Tampilkan postingan dengan label Entrepreneurship. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Entrepreneurship. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Februari 2012

Strategi Marketing

Strategi Marketing





ada 5 strategi terkait market:

- low cost strategic,

- operation excellence strategic,

- lock in strategic,

- custumer intimation strategic,

- product leadership.

 

setiap strategi untuk market yg berbeda. kalau harga jadi sensitif, maka yg diterapkan low cost strategic...........

 

contohnya: bus way di jkt, operation excellence contohnya: taxi blue bird, lock in strategic contohnya: produk otomotif, customer intimation contohnya: hotel bintang 5, product leadership contohnya: microsoft, nokia.



Strategi Marketing

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Kenali Gaya Kerja Anda

Kenali Gaya Kerja Anda


Oleh: AnneAhira.com Content Team

 

Di tempat kerja, hubungan dengan lingkungan sedikit banyak berpengaruh terhadap prestasi kerja. Hubungan dengan lingkungan dipengaruhi dengan bagaimana bentuk interaksi ketika menyelesaikan pekerjaan, maupun hal yang terkait dengan persoalan di luar pekerja.

Bentuk interaksi ketika menyelesaikan pekerjaan dengan atasan, rekan kerja maupun bawahan dikenal dengan istilah gaya kerja.

 

Gaya kerja dibedakan menjadi 5 tipe yaitu commanding, marginal, indifferent, humanistic dan enlighting.

Seseorang dapat mengetahui kecenderungan gaya kerja yang dominan melalui kuesioner sebagai alat ukur. Dengan mengetahui gaya kerja, seseorang dapat menggunakan kelebihan dan memperbaiki kelemahan.

Commanding

 

Gaya kerja commanding atau dikenal juga dengan gaya kerja memerintah. Gaya kerja ini berorientasi pada kekuasaan. Hubungan kerja didasarkan pada pola atasan dan bawahan.

Orang dengan gaya kerja ini cenderung merasa benar sendiri. Gaya kerja ini biasanya diperlukan pada saat keadaan kritis yang memerlukan pengambilan keputusan secara cepat.

 

Marginal

Gaya kerja marginal berorientasi pada aturan yang harus dipatuhi dan perintah dari atasan. Orang dengan gaya kerja ini biasanya hanya mengikuti perintah dan tidak kreatif. Gaya kerja ini diperlukan pada tempat kerja yang memerlukan orang tipe hanya do-er atau pelaksana.

 

Indiffirent

Gaya kerja indifferent atau masa bodoh hanya berorientasi pada tugas sendiri. Seseorang dengan gaya kerja dominan indifferent hanya fokus untuk menyelesaikan kewajibannya tanpa peduli pada keadaan sistem secara keseluruhan.

Gaya kerja ini akan tepat diterapkan pada tempat kerja dengan tipikal pekerjaan tak saling bergantung satu dengan lainnya.

 

Humanistic

Gaya kerja humanistic adalah gaya kerja yang berorientasi pada perasaan. Seseorang dengan gaya kerja ini cenderung untuk menghindari keributan di tempat kerja akibat konflik. Berbeda pendapat adalah sesuatu yang sangat dihindarkan.

Kekurangan dari gaya kerja ini adalah tidak bisanya diambil keputusan secara tegas, apalagi bila waktunya mendesak. Sedangkan kelebihannya adalah membina hubungan yang baik dan kekompakan personil di tempat kerja.

 

Enlighting

Gaya kerja enlighting merupakan gaya kerja yang dipandang paling ideal untuk diterapkan secara umum. Gaya kerja ini berorientasi pada prestasi atau keberhasilan bersama.

Kelebihan gaya kerja ini pada diskusi, proses sharing ide, evaluasi bersama, dan teamwork yang kuat. Gaya kerja ini akan sesuai dengan tipikal pekerjaan yang melibatkan banyak personil dengan peranan sejajar.

Penerapan gaya kerja sangat ditentukan juga oleh tempat kerja dan tipikal pekerjaan. Tidak ada gaya kerja yang paling baik, tetapi hanya ada gaya kerja yang paling sesuai.

