hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

 

www.hilfans.wordpress.com www.hilfan-s.blogspot.com www.askaf.co.id

 

Komplain speedy

Komplain speedy


Menunggu tiada kepastian setelah tlp 147, akhirnya kirim surat di website speedy.

 

Saya sudah 4 kali komplain sejak minggu pertama bulan november ke 147 mengenai downstream saya yang hanya 1162 padahal saya berlangganan speedy 3Mega.

 

Bulan lalu downstream saya normal berkisar 3000. Dan hari ini 22 November 2010 downstream saya hanya 712, terakhir saya komplain sabtu 20 November.

 

Bukannya perbaikan, malah tambah down..

 

Sebentar lagi akhir bulan, dan beban tagihan saya speedy 3mega, padahal full selama bulan november ini saya hanya mendapatkan layanan seperti speedy 1 mega.

 

IP yang saya dapatkan xxx.xx.xxx.xxx

 

Coba perbaiki, kirim teknisi atau apapun, janji selalu 3 x 24 jam tidak pernah ditepati, ini sudah 21 x 24 jam... mau kali berapa lagi saya harus menunggu.

 

Komplain di website speedy : http://www.telkom.co.id/contact/service.php?op=fkeluhan

Komplain speedy

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Menyikapi Ajakan Kemusyrikan Obama di Istiqlal

Menyikapi Ajakan Kemusyrikan Obama di Istiqlal: 'Lakum Dinukum Waliyadin'


Secarik kertas  berisi tulisan tangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tentang kesan khusus atas kunjungannya ke Masjid Istiqlal diterima oleh Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali Mustofa Yakub, Rabu 10 November 2010.

 

Bagaimanapun, tulisan tangan seorang Presiden Amerika yang dia sendiri mengaku sebagai Kristiani itu walau tampaknya mengajak kepada suatu “kebaikan” namun entah disengaja atau tidak, di dalamnya ada tawaran kemusyrikan. Satu bentuk keyakinan yang sangat dilarang oleh Islam, bahkan puncak kemungkaran.

 

Hal itu tercermin dalam akhir tulisan tangan Presiden Obama:

 

“…. I hope my visits promotes greater understanding between peoples of different countries and different faith for we are all children of God."

 

Baris terakhir termaktub “we are all children of God,” yang kurang lebih terjemahnya adalah “kita semua adalah anak-anak Allah.” Kalimat ini  adalah ajakan kepada kemusyrikan, karena dalam Islam, Allah Ta’ala berfirman dengan jelas:

 

“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia" (Qs Al-Ikhlash 1-4).

 

Penawaran dengan menyebut “we are all children of God” itu mengingatkan peristiwa yang diajukan oleh kaum kafir Quraisy untuk apa yang kurang lebihnya sekarang disebut “doa bersama antaragama”, namun langsung Allah Ta’ala menurunkan surat Al-Kafirun, yang isinya menolak tegas-tegas penawaran dari kaum kafir Quraisy itu.

 

“Katakanlah: "Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu semba. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS Al-Kafirun 1-6).

 

Tulisan tangan Obama itu diterima Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mohammad Ali Mustofa Yakub. Berikut isi lengkap tulisan Obama:

 

"I am honored to have had an opportunity to visit this magnificent mosque, which stands as a symbol of the role of Islam in guiding the lines of millions of Indonesians. I hope my visits promotes greater understanding between peoples of different countries and different faith for we are all CHILDREN OF GOD."

 

Terjemahannya kurang lebih demikian:

 

"Kehormatan bagi saya karena mendapat kesempatan untuk dapat mengunjungi masjid yang sangat luar biasa ini, Istiqlal adalah simbol peranan Islam dalam menuntun kehidupan jutaan rakyat Indonesia. Saya berharap kunjungan saya makin meningkatkan saling pengertian di antara orang-orang dari berbagai negara dan keyakinan, sebab kita semua adalah ANAK-ANAK TUHAN."

 

Bagaimana umat Islam menyikapinya?

 

Bagaimana cara menyikapi setelah kita tahu ada ayat “lakum dinukum waliyadin”

ِ(bagimu agamamu, dan bagikulah, agamaku)?

 

Imam Ibnu Katsir mengaitkan ayat itu dengan sikap Nabi Ibrahim alaihissalam dan para pengikutnya terhadap orang-orang musyrikin:

 

"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.”(Qs Al-Mumtahanah 4).

 

Walaupun tulisan Obama itu berkaitan dengan kunjungan di Masjid Istiqlal, namun isinya pada hakikatnya adalah mengajak kepada kemusyrikan. Karena sebagaimana Allah Ta’ala telah jelaskan:

 

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS Al-Baqarah 120).

 

Bagi Umat Islam, lafal “insya Allah” ataupun “assalamu’alaikum” yang diucapkan Obama ketika berkunjung ke Indonesia, tidak lantas membuat silau akidah. Umat Islam tetap lebih percaya kepada apa yang difirmankan Allah dan Rasul-Nya, diantara: “lakum dinukum waliyadin.”

 

ِBagimu agamamu, dan bagikulah agamaku, wahai Mister Obama.

 

Obama Beri Plakat ke Pihak Istiqlal                                                                                      U.S. President Barack Obama and first lady Michelle Obama tour the Istiqlal Mosque in Jakarta November 10, 2010. Guiding them is Grand Imam Ali Mustafa Yaqub (C). REUTERS/Jason Reed

 

 

 

Oleh: Hartono Ahmad Jaiz

Sumber : voa-islam.com

*) Hartono Ahmad Jaiz adalah penulis buku "Sumber-sumber Penghancur Akhlaq Islam."

Menyikapi Ajakan Kemusyrikan Obama di Istiqlal

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Surat terbuka kepada para pendidik bidang TI Indonesia ( by I Made Wiryana )

Surat terbuka kepada para pendidik bidang TI Indonesia ( by I Made Wiryana )