Kenali Gaya Kerja Anda

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Doktor dari AlAzhar Pajak Hari Ini Bertentangan dengan Islam

Doktor dari Al-Azhar: Pajak Hari Ini Bertentangan dengan Islam


Doktor dari Al-Azhar: Pajak Hari Ini Bertentangan dengan Islam

 

Kembali kami mengangkat masalah pajak untuk memperluasa wawasan kita tentang masalah ini dalam timbangan Islam. Menurut kami tulisan ini begitu sangat penting karena persinggungan kita dengan pajak dalam hampir seluruh kehidupan kita di negeri ini. Artikel ini ditulis oleh DR. Ahmad Zain an-Najah, M.A, (alumni dari perguruan tinggi Islam tertua di dunia, Al-Azhar-Cairo). Artikel dengan judul asli "Hukum Pajak dalam Islam" ini diulas dengan apik, ringkas, dan jelas menjadikan kita mudah untuk memahaminya. Selanjutnya kami ucapkan selamat membaca!!

 

-----------

Definisi Pajak

Pajak menurut istilah kontemporer adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang -sehingga dapat dipaksakan- dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.

Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia. (Wikipedia.org)

 

Dalam ajaran Islam pajak sering diistilahkan dengan adh-Dharibah  yang jama’nya adalah adh-Dharaib. Ulama–ulama dahulu menyebutnya juga dengan al-Muks.  Di sana ada istilah-istilah lain yang mirip dengan pajak atau adh-dharibah diantaranya adalah:

1/ al-Jizyah, yaitu upeti yang harus dibayarkan ahli kitab kepada pemerintahan Islam.

2/ al-Kharaj, yaitu pajak bumi yang dimiliki oleh Negara.

3/ al-Usyr, yaitu bea cukai bagi para pedagang non muslim yang masuk ke Negara Islam.

 

Pendapat Ulama Tentang Pajak

Kalau kita perhatikan istilah-istilah di atas, kita dapatkan bahwa pajak sebenarnya diwajibkan bagi orang-orang non muslim kepada pemerintahan Islam sebagai bayaran jaminan keamanan. Maka ketika pajak tersebut diwajibkan kepada kaum muslimin, para ulama berbeda pendapat di dalam menyikapinya.

 

Pendapat Pertama: Pajak tidak boleh sama sekali dibebankan kepada kaum muslimin, karena kaum muslimin sudah dibebani kewajiban zakat. Dan ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan dari Fatimah  binti Qais, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لَيْسَ فِي الْمَالِ حَقٌّ سِوَى الزَّكَاةِ

"Tidak ada kewajiban dalam harta kecuali zakat." (HR. Ibnu Majah, no 1779. Di dalamnya ada perawi: Abu Hamzah ( Maimun ), menurut Ahmad bin Hanbal dia adalah dha’if hadist, dan menurut Imam Bukhari: dia tidak cerdas).

Apalagi banyak dalil yang mengecam para pengambil pajak yang dzalim dan semena-mena, diantaranya adalah:

Pertama: Hadist Abdullah bin Buraidah dalam kisah seorang wanita Ghamidiyah yang dirajam karena berzina, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ تَابَهَا صَاحِبُ مَكْسٍ لَغُفِرَ لَهُ

"Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya perempuan itu telah benar-benar bertaubat, sekiranya taubat (seperti) itu dilakukan oleh seorang penarik pajak, niscaya dosanya akan diampuni." (HR Muslim, no: 3208)
"Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya perempuan itu telah benar-benar bertaubat, sekiranya taubat (seperti) itu dilakukan oleh seorang penarik pajak, niscaya dosanya akan diampuni." HR. Muslim

Kedua: Hadist Uqbah bin ‘Amir, berkata saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ صَاحِبُ مَكْسٍ

"Tidak akan masuk surga orang yang mengambil pajak (secara zhalim).“ (HR. Abu Daud, no : 2548, hadist ini dishahihkan oleh Imam al Hakim ).