Rekan-rekan pengajar yang saya hormati, tanpa terasa teknologi informasi (TI) telah masuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Internet, spreadsheet, wordprocessor, database telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang komputer, teknik, perbankan atau sains, tapi juga telah melebar ke bidang lainnya. Komputer dan teknologi informasi telah sampai pada taraf pervasif, yang telah begitu menjadi satu dalam proses belajar dan mengajar sehari-hari. Dari menulis laporan, perangkat analisis, hingga ke pelaksanaan percobaan Sebagai pengajar, selama ini kita telah berusaha sekuat tenaga untuk sedapat mungkin mengajarkan teknologi ini kepada anak didik kita, baik dari segi teoritis maupun aplikasinya. Perkembangan teknologi yang cepat ini tanpa terasa telah memojokkan kita untuk mengajarkan produk teknologi informasi ini secara cepat-kilat dan terkadang cenderung potong kompas. Dorongan untuk mengikuti perubahan teknologi ini menjadikan kita cenderung memberikan pengetahuan dengan bersandar pada aplikasi-aplikasi yang populer belaka. Popularitas suatu perangkat lunak yang sering kali dibentuk oleh strategi dan proses marketing yang jitu, sering menjadi dasar pemilihan perangkat lunak pendukung materi pengajaran. Kita kurang melihat pada kesesuaian perangkat lunak terhadap materi pengajaran, juga sering kita mengabaikan dasar teknologi yang melandasinya. Bahkan terkadang kita melupakan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Secara sadar atau tidak sadar dan sengaja atau tidak sengaja, demi mengatas-namakan mengejar ketinggalan teknologi, kita telah mengabaikan etika yang seharusnya kita junjung tinggi dalam lingkungan akademis ini. Tanpa sadar kita mengajarkan pengetahuan teknologi informasi ini dengan mengabaikan hak cipta si pembuat perangkat lunak. Sebagian besar perangkat lunak yang kita gunakan adalah “bajakan” (sengaja saya beri tanda kutip, karena secara hukum tidak bisa dikatakan bajakan karena banyak institusi telah membeli satu lisensi perangkat lunak, tapi secara etis adalah bajakan karena banyak mahasiswa yang mengkopinya secara sadar). Tanpa sadar secara perlahan kita memberikan justifikasi keabsahan penggunaan perangkat komersial bajakan. Hal ini disebabkan proses pengkopian tersebut dilakukan terhadap program komersial, bukan ke suatu program yang bersifat Open Source. Memang kita bisa beralasan dengan menyatakan bahwa situasi pada saat itulah yang mendorong dan memaksa kita melakukan hal itu. Keterbatasan arus informasi menjadikan seakan-akan kita tidak memiliki pilihan lain yang lebih aplikabel. Harga perangkat lunak yang mahal serta lajunya perubahan perangkat lunak dan trend yang ada. Itikad baik kita untuk mengajarkan pada para mahasiswa aplikasi yang terbaru demi mempersiapkan mereka terjun ke lapangan pekerjaan juga mendorong kita untuk melakukannya. Sekarang adalah saat yang tepat untuk kita renungkan satu per satu. Apakah ada langkah alternatif lainnya yang mencegah kita melakukan pilihan yang sama ? Situasi perekenomian yang sulit dan perkembangan teknologi informasi yang cepat mengharuskan kita memikirkan dengan lebih jernih, seksama, strategis dan taktis, tanpa mengabaikan etika yang ada. Mungkin sekitar 1993-an kita masih bisa berlindung di balik alasan ketersediaan perangkat lunak yang minim di Indonesia. Jangankan program Open Source yang gratis, pilihan program komersial yang tersedi sangat terbatas sekali. Free Software Foundation, Linux, FreeBSD, GNU masihlah sangat jarang terdengar dan gaungnya nyaris tak terdengar di Indonesia. Pada saat ini, hampirs setiap majalah komputer dan bisnis telah membahas Linux dan trend Open Source ini (majalah komputer dan bisnis di Indonesia yang masih jarang sekali memasukkannya ke dalam bahasannya, mungkin hanya Elektro, dan Infokomputer yang pernah sekilas membahasnya). Walau begitu gaungnya tetap belum terdengar keras di Indonesia. Terbukanya arus informasi via Internet seharusnya menjadikan kita menoleh kepada pilihan yang ini. Tetapi sepertinya kita kembali menjadi penonton yang ketinggalan jaman lagi seperti yang sudah-sudah. Haruskah kita mengulangi kesalahan yang sama ini? Semua itu berpulang pada kita sebagai pengajar. Akankah kita tetap mengajarkan teknologi informasi kepada para anak didik kita, dengan menggunakan perangkat lunak “bajakan” atau komersial yang mahal, atau memilih menggunakan perangkat lunak Open Source, yang murah atau bahkan gratis. yang tersedia source code, yang memungkinkan untuk dianalisis, dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kita ? Mari kita lihat kekurang-tepatan apa lagi yang telah kita lakukan selama ini tanpa sengaja. Dengan hanya mempelajari perangkat lunak yang “jadi dan tertutup” bahkan yang “legalitasnya dipertanyakan”, kita menempatkan anak didik kita berada pada posisi benar-benar sebagai end-user. Mereka siap menjadi seorang konsumer yang selalu hanya bisa menerima perubahan perangkat lunak dan selalu mengikuti popularitas model. Penyakit “up-grade syndrom” makin melanda kepada konsumer teknologi informasi. Bukannya sebagai pengguna yang bijaksana memilih perangkat lunak atau pengembang perangkat lunak. Sehingga mereka harus selalu belajar hal yang baru setiap kali terjadi perubahan versi perangkat lunak yang baru. Ini merepotkan juga bagi kita para pengajar dan juga mereka yang mempelajarinya. Selain itu setelah mereka selesai mempelajari suatu penggunaan perangkat lunak, perangkat lunak tersebut telah menjadi “out of date”. Oleh karena itu kita harus “back to basic” kita harus menggunakan perangkat lunak yang memiliki perkembangan yang konsisten dan bersifat evolusi. Dengan kata lain si siswa dapat melihat bahwa si perangkat lunak itu memang terbentuk dari perangkat lunak yang ada sebelumnya, sehingga apa yang telah dipelajari sebelumnya menjadi tidak sia-sia. Di samping itu, perangkat lunak yang kita gunakan untuk mengajarkan teknologi informasi seharusnya mampu memberikan landasan pengetahuan yang baik. Sehingga mendorong anak didik kita dapat lebih bijaksana dan tepat dalam memanfaatkan teknologi informasi. Dari sisi etika pun, kita telah mengajarkan sesuatu yang kurang tepat. Memang secara hukum kita pada saat itu tidak bisa dibilang salah karena Indonesia belum terikat Konvensi Wina. Tetapi secara etis hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Mari kita renungkan bersama kembali, etis kah kita melakukan peng-kopian suatu perangkat lunak komersial ? Secara perlahan, kebiasaan menggunakan aplikasi komersial yang tertutup itu menjadikan para anak didik kurang memiliki intuisi sebagai developer. Mereka hanya benar-benar sebagai pengguna suatu kotak hitam yang bernama program aplikasi. Daripada mengembangkan aplikasi yang sesuai kebutuhan mereka, mereka cenderung untuk mengcopy program yang telah ada. Hal ini terbawa terus ketika mereka masuk dalam lingkungan kerja. Sehingga ketika mereka bekerja, mereka menjadi “big spender” yaitu cenderung membeli program jadi komersial. Secara tidak sengaja, mereka menambah beban perekonomian nasional. Di era reformasi ini, tampaknya kita juga harus mereformasi cara pandang kita terhadap penggunaan perangkat lunak. Kebiasaan menggunakan perangkat lunak jadi telah menjadikan suatu ketergantungan terhadap suatu produk jadi. Bukankah menggunakan perangkat lunak ilegal adalah salah satu bentuk “korupsi” pula ? Haruskah kita membiarkan para mahasiswa kita berteriak anti korupsi tapi di saat yang sama melakukan korupsi pula dengan cara menggunakan perangkat lunak bajakan ? Haruskah kita membiarkan mereka terjebak ke dalam situasi ini, hanya karena kebiasaan dan ketidak-perdulian ? Rekan-rekan pengajar, kesempatan menjadi “trend setter” kini berada pada kita, pilihan terbuka di depan mata. Haruskah kita mengulangi kesalahan yang pernah kita lakukan di hari-hari yang lalu. Hanya sekedar menjadi pengekor yang mengikuti keinginan pasar. Sekarang adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuan kita. Saat yang tepat untuk membentuk pasar yang siap diantisipasi oleh para mahasiswa kita nantinya. Saat yang tepat untuk mengembangkan kemampuan tenaga teknologi informasi lokal, dan saat yang tepat untuk menangguk devisa negara melalui teknologi informasi. Open Source ini membuka kesempatan kepada kita dan para mahasiswa untuk menjadi pembuat perangkat lunak, atau menyediakan jasa yang berkaitan dengan teknologi informasi. Solusi-solusi lokal akan dapat diwujudkan, Value Added Reseller menjadi lebih terbuka. Internet menjadikan semua jaringan relatif terikat menjadi satu. Kemampuan tenaga TI lokal akan memungkinkan terbukanya kesempatan kerja di manca negara. India dan China telah menjadi penyedia tenaga kerja TI yang cukup sukses. Haruskah kita tertinggal kembali ? Dengan trend Open Source ini kita para pengajar dapat secara aktif membantu para mahasisswa. Kita dapat aktif membantu membuat dokumen pembantu, misal HOW-TO, Frequently Asked Question (FAQ) atau manual. Juga secara aktif kita dapat menyebarkan pengetahuan tentang program Open Source, seperti LINUX dan lainnya melalui kesempatan di kelas ataupun kegiatan akademis dan non akademis lainnya. Bahkan bila perlu kita dapat melaksanaan kuliah umum, seminar ataupun pameran untuk memperkenalkan Open Source ini kepada para mahasiswa kita. Ketersediaan beragam aplikasi dalam lingkungan OpenSource, yang memungkinkan pula untuk kita gunakan dalam proses belajar-mengajar, tidak hanya dalam mata kuliah komputer, tapi juga mata kuliah lainnya, seperti biologi, kimia, akuntansi, linguistik, psikologi dan sebagainya. Kita dapat mendorong para mahasiswa untuk tertarik dan terlibat untuk memanfaatkan dan mengembangkan Open Source, dan GNU/Linux ini. Secara perlahan-lahan, para mahasiswa diharapkan nantinya akan berkembang menjadi developer yang handal, yang berfungsi tidak hanya sebagai end-user yang hanya mengerti menggunakan sebuah kotak hitam saja. Mereka yang tidak tertarik bekerja sebagai developer pun dengan kebiasaan memakai program dalam lingkungan Open Source ini akan terbiasa menjaga “etika kerja” dalam pemrograman. Secara tidak sadar kita telah memulai suatu evolusi pola pikir dan pola pandang. Suatu kemajuan akan tercapai secara perlahan. Semua jenis aplikasi yang ada di platform yang biasa kita populer digunakan pada saat ini, tersedia padanannya di lingkungan Open Source. Bahkan beberapa aplikasi yang ada di lingkungan Open Source tidak ada di lingkungan yang kini populer digunakan. Keterbatasan program aplikasi bukanlah suatu alasan yang cocok untuk menghalangi kita menoleh kepada penggunaan program jenis Open Source ini. Semua program Open Source terbuka programnya sehingga membuka kesempatan bagi kita untuk menyesuakian dengan kebutuhan kita. Rasanya kurang pantas dan bahkan terkesan janggal, bila kita sebagai para pengajar bidang teknologi informasi menjadi tertinggal dengan para mahasiswa yang mulai menyukai konsep Open Source seperti Linux dan program GNU lainnya. Bukankah seharusnya kita menjadi tempat bertanya bagi mereka, dan rekan diskusi bagi para mahasiswa kita. Janganlah kita menjadi tertinggal dan hanya bisa menghindar ketika mereka bertanya tentang Linux dan program Open Source lainnya. Trend yang menyegarkan ini sudah mulai melanda para mahasiswa Indonesia, dengan makin digunakannya Internet. Tidak saja bagi para mahasiswa bidang teknologi informasi, bahkan juga bidang-bidang lainnya kini telah mengenal Linux dan GPL nya. Sudah pada tempatnya bila kita juga turut serta aktif mengembangkan trend yang sesuai dengan lingkungan pendidikan ini. Para mahasiswa dan para pengguna Linux lainnya telah membentuk Kelompok Pengguna Linux sebagai ajang saling berdiskusi dan belajar. Bukankah akan sangat baik sekali bila kita turut terjun dalam kegiatan yang menggairahkan ini ? Dukungan para pendidik sangat diharapkan demi kegiatan ini. Akhir kata saya hanya ingin mengajak rekan-rekan sesama pendidik bidang teknologi informasi dan bidang lainnya pula, untuk melihat jalur alternatif ini dalam menyampaikan materi pelajaran yang kita berikan bagi anak didik kita dan dalam membentuk pola pikir para mahasiswa. Sekali lagi mari kita renungkan sebelum kita tentukan langkah di pada masa mendatang dengan tepat. Selamat bertugas, jalan masih panjang. I Made Wiryana mwiryana@rvs.uni-bielefeld.de

Surat terbuka kepada para pendidik bidang TI Indonesia ( by I Made Wiryana )

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Pengambilan Nama dan artinya Davian Sammy Alfarizqi bin Hilfan Soeltansyah

Pengambilan Nama dan artinya Davian Sammy Alfarizqi bin Hilfan Soeltansyah


Davian Sammy Alfarizki lahir di bulan November tahun 2010 tanggal 11, jam 15:22 di Rumah Bersalin Harapan Bunda Margahayu Raya, atas bantuan Bidan dan kehendak Allah SWT.

 

Allah hendak memuliakan Wira Widya Pratamaningtiyas (ibunda dari Davian Sammy Alfarizqi dan istri dari hilfan Soeltansyah) dengan memberi cobaan pecah ketuban pada jam 03:30 dini hari, dan memberinya mulas bukaan 1 hingga jam 10:30.

 

Allah hendak menghapus dosa-dosa Wira Widya Pratamaningtiyas dengan memberinya perasaan sakitnya mulas yang hebat setelah diberi induksi dari jam 10:30 hingga jam 14:00 baru terjadi bukaan 4.

 

Allah hendak memberi cobaan sabar kepada Wira Widya Pratamaningtiyas setelah jam 14:30 belum ada tanda-tanda bukaan lubang lahir bertambah (masih 4), alhamdulillah Wira Widya Pratamaningtiyas masih optimis bisa lahir normal (tidak berputus asa untuk caesar) dan ikhlas menerima apapun yang bakal terjadi, sehingga jam 14:30 selanjutnya bukaan bertambah diiringi kontraksi yang dahsyat...

 

Dan akhirnya Allah memberikan hadiah Bahwa Surga ditelapak kaki Ibu Wira Widya Pratamaningtiyas atas putera yang dilahirkannya.

 

 

Nama ini diperoleh setelah 4 hari kelahiran anakku.

 

 

Davian

 

Davian : Pemimpin yang adli

 

 

Sammy

 

Sammy : Penuh Kasih Sayang

 

 

Alfarizqi

 

Alfarizqi : Dilimpahkan dalam Rezeki

 

 

 

Arti secara kalimat: Pemimpin yang adil dan penuh kasih sayang yang dilimpahkan rezeki.

 

Harapan dan doa bagi anakku Davia Sammy Alfarizqi bin Hilfan Soeltansyah

 

" Ya Allah, semoga  anakku bisa menjadi pemimpin agama Islam yang dapat menegakkan agama Islam dengan Adil (Sesuai Alquran dan Sunnah) dan penuh kasih sayang dalam mengajarkan dan menyebarkannya, semoga dia selalu dilimpahkan rezeki dalam menjalani kehidupannya, agar dia bisa fokus membela agama Allah."

 

Amin ya Allah, kabulkanlah doaku.....

Pengambilan Nama dan artinya Davian Sammy Alfarizqi bin Hilfan Soeltansyah

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Tenyata nasi berbahaya untuk kesehatan

Tenyata nasi berbahaya untuk kesehatan


Hasil research yang baru saja kami lakukan membuktikan bahwa makan nasi ternyata tidak baik bagi kita.

 

Buktinya :

 

1. Nasi MENYEBABKAN KECANDUAN. Responden kami yang tidak makan nasi selama sehari saja akan kelaparan dan merasa sangat ingin makan nasi lagi.

 

2. SETENGAH dari seluruh siswa Indonesia yang makan nasi nilainya ada di bawah rata-rata kelas.

 

3. HAMPIR 99% KEJAHATAN terjadi dalam waktu kurang dari 24-jam setelah pelakunya mengkonsumsi nasi.

 

4. Suku-suku pada zaman batu yang tidak pernah makan nasi terbukti TIDAK PERNAH mengidap tumor, Alzheimer, osteoporosis, ataupun Parkinson.

 

5. Dokter melarang bayi yang baru lahir untuk makan nasi. Hal ini menjadi bukti bahwa nasi punya dampak berbahaya yang sudah dibuktikan oleh ilmu kedokteran.

 

6. Nasi yang kering biasa dimakan oleh ayam. Nah, sekarang anda perlu curiga dari mana flu burung berasal.

 

7. Jumlah pemakan nasi di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemakan nasi di negara maju. Ini mungkin salah satu penyebab keterbelakangan pada negara ini.

 

8. Di warung-warung, biasanya KULI makan nasi dalam jumlah lebih banyak daripada kaum eksekutif. Hal ini membuktikan jika makan nasi MENURUNKAN kemampuan ekonomi seseorang. [ no offence ]

 

9. Makan nasi dapat menyebabkan rasa haus alias MENYERAP air. Padahal tubuh kita sebagian besar terdiri dari air.

 

10. Dalam kondisi tertentu, makan nasi MENINGKATKAN resiko kematian. Misalnya makan nasi sambil menyetir mobil.

 

Semoga Menghibur!!HE…HE…HE…

 

http://www.sekawan-media.com/2010/11/11/tenyata-nasi-berbahaya-untuk-kesehatan.html

Tenyata nasi berbahaya untuk kesehatan

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Memulai dari bawah

Memulai dari bawah


Tulisan ini ditujukan bagi Pria yang penuh keraguan dan wanita yang penuh perhitungan  (bagi yang belum menikah tentunya)

 

 

Seringkali kita mendengar pria atau bahkan wanita lebih memilih untuk melajang lebih lama dengan alasan-alasan ekonomi.

 

Lebih spesifiknya mungkin ingin punya rumah pribadi dulu, punya mobil dulu, punya gaji sekian juta dulu / beberapa ratus juta untuk sebuah pesta perkawinan.

 

Karenanya, sebelum mencapai pernikahan, para pria bekerja ekstra keras mengumpulkan uang demi kemapanan. Ini tidak salah.

 

Sudah selayaknya untuk punya kehidupan yg aman secara finansial saat berumah tangga & memberikan kenyamanan bagi isteri.

 

Tapi pada saat kemapanan itu sudah dimiliki, ada situasi yang bisa menjebak para pria. Saat seseorang pria sudah begitu kaya, maka semua jenis wanita akan datang kepada dia menawarkan cinta.

 

Tapi akhirnya semua menjadi buram, apakah mereka datang karena cinta / mencintai uangnya. Sampai akhirnya sesuatu yg buruk terjadi, hingga kita menyesal kenapa kita bisa menjadi begitu kaya.

 

Wanita mana yg tidak akan datang bila kamu begitu tampan, cerdas, kaya & muda? Semua ingin merasakan Jaguarmu, tidur di atas Tempur Pedic-mu, tinggal di pent house-mu & berdampingan dengan pria berjas Kiton. Itu semua gambaran bahwa uang bisa memanipulasi perasaan & parahnya itu adalah uangmu!

 

Bila saat ini kamu memiliki mobil & seseorang pacar, kamu tidak akan pernah tahu, apakah wanita ini masih mencintaimu kalau suatu saat kamu hanya naik sepeda motor. Bagaimana kalau kamu tak lagi punya rumah pribadi & hanya ada tempe di atas meja makan. Tahukah kmu? Tidak.

 

Karena dia datang pada saat kamu bisa memberikannya kenyamanan-kenyamanan finansial yg dia idam-idamkan.

 

Cintakah yg kamu punya? Bukan! Kamu hanya memiliki wanita yg mencintai kenyamanan yang bisa kamu sediakan.

 

Beruntunglah bagi pasangan yg telah nikah & mreka berdua memulainya dari bawah. Mensyukuri mobil mereka, karena mereka berdua pernah merasakan panas-hujan dengan sepeda motor. Menyenangi spring bed baru mereka, karena mereka berdua pernah tidur bersama di atas sebuah kasur busa kecil. Terharu dengan rumah pribadi mereka, karen dulu mereka pernah tinggal hanya d sebuah kost.

 

Beruntunglah para pria yg memiliki wanita yang begitu mencintai mereka & mendampingi di saat-sat berjuang menuju kehidupan yg lebih baik.

Memulai dari bawah

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Bahasa jurnalistik yang tidak mendidik dan tidak sesuai pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Bahasa jurnalistik yang tidak mendidik dan tidak sesuai pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar



by Hilfan Soeltansyahon Monday, February 14, 2011 at 8:07pm ·



































· · · Share · Delete

Bahasa jurnalistik yang tidak mendidik dan tidak sesuai pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Sikap Amerika

Sikap Amerika





- Meneriakkan demokrasi sambil memelihara penguasa-penguasa otoriter di berbagai negara.

 

- Menganjurkan perdamaian sembari mengirim tentara untuk berperang di mana-mana dan menjual senjata ke mana-mana.

 

- Melarang Iran memiliki kekuatan nuklir, tetapi membiarkan Israel sebagai satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah.

 

- Mempromosikan kebebasan pers, tetapi mengebom kantor berita Al Jazeera di Baghdad dan melarang TV Al-Manar menjangkau Amerika.

 

- Memberikan sanksi terhadap negara-negara yang melanggar HAM, tetapi melanggar HAM berat sendiri baik di dalam maupun di luar negeri.



Sikap Amerika

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Bing Menyalin Hasil Pencarian Google

Bing Menyalin Hasil Pencarian Google??


Ada sebuah novel yang isinya itu menceritakan bahwa sebetulnya Bing menyalin hasil pencarian Google untuk kemudian di masukkan ke dalam database Bing. Novel ini ditulis oleh Search Engine Land’s Danny Sullivan, kisah ini di ambil dari peristiwa perangkap honeypot milik Google yang telah menangkap Bing ketika menyalin hasil pencarian dari google. Sejak saat itu kedua perusahaan yakni Bing dan Google  berperang di depan publik saling menuduh dan menyangkal, dengan cara memposting tuduhan dan sangkalan tersebut di blog, di twiter, dan di mana mana. Tapi masih ada hal yang patut di tanyakan. Apa yang terjadi sekarang??

Bahkan apabila microsoft tidak sengaja menyalin bagaimana mungkin hasil pencarian bing itu bisa sama persis dengan google?

 

 

Pembelaan Microsoft?

 

Microsoft mengklaim bahwa hasil pencarian pada bing  itu di ambil dari data orang-orang yang melakukan pencarian di situs google menggunakan Internet Explorer dan Toolbar Bing. Dan data-data ini sebetulnya 1000 x berbeda dan juga berbeda dari sisi algoritmanya. Jadi sebetulnya  Bing tidak secara langsung menyalin hasil pencarian dari mesin Google.

 

Dari sinilah kemudian google akhirnya melakukan inovasi-inovasi yang dapat membedakan hasil pencarian Bing dan Google. Pihak Google mengatakan bahwa akan mencoba untuk mengurangi kemampuan bing untuk menyalin hasil pencarian Google.

 

Langkah Google Selanjutnya?

 

Dari sini terlihat bahwa google memiliki dua langkah yang sangat mungkin dilakukan pada saat ini. Pertama google secara otomatis akan memberikan hasil pencarian yang buruk ketika seorang pencari menggunakan toolbar bing, hal ini digunakan pastinya untuk menjatuhkan ejaan bing. Sehingga menjadikan bing susah untuk mengambil data pencarian karena mencari menggunakan toolbar bing di situs google sangat buruk. Opsi yang kedua, Google mengatakan akan lebih fokus untuk memperbaiki data pencarian, mengekstrak metadata, perbaikan query seperti pencarian hasil lokal dan saran pencarian, kemudian lebih merelevankan iklan yang ada.