Dari beberapa dalil di atas, banyak para ulama yang menyamakan pajak yang dibebankan kepada kaum muslim secara dzalim sebagai perbuatan dosa besar, seperti yang dinyatakan Imam Ibnu Hazm di dalam Maratib al Ijma’ hal: 141:

واتفقوا أن المراصد الموضوعة للمغارم على الطرق وعند أبواب المدن وما يؤخذ في الأسواق من المكوس على السلع المجلوبة من المارة والتجار ظلم عظيم وحرام وفسق

 

Dan mereka (para ulama) telah sepakat bahwa para pengawas (penjaga) yang ditugaskan untuk mengambil uang denda (yang wajib dibayar) di atas jalan-jalan, pada pintu-pintu (gerbang) kota, dan apa-apa yang (biasa) dipungut dari pasar-pasar dalam bentuk pajak atas barang-barang yang dibawa oleh orang-orang yang sedang melewatinya maupun (barang-barang yang dibawa) oleh para pedagang (semua itu) termasuk perbuatan zhalim yang teramat besar, (hukumnya) haram dan fasik.” (

Imam Dzahabi di dalam bukunya Al-Kabair, Imam Ibnu Hajar al Haitami di dalam az- Zawajir ‘an Iqtirafi al Kabair, Syekh Sidiq Hasan Khan di dalam ar-Rauda an-Nadiyah,  Syek Syamsul al Haq Abadi di dalam Aun  al-Ma’bud dan lain-lainnya.
. . . banyak para ulama yang menyamakan pajak yang dibebankan kepada kaum muslim secara dzalim sebagai perbuatan dosa besar . . .

 

Pendapat Kedua: membolehan mengambil pajak dari kaum muslimin, jika memang negara sangat membutuhkan dana, dan untuk menerapkan kebijaksanaan inipun harus terpenuhi dahulu beberapa syarat. Diantara ulama yang membolehkan pemerintahan Islam mengambil pajak dari kaum muslimin adalah Imam Ghozali, Imam Syatibi dan Imam Ibnu Hazm.

Dan ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan dari Fatimah  binti Qais juga, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ فِي الْمَالِ لَحَقًّا سِوَى الزَّكَاةِ

"Sesungguhnya pada harta ada kewajiban/hak (untuk dikeluarkan) selain zakat." (HR Tirmidzi, no: 595 dan Darimi, no  : 1581, di dalamnya ada rawi: Abu Hamzah (Maimun), menurut Ahmad bin Hanbal dia adalah dha’if hadist, dan menurut Imam Bukhari: dia tidak cerdas)

 

Syarat-syarat Pemungutan Pajak

Para ulama yang membolehkan Pemerintahan Islam  memungut pajak dari umat Islam, meletakkan beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu, diantaranya adalah sebagai berikut:

 

Pertama: Negara benar-benar sangat membutuhkan dana untuk keperluan dan maslahat umum, seperti pembelian alat-alat perang untuk menjaga perbatasan Negara yang sedang dirongrong oleh Negara musuh.

Kedua: Tidak ada sumber lain yang bisa diandalkan oleh Negara, baik dari zakat, jizyah, al usyur, kecuali dari pajak.

Ketiga: Harus ada persetujuan dari alim ulama, para cendikiawan dan tokoh masyarakat.

Keempat: Pemungutannya harus adil, yaitu dipungut dari orang-orang kaya saja, dan tidak boleh dipungut dari orang-orang miskin. Distribusinya juga harus adil dan merata, tidak boleh  terfokus pada tempat-tempat tertentu atau untuk kepentingan kampaye saja, apalagi tercemar unsur KKN atau korupsi.

Kelima: Pajak ini sifatnya sementara dan tidak diterapkan secara terus menerus, hanya pada saat tertentu saja, ketika Negara dalam keadaan genting atau ada kebutuhan yang sangat mendesak saja.

Keenam: Harus dihilangkan dulu pendanaan yang berlebih-lebihan dan hanya menghambur-hamburkan uang saja.

Ketujuh: Besarnya pajak harus sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada waktu itu saja.