Lau sang insinyur Google mengatakan Google tidak akan hilang meskipun Bing membajak hasilnya. Setelah musim panas tahun 2010, google mengatakan bahwa bing melakukan desain pencarian dengan query yang salah eja, ini menjelaskan bahwa Google memang memahami teknologi web jauh lebih baik dari pada bing.

 

Sumber: http://www.readwriteweb.com/archives/so_bings_copying_off_google_what_now.php

Bing Menyalin Hasil Pencarian Google

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Ulil Fatwa dan Ahmadiyah

Ulil, Fatwa dan Ahmadiyah


Mantan koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, yang kini ‘nyantri’ di Harvard University, AS menulis “Hukum, Fatwa, dan Ahmadiyah” (Tempo, 12 April 2008) menyangkut kasus Ahmadiyah yang terus menghangat. Lewat tulisannya itu Ulil menyatakan beberapa hal penting yang perlu dicermati.

 

Pertama, tentang “hukum dan fatwa”. Menurut Ulil, fatwa “tidak mengikat”. Di sini dia ingin ‘membatalkan’ fatwa MUI tentang kesesatan sekte Ahmadiyah. Menurutnya: “Karena itu, fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang sesatnya sekte Ahmadiyah adalah urusan rumah tangga umat Islam sendiri. Negara sama sekali tak diikat oleh hukum itu. Jika sekelompok tertentu dalam umat Islam beranggapan bahwa sekte A adalah sesat berdasarkan parameter doktrinal yang mereka anut, hak itu ada sepenuhnya pada mereka. Tugas pemerintah bukan ikut-ikutan menyokong pendapat kelompok itu untuk memberangus keberadaan kelompok lain.”

 

Ulil tampak gusar dan khawatir dengan fatwa MUI ini. Dia juga ketakutan pemerintah akan mendukung sepenuhnya fatwa MUI itu. Apa yang dilakukan MUI adalah benar, dan itu diakui oleh Ulil. Dia menganggap bahwa fatwa MUI adalah “urusan rumah tangga umat Islam”. Artinya, fatwa ini dibenarkan oleh Ulil. Ulil sangat berlebihan jika sampai khawatir pemerintah mendukung fatwa itu. Sejak awal, Ahmadiyah memang bak ‘duri dalam daging’. Gerakannya bak ‘api dalam sekam’. Terakhir adalah kasus berkelitnya Ahmadiyah, dari 12 butir kesepakatan yang ada.

 

Jamak diketahui, bahwa gerbang besar masuk ke dalam Islam adalah dua pengakuan sakral (syahadatain): Allah sebagai satu-satunya sesembahan (al-Ilah) dan Muhamma s.a.w. adalah utusan Allah (Rasulullah). Jika ada yang menyimpang dari syahadat ini, maka dia bukan Islam. Oleh karenanya, Ahmadiyah adalah “di luar Islam”. Jika Ahmadiyah ingin dianggap sebagai “agama” (bukan hanya di Indonesia) cukan dengan membuat nama agama khusus. Ahmadiyah tidak harus ‘mencatut’ nama Islam, karena itu justru menghancurkan Islam dari dalam.

Tampaknya Ulil keliru besar jika mendukung adanya Ahmadiyah di Indonesia.

 

 

Kedua, masalah kesesatan. Ulil memandang bahwa sesat tidaknya satu aliran (sekte) adalah hal yang relatif. Merupakan hal yang mafhum bahwa doktrin liberalisme pemikiran adalah ikon “relativisme”. Tujuan Ulil sudah dapat ditebak. Dia menginginkan agar Ahmadiyah tidak dicap sesat. Karena bisa jadi Ahmadiyah menganggap dirinya “tidak sesat”. Yang menganggap sesat justru sekte-sekte di luar Ahmadiyah. Untuk itu, Ulil perlu menguatkan pendapatnya dengan dua argumentasi: “Pertama, sesat-tidaknya sebuah sekte biasanya bersifat relatif; tentu sekte tertentu sesat dalam pandangan sekte yang lain. Ia belum tentu sesat di mata umat dalam agama bersangkutan. Setiap tindakan menyesatkan biasanya mengandung elemen politis, yakni kehendak sekte tertentu untuk menggusur pengaruh sekte lain yang dianggap sebagai pesaing.

 

Kedua, kalaupun sekte tertentu dianggap sesat dalam sebuah agama, ia bisa saja kehilangan “ruang hidup” sebagai warga agama melalui proses ekskomunikasi, misalnya. Tapi ia tak kehilangan ruang hidup sama sekali sebagai warga negara. Hukum melindungi ruang hidup untuk semua warga Negara tanpa melihat ikatan sektarian. Karena itu, kebebasan beragama dan keyakinan berlaku tanpa pandang bulu. Fatwa penyesatan hanya sebatas menutup ruang hidup warga agama, tapi bukan warga negara.”

 

Ulil menginginkan bahwa walaupun Ahmadiyah dianggap sesat, tidak berarti harus kehilangan jadi diri mereka sebagai WNI (Warga Nasional Indonesia). Yang jelas, tugas MUI sudah benar. Masalah pemerintah mau mendukung atau tidak, itu berpulang kepada kebijakan pemerintah itu sendiri. Saya melihat, ada semacam gerakan untuk mendukung kesesatan di Indonesia. Dan itu nyata di depan mata. Wallahu a‘lamu bi al-shawab. [Q]

 

Medan, 24 April 2008

 

From: Qosim Nursheha Dzulhadi <qosim_deedat></qosim_deedat>

Subject: [INSISTS] Ulil, Fatwa dan Ahmadiyah

 

http://musliminsuffer.wordpress.com/author/musliminsuffer/page/156/

Ulil Fatwa dan Ahmadiyah

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Mengidap Pluralisme Agama Pertanda Rusak Akalnya

Mengidap Pluralisme Agama Pertanda Rusak Akalnya


Untuk membuktikan bahwa faham pluralisme agama itu sangat beda dengan Islam, mari kita ajukan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawabannya. Agar lebih mudah maka diilustrasikan dengan tiga orang:

  1. Penguji.

  2. Muslim anti pluralisme agama.

  3. Tokoh pluralisme agama.


Pertanyaan 1.

Penguji: Apakah orang muslim yang pemahamannya benar sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah itu sesembahannya hanya Allah?

Jawab Muslim: Ya.

Jawab Tokoh Pluralisme: Ya.

Penguji: Apakah orang kafir dan musyrik sesembahannya hanya Allah?

Jawab Muslim: Tidak.

Jawab tokoh liberal: Tidak. (Karena kalau sesembahannya hanya Alah berarti tidak musyrik).

Penguji: kalau demikian, samakah antara orang Muslim dengan orang kafir dan musyrik; dan apa dalilnya dalam hal sesembahan ini.

Jawab Muslim: tidak sama. Dalilnya:

قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُونَ(1)لاَ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ(2)وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ(3)وَلاَ أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ(4)وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ(5)لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ(6)

1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,

2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.

4. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.

6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS Al-Kafirun: 1-6).

Jawab tokoh pluralisme agama: Sama saja, muslim dan kafir ataupun musyrik semuanya sama. Soalnya yang mengetahui benar dan tidaknya itu bukan kita tetapi hanya Allah. Kita tidak boleh mengklaim kebenaran itu.

Sahut penguji: Bodoh kamu. Tadi kamu ditanya, apakah orang Muslim yang benar sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah, sesembahannya hanya Allah, kamu jawab: ya. Kemudian ditanya, apakah orang kafir dan musyrik sesembahannya hanya Allah, kamu jawab tidak. Kok sekarang kamu samakan, yang ya dengan yang tidak?! Apakah ya itu sama dengan tidak? Benar-benar telah rusak akalmu.

 

Pertanyaan 2:

Penguji: Samakah orang yang sholat dengan orang yang tidak sholat, dan apa dalilnya.

Muslim: Tidak sama. Yang memelihara sholatnya maka kelak masuk surga, sedang yang tidak sholat masuk neraka. Dalilnya:

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ(9)أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ(10)الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(11)

dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,(ya`ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (QS Al-Mu’minun: 9, 10, 11).

Sebaliknya, orang yang tidak sholat masuk neraka:

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ(42)

Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?

 

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ(43)

Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, (Qs Al-Muddatstsir: 42, 43).

Jawab tokoh pluralisme agama: Sama. Orang yang sholat dan yang tidak sholat sama. Karena yang tahu kebenaran itu hanya Allah. Para ulama juga tidak tahu kebenaran, makanya ketika menafsirkan Al-Qur’an diakhiri dengan kalimat Allahu a’lam.

Penguji: Bodoh kamu. Anak SD (sekolah dasar) saja tahu, dan dapat membedakan antara orang yang sholat dan tidak sholat. Lha kamu sudah jadi professor, sekaligus tokoh pluralisme agama malahan tidak dapat membedakannya. Lebih memalukan lagi, tidak dapat membedakan pula ungkapan pendek dalam bahasa Arab, yang disebut isim tafdhil (tingkatan lebih). Dalam hal mengetahui kebenaran, para ulama itu tahu, ketika ayatnya jelas, ya ulama tahu. Kemudian ungkapan Allahu a’lam itu artinya Allah yang lebih tahu. Jadi bukan berarti ulama tidak tahu, tetapi ulama tahu, namun Allah lebih tahu. Itu maksud lafal Allahu a’lam. Baru tentang lafal Allahu a’lam saja tidak tahu maksudnya, tetapi berani menetapkan hukum yang sangat bertentangan dengan Islam: Muslim disamakan dengan kafir dan musyrik; lalu orang yang menjaga sholatnya disamakan dengan yang tidak sholat. Ini namanya tidak tahu namun sok tahu, bahkan ketidak tahuannya itu untuk menghukumi perkara yang sangat-sangat besar! Benar-benar bodoh!

 

(Kejadian mirip ini benar-benar terjadi antara Ustadz Toharo pemimpin Ma’had As-Sunnah di Cirebon Jawa Barat dengan tokoh pluralisme agama seorang professor dari STAIN (IAIN?) Cirebon menjelang Ramadhan tahun lalu dalam acara bedah buku dikota itu. Akibatnya sebagian dari mahasiswa perguruan tinggi Islam negeri itu ada yang sadar dan mengikuti pengajian yang merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus sholih). (Hartono Ahmad Jaiz)

 

http://www.nahimunkar.com/mengidap-pluralisme-agama/#more-51

Mengidap Pluralisme Agama Pertanda Rusak Akalnya

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Letter for Adnan Buyung Nasution

Letter for Adnan Buyung Nasution


05 Mei 2008

AHMADIYAH

[Republika Online]

 

Hal yang sangat mengenaskan adalah ketika seseorang merasa benar pada saat ia berbuat salah. Saya merasa prihatin dengan Abang yang selama ini menjadi kebanggaan saya karena di belakang nama Abang ada Nasution. Di samping prihatin juga kasihan karena dalam usia yang tidak tahu kapan akan berakhir, demikian ngotot membela yang salah. Kalau Abang membela koruptor, maka Abang berhadapan dengan masyarakat, tetapi ketika Abang membela aliran sesaat maka tidak hanya berhadapan dengan masyarakat tetapi juga dengan Allah SWT.

Abang dengan semangat menolak aliran sesat Ahmadiyah yang dikatakan bertentangan dengan UUD yang menjamin kebebasan beragama. Di sini masalahnya bukan kebebasan beragama, tetapi pengacak-acakan agama. Kalau aliran Qadiani membuat agama baru lalu diakui oleh negara, silakan.

 

Kemudian Abang mengatakan bahwa pelarangan terhadap aliran sesat Ahmadiyah, preseden buruk terhadap demokrasi di Indonesia. Demokrasi hanya menjamin kebebasan seseorang dalam batas-batas tertentu. Karena seseorang tidak bebas mencuri, tidak bebas memperkosa, tidak bebas merusak dan juga tidak bebas mengacak-acak agama orang lain.

 

Saya bertanya kepada Abang, bagaimana pendapat Abang kalau ada orang masuk ke rumah Abang lalu ia mengacak-acak rumah, apakah itu bagian dari demokrasi? Dan orang lain membela bahwa hak dia mengacak-acak rumah Abang.

Untuk Abang ketahui bahwa aliran ini muncul setelah terjadi perang umat Islam melawan penjajah Inggris di India pada tahun 1857 yang dikenal dengan ”The Mutiny of Freedom”. Penjajah Inggris kewalahan menghadapi perlawanan umat Islam. Setelah mengkaji kekuatan umat Islam ini maka penjajah menyimpulkan bahwa kekuatan mereka terdapat dalam tiga hal: Alquran, sosok Nabi Muhammad SAW, dan jihad. Lalu dibuat skenario untuk melemahkan kekuatan umat Islam dengan menampilkan seorang orator, ahli debat seorang ustadz lokal, dialah Mirza Ghulam Ahmad. Karena hidupnya susah maka dengan mudah ia digiring untuk motor perusakan Islam.

 

 

Ada empat tujuan pokok pembentukan aliran ini:

1. Penodaan terhadap Alquran

2. Penistaan terhadap kerasulan Muhammad SAW

3. Pengaburan pemahaman jihad

4. Merusak ukhuwah Islamiyah

 

Dalam Tablighi Risalah Vol VII, Faruq Press Qadian, Agustus 1922, Mirza Ghulam Ahmad menyampaikan, ”Seluruh hidup saya dari sejak kecil sampai hari ini ketika berusia 60 tahun, saya telah menyerahkan diri saya dalam tugas-tugas untuk menyebarkan dalam pikiran umat Islam bibit-bibit kepatuhan, prasangka baik, dan simpati terhadap penjajah Inggris dan berusaha menyapu habis pemikiran jahat seperti jihad dan lain-lain dalam pikiran bodoh di antara mereka.”

 

Dalam buku Qadiani terbitan Departemen Penerangan Pakistan ditulis:

”Dalam kondisi yang sangat penting ini, gerakan sesat Qadiani dimunculkan di sudut terpencil kota Punjab di bawah perlindungan penuh penjajah, tuan besarnya. Penyelidikan terakhir membuktikan bahwa gerakan sesat ini berada di bawah pengawasan penjajah yang skenarionya telah dipersiapkan dan para dalang dari rencana busuk ini cukup tepat setelah menemukan Mirza Ghulam AHmad Qadiani, seorang yang jiwanya tidak stabil yang dinobatkan sebagai ‘nabi palsu’ yang diberi tugas untuk merusak integritas keagamaan dan ukhuwah Islamiyah.”

Penodaan terhadap ajaran Islam mencakup berbagai aspek dari ajaran pokok Islam:

 

1. Alquran.

Dalam buku Haqiqatul Wahy, hlm 391, Mirza Ghulam Ahmad berkata: Firman Tuhan yang diturunkan kepadaku demikian banyak sehingga bila dikumpulkan maka tak kurang dari 20 juz.

2. Kenabian.

Dalam Maktobat -i-Ahmadiyah vol V hlm 112, Mirza Ghulam Ahmad berkata: ”Dialah tuhan yang mahabenar yang telah mempercayakan nabinya di Qadian.”

3. Tanah Suci.

Dalam Haqiqatur Roya hlm 46: Qadian adalah ibu dari seluruh kota. Siapa saja yang menjauhkan dirinya dari kota ini akan terpotong dan tercabik-cabik. Buah-buahan Makkah dan Madinah sudah dipetik dan habis dimakan, sedang buah-buahan Qadiani tetap ada dan segar.

4. Ibadah Haji.

Dalam Paigham-i-Sulh, terbit 19 April 1933: Tidak dikatakan Islam sebelum percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, seperti juga tidak dikatakan haji sebelum menghadiri pertemuan tahunan Qadiani karena untuk sekarang ini tujuan haji bukan lagi di Makkah.

 

Masih banyak hal-hal pokok dalam ajaran Islam yang dikacau-balaukan. Karena itu Rabithah Alam Islami menyatakan aliran ini adalah kafir dan keluar dari Islam. Pemikir Musim Pakistan, Dr Muhammad Iqbal, menyebut mereka ”Traitors of Islam/Pengkhianat terhadap Islam.”

Pada 1953, pecah gerakan anti-Ahmadiyah besar-besaran di Punjab sehingga pemerintah memberlakukan hukum darurat. Dan pada 1974 Majdlis Nasional Pakistan melahirkan Undang-Undang dan Pasal 260 ayat 3 menyatakan aliran Qadiani adalah di luar Islam. Majelis Nasional juga mengesahkan Undang-Undang Hukum Pidana terhadap aliran sesat Qadiani. Pada ayat 298 C disebutkan: Barangsiapa dari golongan Qadiani atau Lahore (yang menyebut mereka Ahmadiyah atau nama lain) yang secara langsung atau tidak langsung mengaku sebagai Muslim atau menyebut atau menyatakan kepercayaannya sebagai Islam atau menyebarkan atau mempropagandakan kepercayaannya atau meminta orang lain untuk menerima kepercayaannya baik melalui kata-kata atau pembicaraan atau tulisan atau melalui gambaran yang dapat dilihat atau melalui apa pun yang menyakitkan perasaan keagamaan umat Islam dihukum penjara atau dengan hukuman lain yang dapat diperpanjang sampai tiga tahun dan dikenakan denda.

Dalam keterangan ini, apakah Abang masih membela kesesatan? Sekali lagi bahwa ini bukan hak kebebasan beragam, tetapi perusakan terhadap ajaran Islam, di mana setiap Muslim termasuk Abang wajib menjaganya. Pelarangan narkoba bertujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari kerusakan. Sedang pelarangan aliran sesat Ahmadiyah untuk menyelamatkan masyarakat dari kesesatan.

 

Semoga Abang diberi hidayah oleh Allah SWT. Amin.

 

 

H Pangadilan Daulay MA MSc

Dosen Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran Jakarta

Mantan Wartawan Editor di Asia Selatan

Alumnus Quaidi Azam University Islamabad

Ketua Jamiah Al-Washliyah DKI Jakarta

 

Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id

 

Berita bisa dilihat di :

http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=332599&kat_id=20

<http:></http:>

Letter for Adnan Buyung Nasution

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

PLTN Why Not

PLTN?? Why Not...





Saat ini kalau bertemu orang, nadanya sama bahwa PLTN itu berbahaya. Upaya untuk memiliki PLTN, bukan saja ditinjau lagi, namun perlu diurungkan. Sikap takut kemudian membuat menjadi mundur memang manusiawi. Untungnya tidak semua orang memiliki sifat itu. Yang repot jika sifat itu dimiliki para pemimpin, ulama dan cerdik pandai, yang dipimpinnya bisa jadi akan ikut saja.

Jika takut radiasi, PLTN ditolak. Bagaimana dengan sumber bahaya lain yang dapat merengggut jiwa manusia. Ada banyak sumber petaka di negeri ini, mungkin dinegara lain tidak terjadi. Sumebr petaka itu bisa berasal dari pantai, gunung berapi, sepeda motor, bis, kereta, hingga pesawat terbang. Kalau semua sumber petaka ini harus dihindari, dapat dibayangkan bagaimana kita harus hidup. Hidup tanpa sepeda, mobil, bis, kereta api, ferry, pesawat terbang. Hidup jauh dari gunung berapi dan pantai yang agak susah mengingat lahan di kawasan tertentu memang terbatas.

 

Cobalah bersahabat dengan resiko, barangkali resiko bisa diminimalkan tanpa harus membuang elemen yang beresiko. Bisa jadi elemen tersebut banyak menguntungkan. Jika kemudian ada resiko, itu wajar saja. Bagi umat muslim, wajib percaya atau beriman kepada takdir baik dan takdir buruk datangnya dari Allah SWT. Entah bagi orang yang tidak beraga atau tidak memahami agama.

 

Jika karena resiko kita harus mundur, bisa jadi tidak ada satupun orang yang mau menjadi tentara atau petugas keamanan. Karena posisi tersebut selalu berdampingan dengan resiko, bahkan resiko kematian. Tak ada lagi olahragawan terjun payung, gantole, terbang layang, arung jeram, dsb.

 

Sudahlah, gak usah terlalu takut. Toh masih ada Tuhan di atas sana yang akan melindungi dan menolong kita dari segala mara bahaya. Biarkan Tuhan yang menentukan siapa yang mendapatkan takdir baik dan siapa yang mendapatkan takdir buruk. We just try, not refuse.