Sebagian besar syarat-syarat tersebut teringkas dalam peristiwa yang terjadi pada zaman Imam Nawawi. Pada waktu itu terjadi penyerangan besar-besaran pasukan Tartar kepada wilayah-wilayah kaum muslimin, hampir semua wilayah kaum muslimin telah ditaklukan oleh pasukan Tatar.

 

Penguasa Syam waktu itu adalah Sultan Zhahir Baibas. Beliau mengajak para ulama untuk bermusyawarah dalam menghadapi pasukan Tatar, sedang kas yang ada di Baitul Maal tidak mencukupi untuk biaya perang. Akhirnya mereka menetapkan bahwa Negara akan memungut pajak kepada  rakyat, terutama yang kaya untuk membantu biaya perang.

Ternyata Imam Nawawi tidak hadir dalam acara itu, sehingga menimbulkan tanda tanya bagi Sultan itu. Maka akhirnya Imam Nawawi dipanggil. Sultan berkata kepadanya “Berikan tanda tangan anda bersama para ulama lain”. Akan tetapi Imam Nawawi tidak bersedia. Sultan menanyakan kepada Imam Nawawi, “kenapa tuan menolak?”

Imam Nawawi berkata: “Saya mengetahui bahwa Sultan dahulu adalah hamba sahaya dari Amir Banduqdar, Anda tak mempunyai apa–apa, lalu Allah memberikan kekayaan dan dijadikannya raja, saya dengar Anda memiliki seribu orang hamba sahaya. Setiap hamba mempunyai pakaian kebesaran dari emas dan andapun mempunyai 200 orang jariah, setiap jariah mempunyai perhiasan. Apabila anda telah nafkahkan itu semua, dan hamba itu hanya memakai kain wol saja sebagai gantinya, demikian pula para jariah hanya memakai pakaian tanpa perhiasan, maka saya berfatwa boleh memungut biaya dari rakyat.

 

Mendengar pendapat Imam Nawawi ini, Sultan Zhahir pula sangat marah kepadanya dan berkata: “Keluarlah dari negeriku Damaskus”. Imam Nawawi menjawab, “Saya taat dan saya dengar perintah Sultan“. Lalu pergilah ia ke kampung Nawa di daerah Syam.

 

Para ahli fiqh berkata kepada Sultan, “Beliau itu adalah ulama besar, ikutan kami dan sahabat kami.“ Lalu Imam Nawawi diminta kembali ke Damaskus tetapi beliau menolak dan berkata: “Saya tidak akan masuk Damaskus selagi Zhahir ada di sana.” Kemudian setelah satu bulan Sultan pun meninggal.  (Imam Suyuti, Husnu al Muhadharah : 2/ 66-67)

 

Apakah pajak hari ini sesuai dengan Islam?

Apakah pajak hari ini sesuai dengan syarat-syarat yang telah disebutkan ulama atas? maka jawabannya adalah tidak, hal itu dengan beberapa sebab:

1/ Pajak hari ini dikenakan juga pada barang dagangan dan barang-barang  yang menjadi kebutuhan sehari-hari yang secara tidak langsung akan membebani  rakyat kecil.

2/ Hasil pajak hari ini dipergunakan untuk hal-hal yang bukan termasuk kebutuhan darurat, malahan digunakan untuk membiayai tempat-tempat maksiat dan rekreasi, pengembangan budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, dan sejenisnya. Bahkan yang lebih ironisnya lagi sebagian besar pajak yang diambil dari rakyat itu hanya untuk dihambur-hamburkan saja, seperti untuk pembiayaan pemilu, pilkada, renovasi rumah DPR, pembelian mobil mewah untuk anggota dewan dan pejabat, dan lain-lainnya.

3/ Pajak hari ini diwajibkan terus menerus secara mutlak dan tidak terbatas.

4/ Pajak hari ini diwajibkan kepada rakyat, padahal zakat sendiri belum diterapkan secara serius.

5/ Pajak yang diwajibkan hari ini belum dimusyawarahkan dengan para ulama dan tokoh masyarakat.