 

Hanya bravemen yang memiliki masa depan cerah dengan segala resiko yang harus dilaluinya. Hidup ini sebenarnya sudah resiko. Haruskan diakhiri hidup ini? no way men... life must go on

 

Bersyukurlah masih ada para pemberani, sehingga kita semua terbebas dari penjajahan. Jika Anda takut tak perlu disebarkan kepada orang lain. Simpan untuk diri sendiri saja.

 

http://msmunir-ina.blogspot.com/2011/03/kenapa-harus-takut-pltn.html



PLTN Why Not

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Pekerjaan Rumah untuk SiX it any list customer

Pekerjaan Rumah untuk SiX it any list customer





  1. Cek FO ASTINET

  2. Cek transceiver

  3. Ganti transceiver backbone STISITelkom dan Colocation Server dalam rangka mengaktifkan sinkronisasi backup data.

  4. Menambah stok Switch

  5. Menambah stok transceiver

  6. Menambah stok kabel UTP

  7. Menambah stok konektor RJ45

  8. Merampingkan jumlah switch hingga seminimal mungkin melalui penataan ulang kabel UTP.

  9. Aktifasi backbone antara Staff dengan wireless

  10. Cek kepemilikan dan fungsi transceiver yang ada di Ruang Server, kabel - kabel yang tidak terhubung kemana-mana.

  11. Menggunakan satu router ClearOS untuk seluruh LAN, dimana setiap port di-assign ke suatu ruangan / gedung.

  12. Penggunaan lebih sedikit wireless access point, namun mampu menjangkau seluruh kawasan kerja. Semakin sedikit perangkat, perawatan dan pengendalian akan semakin mudah.

  13. Upgrade firmware Wireless Access Point Linksys

  14. Mengetahui trend kerusakan perangkat beserta penyebabnya

  15. Mengetahui unjuk kerja Internet sebelum memasuki 2011




Pekerjaan Rumah untuk SiX it any list customer

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Agar Suami Disayang Istri

Agar Suami Disayang Istri


January 9, 2007 by trimudilah

 

Judul asli : 

Min Akhtha’i al Azwaj

Penulis : Muhammad bin Ibrahim Al Hamd

Edisi Indonesia : Agar Suami Disayang Istri

Penerjemah : Ahmad Syaikhu

Penerbit : Pustaka At Tazkia – Jakarta

Cetakan : I, Mei 2005

Halaman : xii + 229

 

Buku ini menyebutkan kekeliruan-kekeliruan yang biasa dilakukan oleh seorang suami. Dengan maksud sebagai bahan introspeksi agar rumah tangga menjadi lebih harmonis. Meski perlu diingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi alangkah baiknya bila suami tetap terus memperbaiki diri. Demikian juga dengan seorang istri. Harus terus memperbaiki diri.

Inilah kekeliruan kekeliruan yang disebutkan dalam buku tersebut. Saya sebutkan dengan meringkas penjelasannya.

 

 

1. Mengabaikan orang tua setelah menikah

 

2. Membiarkan hubungan antara istri dan mertua menjadi renggang

 

3. curiga terhadap istri

 

 

4. Miskin cemburu terhadap istri

Cemburu yang sehat sangat dianjurkan. Cemburu yang didasarkan pada akal sehat, cinta kasih dan saling percaya.

Cemburu adalah perasaan mulia dari cinta sejati yang mendorong seorang hamba melindungi istrinya. Juga sebaliknya, mendorong istri untuk menjaga suaminya.

Cemburu adalah salah satu sifat pria yang mulia. Perasaan itu tidak boleh pudar dalam diri seorang pria, apa pun situasinya. Bahkan ketika ia tidak lagi mencintai istrinya. Kecemburuannya tetap kokoh, selama perempuan tersebut berstatus istrinya, dan karenanya jadi tanggung jawabnya. Perasaan cemburu membuat kedua belah pihak merasa dicintai. Masing masing lalu berusaha memperbarui, menumbuhkan, dan memelihara perasaan cinta.

 

5. Meremehkan istri

 

 

6. Menyerahkan komando rumah tangga pada istri

Suami adalah pemimpin. Mencintai bukan berarti mengikuti semua kemauan istri. Mencintai berarti bersama sama mengayuh sampan rumah tangga, dengan penuh cinta dan saling mengerti.

 

7. Merampas harta istri

 

 

8. Malas mengajari istri tentang Islam

Ini salah satu kekeliruan yang dilakukan oleh banyak suami. Suami malas mengajar, mendidik dan memahamkan istrinya dalam urusan agamanya. Jika istri bodoh dalam urusan agamanya, ia tidak mengetahui hak suaminya, tidak mampu mendidik anak anaknya dan merawat rumahnya dengan baik. Ia pun tidak beribadah pada Rabb nya dengan cara yang Dia ridhai.

Syaikh Muhammad Rasyid Ridha mengatakan, “Kewajiban atas suami, sebagai pemimpin rumah tangga adalah mendidik istri istrinya semaksimal mungkin agar mereka melaksanakan kewajibannya.”

Syaikh Ridha melanjutkan, “Bagaimana mungkin wanita dapat menunaikan kewajiban dan hak jika mereka tidak mengetahuinya, baik secara umum maupun rinci? … “

Suami hendaknya berupaya mengokohkan dalam hati istrinya rasa cinta pada Allah, takut dan harapan kepada Nya, merasakan pengawasan Nya, bertawakal dan senantiasa bertaubat pada Nya. Ia ajarkan hukum hukum bersuci dengan berbagai ragamnya, jinabat, hadats, haid, nifas dan lainnya.

Selanjutnya yang juga patut diperhatikan, seorang istri sangat terpengaruh dengan perilaku suaminya. Jika ia melihat suaminya sangat menyukai auratnya tertutup, iffah (menjaga kesucian diri), berakhlak dan rajin beribadah, sang istri pun bersegera melakukannya. Ia terdorong oleh semangat memenuhi perintah Rabb nya dan mencari ridha suaminya. Sebaliknya jika ia melihat suaminya meninggalkan hukum hukum agama dan adab berkeluarga, ia pun mengikuti suaminya demi menyenangkan hatinya.

 

 

9. Pelit terhadap istri

Salah satu hak istri atas suaminya adalah diberi nafkah secara ma’ruf. Maksud nafkah disini adalah harta yang diwajibkan atas suami untuk diberikan pada istrinya, seperti tempat tinggal, makanan, pengasuhan, pakaian, dan lain lainnya. Dengan begitu, kehormatan istri selamat dari pelecehan, kesehatan pun terjaga. Semua itu hendaknya dilakukan dalam batas batas kesanggupan.

Ibnu Qudamah berkata, “Memberikan nafkah pada istri adalah kewajiban, berdasarkan Al Qur’an, As Sunnah, dan ijma’. Allah berfirman:

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya.” (Ath Thalaq: 7).

As Sarakhsi berkata, “Suami wajib memberikan nafkah menurut kadar kecukupan dan dinilai ma’ruf, yakni tidak kikir dan tidak berlebih lebihan.”

Memberikan nafkah kepada istri lebih didahulukan daripada memberi nafkah pada orang lain. Ini dilalaikan oleh banyak orang. Abu Hurairah menuturkan sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:

 

“Satu dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau nafkahkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang engkau nafkahkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang kamu nafkahkan pada keluargamu; maka yang paling besar pahalanya adalah apa yang engkau nafkahkan pada keluargamu.”

(HR. Muslim no. 995).

Istri tidak boleh menuntut nafkah melebihi kebutuhannya, atau membebani suaminya di luar kesanggupannya. Itu berarti menyusahkan dan membebani. Ketika istri diuji oleh suami yang kikir terhadapnya, lalu ia bersabar dan mengharapkan pahala, maka ia akan mendapat pahala dari Allah.

 

 

10. Mengejutkan istri setelah lama bepergian

Berikan kesempatan kepada istri untuk bersolek setelah Anda bepergian lama. Niscaya hasrat dan kasih sayang lebih bertahan lama.

Dalilnya adalah hadits riwayat Jabir. “Kami bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dalam suatu peperangan. Ketika kami telah tiba di Madinah, kami pergi untuk menemui istri kami. Rasulullah bersabda,

“Perlahan, jangan masuk pada malam hari -yakni Isya’- hingga ia menyisir rambut yang kusut, dan agar wanita yang ditinggal bepergian itu bisa berdandan.” (HR. Muslim, No. 715; Abu Daud No. 2776; dan At Tirmidzi no. 1172).

Hikmah dilarangnya perbuatan ini, adalah agar hasrat terhadap istri tetap kuat. Sebab, suami tidak melihat suatu aib pada istrinya atau sesuatu yang mengurangi keindahannya. Misalnya, rambut acak acakan, tidak berhias, dan lainnya. Dengan memberi tahu terlebih dulu, suami dapat melihat istrinya tetap cantik karena telah berhias. Hatinya pun tetap gembira. Hasratnya pun tetap terjaga.

Ringkasnya, suami tidak semestinya datang menjumpai istrinya secara tiba tiba setelah bepergian jauh. Hal ini dalam rangka mengikuti sunnah, … Saat ini, berbagai sarana tersedia. Seorang suami bisa berkomunikasi lewat telepon dan memberitahu istrinya bahwa ia akan datang pada hari dan waktu tertentu. Setelah mengetahui waktu kedatangan suaminya, istri pun berkewajiban untuk berdandan dan bersiap siap dengan sempurna untuk menyambutnya.

 

 

11. Hobi mencela dan mengkritik istri

 

12. Kurang berterima kasih kepada istri

Apa ruginya jika Anda memuji istri Anda karena kecantikannya dan kerajinannya? Apa ruginya jika Anda berterima kasih padanya atas suguhan yang ia siapkan untuk tamu Anda? Apa pula ruginya jika Anda menyatakan terima kasih Anda karena telah mengurus rumah dan anak anakmu, walaupun itu merupakan tugasnya, walaupun ia melakukannya sebagai kewajibannya? Semua itu dapat memperkuat kasih sayang antara suami istri.