6/ Pajak hari ini diwajibkan kepada rakyat kecil, padahal sumber-sumber pendapatan negara yang lain masih banyak, seperti kekayaan alam tidak diolah dengan baik, bahkan malah diberikan kepada perusahan asing, yang sebenarnya kalau dikelola dengan baik, akan bisa mencukupi kebutuhan Negara dan rakyat.
Kesimpulan: Pajak hari tidak sesuai dengan Islam

 

Perbedaan antara Zakat dan Pajak

Banyak kalangan yang menyamakan secara mutlak antara zakat dan pajak, padahal sebenarnya antara keduanya terdapat perbedaan yang sangat menyolok, diantara perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama: (dari sisi nama), zakat berarti: bersih, tumbuh, berkembang, dan berkah. Sedang pajak berarti:  beban atau upeti yang harus dibayarkan.

Kedua: (dari sisi dasar hukum), zakat ditetapkan berdasarkan ayat-ayat Al Qur'an dan hadist-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang bersifat tegas dan qath'i. Orang yang menolak untuk membayarkannya secara sengaja, wajib diperangi dan sebagian ulama menghukuminya dengan kafir. Sedangkan pajak, ketetapannya bersifat ijtihad para ulama atau bahkan hanya keputusan dari para pejabat untuk kepentingan negara atau untuk kepentingan mereka sendiri.

Ketiga: (dari sisi waktu), zakat berlaku sepanjang masa sampai hari kiamat, sehingga kewajibannya bersifat tetap dan terus-menerus. Sedangkan pajak, ketetapannya bersifat sementara, tergantung kepada kebutuhan negara.

Keempat: (dari sisi obyek dan pemanfaatan), zakat kadarnya baku dan tetap berdasarkan hadist-hadist shahih, dan obyeknya-pun tertentu, tidak semua barang wajib dizakati, serta pemanfaatan dan  penggunaannya tidak boleh keluar dari delapan golongan yang ditetapkan di dalam QS At-Taubah: 60. Sedangkan pajak, kadar dan aturan pemungutannya sangat tergantung kepada aturan yang ditetapkan oleh Negara. Hasil pajakpun bisa digunakan pada seluruh sektor kehidupan ini, bahkan pada hal-hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan kepentingan umum.

 

(PurWD/vo-islam.com/ahmadzain.com)

 

Oleh DR. Ahmad Zain An-Najah, M.A

Doktor dari AlAzhar Pajak Hari Ini Bertentangan dengan Islam

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Janji Laba Kebun Emas

Janji Laba Kebun Emas


Rulli Kusnandar tersenyum lebar tahun ini. Investor emas asal Bandung, Jawa barat ini bakal mendulang untung gede lantaran harga emas meroket.

Ya, harga emas memang amat menyilaukan tahun ini. Hingga Kamis (10/12) lalu, harga si kuning kemilau di Divisi Comex, Bursa NYMEX telah menanjak 28,52% dari awal tahun. Awal Januari 2009 harga emas di bursa ini US$ 887,3 per ons troy. Kini harga komoditas yang sama sudah melambung ke US$ 1.140,40 per onstroy.

 

Cuma, Rulli bukan investor emas biasa. Ia memainkan jurus investasi emas yang berbeda dibandingkan dengan investor emas pada umumnya. Jurus ini menghasilkan keuntungan emas yang lebih berkilau ketimbang cara-cara investasi tradisonal.

Mantan Manager Teknologi Informasi pada salah satu perusahaan ini menyebut jurusnya sebagai “Berkebun Emas”. Metode yang dia temukan pada 2007 lalu itu melibatkan perbankan syariah dan Pegadaian. Cuma agar bisa memanen untung dari jurus ala Rulli ini, calon investor harus siap berinvestasi jangka panjang, paling tidak selama dua tahun sampai tiga tahun.

 

Rulli menyarankan, sebaiknya investor berinvestasi emas batangan berkadar 24 karat dengan tingkat kemurnian 99,99%. Pasalnya, dia menilai keabsahan kualitas dan kadar emas batangan sangat terjamin dengan adanya sertifikat.