 

 

13. Sering bertengkar

 

14. Lama meninggalkan istri tanpa alasan

 

15. Terlalu sibuk hingga jarang menemani keluarga

 

16. Bersikap kasar terhadap istri

 

17. Malas berhias untuk istri

 

18. Mengabaikan sunnah sebelum bercinta

 

19. Mengabaikan kesantunan dan etika bercinta

 

20. Mengumbar rahasia ranjang

 

 

21. Buta terhadap kondisi kejiwaan istri

Suami dituntut peka terhadap kondisi psikis sang istri. Dengan memahami kondisi istri, membantu suami bersikap secara tepat.

Ada juga suami yang tidak tahu problem problem alamiah wanita, baik ketika mengandung, haidh, nifas, dan lainnya. Ketika mengalaminya, kadang ia merasakan kesulitan dan kegelisahan. Apalagi ketika mengandung dan mengidam. Pada saat itu, istri menginginkan banyak hal.

Kadang pula ia tidak menyukai sesuatu, sehingga tidak tahan melihatnya atau menciumnya. Terkadang ia tidak menyukai rumahnya, suaminya, atau hal hal lain. Jika suami tidak mengerti hal itu, ia bisa saja beranggapan bahwa istrinya telah membencinya dan bosan dengannya. Kadang pula, suami lantas bersikap keras, dengan menceraikan istrinya. Ia tidak tahu sikap istrinya itu di luar keinginannya.

Karena itu, suami sepatutnya memahami masalah masalah ini agar tidak jatuh dalam kekeliruan kemudian menyesal. Saat itu, penyesalan tak lagi berguna. Jika ia tidak paham hal hal seperti ini, semestinya ia bertanya. Sebab, obat kebodohan adalah bertanya.

 

 

22. Menggauli istri ketika haid

 

23. Menggauli istri lewat dubur

 

24. Memukul istri tanpa alasan

 

25. Poligami dengan niat buruk

 

26. Tidak adil pada para istri

 

27. Terburu buru memutuskan cerai

 

28. Enggan menceraikan setelah mustahil berdamai

 

29. Mencela mantan istri

 

30. Mengabaikan anak usai bercerai

 

31. Habis manis sepah dibuang

 

32. Memandang hijau kebun tetangga.

 

 

—————

Buku ini bagus dibaca agar kita bisa mengetahui bagaimana menjadi suami yang baik. Tetapi upaya memperbaiki rumah tangga bukan hanya dari sisi suami saja. Harus dibarengi juga dengan upaya memperbaiki diri istri. Dengan begitu, niatan untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahma atas dasar aturan aturan Islam bisa dilakukan dari dua arah. Yaitu suami dan istri sekaligus.

Ketika membaca buku ini, saya terdiam dan berpikir. Untuk kesekian kalinya -alhamdulillah- saya semakin yakin pentingnya ilmu agama dalam beramal. Bahkan untuk berumahtangga pun kita harus punya ilmunya agar tidak banyak kekeliruan kekeliruan yang kita buat. Contoh yang menarik adalah kekeliruan sebagian suami sebagaimana dijelaskan pada point 10, yaitu mengejutkan istri setelah lama bepergian. Sebagian dari para suami mungkin mengira akan membuat ‘surprise’ (kejutan) dengan tiba tiba hadir dihadapan istrinya. Maksudnya mungkin baik -menurut perkiraan mereka- yaitu agar semakin bertambah rasa cinta diantara keduanya. Tetapi ini malah suatu kekeliruan. Tidak semestinya seorang suami menjumpai istrinya secara tiba tiba setelah bepergian jauh. Hendaknya memberi kabar dulu tentang kedatangannya, bisa dengan menelpon atau sms. Dengan itu, seorang istri punya waktu yang cukup untuk bersiap siap menyambut suaminya dengan baik. Inilah yang bisa menambah rasa cinta diantara suami istri.

 

Semoga Anda semakin yakin bahwa menuntut ilmu agama itu penting dan memang perlu…

 

 

Ringkasan buku ini dibuat oleh Chandraleka

di Depok, 29 Desember 2006

 

Chandraleka

Independent IT Writer

Agar Suami Disayang Istri

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Kasian... <<< dari hati atau cuma basabasi??

Kasian... <<< dari hati atau cuma basabasi??


 



Kasian...

 

 

Seorang istri baru saja masuk rumah, lalu ditanya oleh suami:

 

 

Suami : Dari mana bu?

 

Istri : Dari rumah tetangga sebelah anter makanan, ¨kasian¨ ternyata dia seorang janda, ngga punya anak, rumahnya sepiii banget, hidupnya sendirian...

 

Suami : wah kasian ya bu?

 

Istri : iya pa, kasian banget... (dengan mimik muka yang mengasihani)

 

Suami : gimana kalau ibu janda sebelah itu, bapak nikahi saja bu?? supaya dia tidak hidup sendiri lagi  dan bisa bahagia, suruh tinggal bareng disini saja bu...

 

Ibu : Apa maksud bapak? seenaknya bicara seperti itu? Tidak sudi... (sambil melotot matanya memandang suaminya)

 

Suami : Pergi meninggalkan si istri yang masih melototinya... (kabuurr mode on)...

 

 

Jadi sebenarnya kasian (dari lubuk hati dan ada keinginan untuk membahagiakan) atau cuma sekedar kata-kata kasian saja tanpa ada makna (basa basi)????

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id


Nikah Siri dan Nikah Mut ah

Nikah Siri dan Nikah Mut'ah


Mengenai Nikah Mut'ah ini, Nabi pernah membolehkan karena saat peperangan dulu, ummat Islam meninggalkan istrinya hingga berbulan2. Namun Nabi kemudian melarangnya.

Ada pun beberapa kelompok seperti Syi'ah, tetap menganggap nikah Mut'ah sebagai halal. Mengenai argumen mereka maaf saya kurang tahu karena bukan kelompok mereka. Mungkin ayat2 Al Qur'an seperti:

 

"Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa." [Al Baqarah 241]

 

Al Ahzab 28 dan 49, dsb.

 

Ada pun menurut para ulama Nikah Mut'ah dilarang berdasar hadits:

 

“Diriwayatkan bahwa sahabat Salamah bin al-Akwa’ r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. memperbolehkan nikah mut’ah selama tiga hari pada tahun Authas (ketika ditundukkannya Makkah, fathu Makkah) kemudian (setelah itu) melarangnya” HR. Muslim.

 

Mengenai Nikah Siri, ada 2 jenis:

1. Nikah Siri sekedar tidak dicatat di KUA, tapi ada resepsi/walimah segala macam, ini insya Allah halal. Karena zaman dulu orang tua kita dulu banyak melakukannya. Sementara KUA terbatas dan mahal.

 

2. Nikah Siri dgn tidak dicatat di KUA dan tidak diadakan resepsi/walimah meski mampu. Ini sebetulnya tidak baik. Bagi yg mampu hukumnya makruh bahkan bisa jadi haram.

 

http://www.ummatonline.net/nikah-siri-pelanggaran-administratif

 

Wajib mengadakan walimah setelah dhukul(bercampur), berdasarkan perintah Nabi saw. kepada Abdurrahman bin ’Auf r.a. agar menyelenggarakan walimah sebagaimana telah dijelaskan pada hadits berikut. Dari Buraidah bin Hushaib bertutur, ”Tatkala Ali melamar Fathimah r.anha, berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya pada perkawinan harus diadakan walimah.” (Shahih Jami’us Shaghir no:2419 dan al-Fathur Rabbani XVI:205 no:175).

 

sabda Nabi saw. yang ditujukan kepada Abdurrahman bin ’Auf r.a., ”Adakanlah walimah meski hanya dengan menyembelih seekor kambing.” (Muttafaqun ’alaih).

 

http://alislamu.com/ibadah/29-nikah/394-kewajiban-mengadakan-walimah.html

 

http://www.mui.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=244:nikah-mutah-dalam-islam&catid=47:materi-konsultasi&Itemid=66

“Aku tinggalkan kepada kalian dua hal yang kalian tidak akan tersesat jika berpegang teguh kepada keduanya: kitab Allah (al-quran) dan sunnah rasulNya” .

 

Dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa ajaran yang tidak sesuai dengan kitabullah dan sunnah rasulNya adalah ajaran yang tersesat jalan, termasuk dalam hal pernikahan.

 

Dalam ajaran Islam, maksud utama dari pernikahan itu selain sebagai ibadah adalah untuk membangun ikatan keluarga yang langgeng (mitsaqan ghalidzha) yang dipenuhi dengan sinar kedamaian (sakinah), saling cinta (mawaddah), dan saling kasih-sayang (rahmah). Dengan begitu, ikatan pernikahan yang tidak ditujukan untuk membangun rumah tangga secara langgeng, tidaklah sesuai dengan tujuan ajaran Islam.

 

Di samping itu, jika kita tengok sejarah awal Islam, di mana ketika itu masyarakat jahiliyah tidak memberikan kepada wanita hak-haknya sebagaimana mestinya karena wanita ketika itu lebih dianggap sebagai barang yang bisa ditukar seenaknya, dapat kita ketahui betapa ajaran Islam menginginkan agar para wanita dapat diberikan hak-haknya sebagaimana mestinya. Oleh karenanya, dengan syariat nikah menurut Islam ini, ajaran Islam ingin melindungi para wanita untuk mendapatkan hak-haknya. Para wanita tidak dapat dipertukarkan lagi sebagaimana zaman jahiliyah. Para wanita selain harus menjalankan kewajibannya sebagai istri, juga mempunyai hak untuk diperlakukan secara baik (mu’asyarah bil ma’ruf), dan ketika suami meninggal ia juga dapat bagian dari harta warisan.

 

Demikian tujuan nikah menurut ajaran Islam. Sedangkan nikah mut’ah adalah nikah kontrak dalam jangka waktu tertentu, sehingga apabila waktunya telah habis maka dengan sendirinya nikah tersebut bubar tanpa adanya talak. Dalam nikah mut’ah si wanita yang menjadi istri juga tidak mempunyai hak waris jika si suami meninggal. Dengan begitu, tujuan nikah mut’ah ini tidak sesuai dengan tujuan nikah menurut ajaran Islam sebagaimana disebutkan di atas, dan dalam nikah mut’ah ini pihak wanita teramat sangat dirugikan. Oleh karenanya nikah mut’ah ini dilarang oleh Islam.

 

Dalam hal ini syaikh al-Bakri dalam kitabnya I’anah at-Thalibin menyatakan yang artinya:

 

“Kesimpulannya, nikah mut’ah ini haram hukumnya. Nikah ini disebut nikah mut’ah karena tujuannya adalah untuk mencari kesenangan belaka, tidak untuk membangun rumah tangga yang melahirkan anak dan juga saling mewarisi, yang keduanya merupakan tujuan utama dari ikatan pernikahan dan menimbulkan konsekwensi langgengnya pernikahan”.

 

Memang benar bahwa nikah mut’ah ini pernah dibolehkan ketika awal Islam, tapi kemudian diharamkan, sebagaimana dinyatakan oleh al-Imam an-Nawawi dalam kitabnya Syarh Shahih Muslim yang artinya:

 

“yang benar dalam masalah nikah mut’ah ini adalah bahwa pernah dibolehkan dan kemudian diharamkan sebanyak dua kali; yakni dibolehkan sebelum perang Khaibar, tapi kemudian diharamkan ketika perang Khaibar. Kemudian dibolehkan selama tiga hari ketika fathu Makkah, atau hari perang Authas, kemudian setelah itu diharamkan untuk selamanya sampai hari kiamat”.

 

Alasan kenapa ketika itu dibolehkan melaksanakan nikah mut’ah, karena ketika itu dalam keadaan perang yang jauh dari istri, sehingga para sahabat yang ikut perang merasa sangat berat. Dan lagi pada masa itu masih dalam masa peralihan dari kebiasaan zaman jahiliyah. Jadi wajar jika Allah memberikan keringanan (rukhshah) bagi para sahabat ketika itu.

 

Ada pendapat yang membolehkan nikah mut’ah ini berdasarkan fatwa sahabat Ibnu Abbas r.a., padahal fatwa tersebut telah direvisi oleh Ibnu Abbas sendiri, sebagaimana disebutkan dalam kitab fiqh as-sunnah yang artinya:

 

Diriwayatkan dari beberapa sahabat dan beberapa tabi’in bahwa nikah mut’ah hukumnya boleh, dan yang paling populer pendapat ini dinisbahkan kepada sahabat Ibnu Abbas r.a., dan dalam kitab Tahzhib as-Sunan dikatakan: sedangkan Ibnu Abbas membolehkan nikah mut’ah ini tidaklah secara mutlak, akan tetapi hanya ketika dalam keadaan dharurat. Akan tetapi ketika banyak yang melakukannya dengan tanpa mempertimbangkan kedharuratannya, maka ia merefisi pendapatnya tersebut. Ia berkata: “inna lillahi wainna ilaihi raji’un, demi Allah saya tidak memfatwakan seperti itu (hanya untuk kesenangan belaka), tidak seperti itu yang saya inginkan. Saya tidak menghalalkan nikah mut’ah kecuali ketika dalam keadaan dharurat, sebagaimana halalnya bangkai, darah dan daging babi ketika dalam keadaan dharurat, yang asalnya tidak halal kecuali bagi orang yang kepepet dalam keadaan dharurat. Nikah mut’ah itu sama seperti bangkai, darah, dan daging babi, yang awalnya

haram hukumnya, tapi ketika dalam keadaan dharurat maka hukumnya menjadi boleh”

 

Namun demikian, pendapat yang menghalalkan nikah mut’ah tersebut tidaklah kuat untuk dijadikan dasar hukum. Sedangkan pendapat yang mengharamkannya dasar hukumnya sangat kuat, sebab dilandaskan di atas hadis shahih yang artinya :

 

“Diriwayatkan bahwa sahabat Ali r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. melarang nikah mut’ah ketika perang Khaibar” Hadis dianggap shahih oleh imam Bukhari dan Muslim.

 

Hadis lain menyatakan:

 

“Diriwayatkan bahwa sahabat Salamah bin al-Akwa’ r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. memperbolehkan nikah mut’ah selama tiga hari pada tahun Authas (ketika ditundukkannya Makkah, fathu Makkah) kemudian (setelah itu) melarangnya” HR. Muslim.

 

Di hadis lain disebutkan:

 

“Diriwayatkan dari Rabi’ bin Sabrah r.a. sesungguhnya rasulullah s.a.w. bersabda: “wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku pernah mengizinkan nikah mut’ah, dan sesungguhnya Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat, oleh karenanya barangsiapa yang masih mempunyai ikatan mut’ah maka segera lepaskanlah, dan jangan kalian ambil apa yang telah kalian berikan kepada wanita yang kalian mut’ah” HR. Muslim, Abu Dawud, an-Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban.

 

Hadis-hadis tersebut cukup kuat untuk dijadikan pijakan menetapkan hukum haram bagi nikah mut’ah, dan sangat terang benderang menjelaskan bahwa Islam melarang nikah mut’ah. Oleh karena itu, jika saat ini ada yang melaksanakan nikah mut’ah maka ia telah dianggap melanggar ajaran Islam dan secara otomatis nikahnya tersebut batal, sebagaimana disebutkan oleh al-Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim:

 

“Para ulama sepakat (ijma’) bahwa jika saat ini ada yang melaksanakan nikah mut’ah maka hukumnya tidak sah (batal), baik sebelum atau sesudah dilakukan hubungan badan”

 

.

===

Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

Nikah Siri dan Nikah Mut ah

Melatih Bayi Mandiri

Melatih Bayi Mandiri


Sebenarnya memberikan kasih sayang terhadap bayi tidak akan membuat bayi menjadi manja, sehingga berkesan tidak bisa mandiri. Sebab kemandirian yang dituntut para ibu terhadap bayinya, baru bisa di dapat bila bayi dilatih ke arah itu.

 

 

Berikut beberapa kiat agar bayi bisa mandiri :

 

 

Biarkan bayi selama mungkin berada di tempat tidurnya 

Menangis adalah cara bayi berkomunikasi. Karena itu bila si mungil merengek, bukan berarti dia minta di gendong. Ada banyak kebutuhan lain yang juga dieskspresikan melalui tangisan tersebut. Misalnya, di saat ia lapar, popoknya basah, merasa tak nyaman atau butuh perhatian. Ibu dapat memberinya susu atau makan, mengganti popoknya, merubah posisinya atau mengajaknya bermain, tanpa harus menggendongnya.

 

 

Biasakan bayi bermain sendiri

Bila bayi sudah dapat bermain, pastikan ia memiliki mainan atau benda-benda di dekatnya untuk teman bermain. Mengingat daya pemusatan perhatiannya masih pendek, bantulah ia dengan menyediakan 2 atau 3 mainan dalam jangkauannya. Bila ia tampak bosan dan gelisah, sebelum berubah menjadi rengekan, ibu dapat mengganti dengan mainan lainnya.

 

 

Sediakan botol yang sesuai

Menginjak usia lima bulan, umumnya bayi telah memiliki kemampuan untuk memegang botolnya sendiri. Untuk itu ibu perlu menyediakan botol plastik yang ringan agar tangan mungilnya kuat menyangga serta tidak mudah pecah. Selain itu juga dilengkapi dengan dot yang tidak mudah tertekuk (bisa dipilih yang terbuat dari silikon) dan regulator. Regulator adalah alat untuk mengatur aliran susu sesuai irama isapan bayi sehingga bayi terhindar dari kemungkinan tersedak.

 

 

Latihlah bayi untuk makan sendiri

Mulai usia tujuh bulan, umumnya bayi sudah mampu memegang sendiri makanannya. Mengingat belajar memegang makanan ini merupakan langkah pertama menuju meja makannya sendiri, untuk itu ibu harus melakukannya dengan sabar. Pada tahap awal biarkan makanan yang dipegangnya hanya merupakan tambahan dalam diet bayi. Setelah kemampuannya berkembang, biarkan ia memegang sendok sendiri dan ibu yang mengarahkannya. Pada pertengahan tahun kedua, ia sudah dapat makan di meja makannya sendiri.

 

 

Latihlah bayi untuk minum dari cangkirnya sendiri

Melatih bayi untuk minum dari cangkir sendiri sangat berguna agar bayi sedini mungkin menyadari bahwa ada cairan lain selain dari botol maupun payudara. Sehingga untuk proses penyapihan, bayi akan lebih mudah menerimannya.

 

 

Biarkan ia belajar menggosok giginya sendiri

Gigi bayi umumnya tumbuh di awal bulan ke tujuh. Pada masa ini sangat bijaksana jika ia mulai diperkenalkan dengan sikat gigi. Carilah satu set sikat gigi yang tepat bagi bayi. Sikat gigi step 1 yang terbuat dari karet, selain berfungsi membersihkan gigi, sikat ini juga dapat dimanfaatkan bayi untuk mengurangi rasa gatal pada gusinya. Sikat gigi ini dilengkapi dengan pengaman sehingga terhindar dari kemungkinan sikat menyodok kedalam. Lalu step 2 dan step 3 yang dirancang sesuai dengan pertumbuhan gigi selanjutnya.

 

 

Latihlah ia menggunakan toilet

Latihan ini akan lebih berhasil, bila sudah ada tanda-tanda kesiapan pada si mungil. Antara lain, ia sudah mengetahui tentang sistem pembuangan, ia sudah dapat melepaskan dan memakai baju sendiri, dan ia sudah dapat mengerti dan mengikuti petunjuk. Latihlah ia dengan cara membiarkan ia melihat apa yang Anda lakukan dan buatlah ia merasa bangga akan produk buangan yang dikeluarkannya.

 

 

Ketujuh latihan di atas membutuhkan kesabaran penuh dari para ibu. Ibu perlu menyediakan waktu untuk melatihnya dengan penuh kasih sayang. Sehingga latihan yang dilakukan tidak berubah menjadi ajang perang, tetapi menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi ibu maupun bagi si mungil. Repot? Tentu saja. Tetapi bila ini tidak dilakukan, maka kerepotan yang lebih besar akan menunggu. Si mungil Anda akan semakin sulit untuk bisa mandiri.

 

 

http://sambilminumteh.blogspot.com/2011/03/melatih-bayi-mandiri.html

Melatih Bayi Mandiri