Sebenarnya metode Rulli cukup sederhana. Kalau mau meniru dia, setelah membeli batang emas yang pertama anda harus menggadaikan emas itu ke bank syariah atau pegadaian. Tentu anda harus memilih tempat gadai yang memasang biaya gadai paling murah. Maklum setiap bank syariah atau pegadaian memiliki ketentuan dan biaya yang berbeda atas layanan gedai emas ini.

 

Menurut Rulli, tempat gadai yang seharusnya menjadi pilihan adalah bank syariah yang memberikan nilai gadai paling tinggi tapi mengenakan biaya sangat rendah. Nah hasil penelusuran Kontan, tempat gadai ideal untuk berkebun emas ini adalah Bank Jabar Banten Syariah.

Setelah menggadaikan emas tadi, anda akan mendapatkan dana segar dari bank. Dana tersebut harus anda pakai untuk membeli emas yang kedua ini juga harus anda gadaikan. Tentu anda harus merogoh kocek tambahan karena dana gadai dari bank hanya berkisar 60%-80% harga yang digadaikan. Langkah ini kudu anda lakukan berulang-ulang hingga merasa cukup.

 

Tapi ingat, anda tak boleh menggadaikan emas yang terakhir. Sebab emas terakhir ini kan menjadi modal anda untuk menebus satu demi satu emas yang anda gadaikan saat harga naik. Karena itu, Rulli menyebutnya sebagai kunci harta karun.

Kapan saat yang tepat bagi anda memanen kebunemas? Rulli menyarankan penjualan kunci harta karun dan emas-emas sebelumnya baru dilakukan setelah ada kenaikan harga minimal 30%

 

Tahan Inflasi

Melalui metode yang sederhana ini, menurut Rulli, dua pertiga modal investasi bersala dari bank. Setelah dua tahun atau tiga tahun, dia yakin nilai utang investor pada bank bakal menyusut seiring kenaikan harga emas. “Emas itu zero inflation dan harganya tidak pernah turun, tapi malah bisa naik 20% hingga 25% per tahun”, ujarnya.

 

Benarkah nilai emas tidak termakan oleh inflasi dan harganya terus naik? Mari kita cari buktinya. Pada bulan November 1999, harga sebuah sedan Honda Civic Ferio seri matik baru seharga Rp. 225 juta. Pada saat yang sama harga rata-rata emas produksi Logam Mulia sekitar Rp. 82.500 per gram. Itu berarti 10 tahu lalu harga satu unit Honda Civic Ferio setara dengan emas berbobot 2,72 kg.

Kini, dengan patokan harga emas terbaru di Logam Mulia, emas seberat 2,72 kg itu setara dengan Rp. 1,05 miliar (1 gram = Rp. 386.500). Itu berarti dengan emas yang sama, saat ini anda bisa membeli hampir tiga New Honda Civic tipe 2,0 liter transmisi otomatis yang harganya Rp. 390 juta per unit.

 

Salah seorang investor yang telah mempraktekan metode Berkebun emas ini adalah Andy Wahyu Rizaldy. Pria asal Samarinda, Kalimantan Timur ini mengaku tertarik mengikuti langkah Rulli sejak bulan Maret lalu. “Modal awal saya emas 50 gram, sekarang sudah menjadi sekitar 2 kilogram”, ungkapnya bersemangat 45.

Semula Andy hanya menyimpan emasnya di bawah bantal. Namun setelah mengetahui metode ini dia langsung tertarik. “Saya pikir ini cara untuk mempercepat kepemilikan emas”, kata dia.

 

Dia pun menggadaikan harta berkilaunya itu di Bank Kaltim syariah. Setelah menggadaikan emas pertama, dia mulai melakukan cara Rulli. Cuma masalahnya andy tidak teratur membeli dan menggadaikanemas. Ini lantaran terkendala keterbatasan emas batangan di tempat tinggalnya. “Tahun depan saya berencana mengalokasikan dana hingga 20% dari pendapatan saya, minimal untuk membeli 10 gram emas setiap bulan,” bebernya. Andy mengaku belum pernah panen dari kebun emas itu.

 

Pengikut metode Rulli lain adalah Maria Susanti. Ibu rumahtangga ini mulai bercocok tanam emas pada akhir 2008 lalu. Maria menyemai bibit emasnya seberat 25 gram dan 50 gram di Bank Mega Syariah dan Bank Jabar Banten Syariah. Ketika itu, harga satu gram emas masih Rp. 280.000.

Sebulan lalu dia sudah memetik panen kebun emas. Emas koleksinya sudah bertambah hingga sebanyak 1 kg dengan harga Rp. 370.000. Dari panen ini, Maria kemudian mengalokasikannya untuk membeli sehektare tanah di Majalaya, Jawa barat dan properti lain. Hingga kini dia juga masih aktif Berkebun emas.

 

Tetap ada Risiko

Meskipun tampak menggiurkan, metode Rulli ini bukan tanpa risiko. Investor hanya bisa mengantongi untung kalau harga emas naik selama anda menggadaikan emas. Kalau terpaksa menjual koleksi emas di lemari gadai bank atau pegadaian ketika harganya turun, anda akan kehilangan potensi keuntungan, padahal telah mengeluarkan biaya gadai.

Karena itu, Rulli mengingatkan anda harus tahan menggadaikan emas ini dalam jangka panjang. “Ini memang bukan untuk spekulasi, “ tegas dia.

 

Data London Metal Exchange menunjukkan harga emas sepuluh tahun terakhir memang cenderung meningkat. Hanya pada bulan tertentu harga emas turun. Contohnya pada 16 Pebruari 2001 tercatat sebagai harga emas terendah, yakni sebesar US$ 256,7 per ons troy. Harga ini lebih rendah dari bulan-bulan sebelumnya.

 

Karena itu perencana keuangan Ligwina Poerwo Hananto mengatakan, investor yang tertarik mengikuti metode Berkebun emas ini harus benar-benar menimbang pengahasilan dan rasio likuiditas keuangan rumahtangga terlebih dahulu. Sebab, investor tak bisa asal main tebus emas di bank ketika sedang butuh dana tunai.

Agar bisa menambah bibit-bibit emas selanjutnya Ligwina menyarankan, investor harus memiliki penghasilan yang sehat. “Pengembalian pinjaman dan biaya menambah emas tidak boleh lebih dari 30% penghasilan,” imbuhnya.

 

Begitu pun juga dengan rasio likuiditas. Menurut dia, sebelum menjadi petani emas, investor harus mengamankan rasio likuiditas terlebih dahulu. “Keluarga dengan dua orang anak minimal harus punya dana cadangan 12 kali penghasilan,” kata CEO QM Financial ini.

Namun, Ligwina mengakui, investasi emas memang lebih likuid ketimbang properti atau tanah. Selain itu, dia bilang investor tak perlu menyediakan biaya tambahan seperti biaya perawatan rumah bagi yang berinvestasi di properti.

 

Bank-bank syariah sendiri senang dengan adanya investasi berbasis gadai emas ini. Mereka tidak merasa “dimanfaatkan” oleh investor. “Kami malah menguntungkan dengan gadai emasini,” kata Kepala Group Mikro dan Individual BRI Syariah Esti Kadarianti.

Bahkan BRI Syariah menetapkan gadai emas ini sebagai produk andalan. Target pembiayaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp. 30 miliar. Agar bisa mencapai target tersebut, BRI Syariah akan menyediakan layanan jual beli emas untuk mempermudah investor.

Tertarik Berkebun Emas? Sebelum mulai, anda tetap harus berhitung cermat.

 

 

Tabloid Kontan Edisi 14-21 Desember 2009

http://www.semuasaudara.com/kontan-janji-laba-kebun-emas/

Janji Laba Kebun Emas

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Swakelola menurut Perpres 54 Tahun 2010

Swakelola menurut Perpres 54 Tahun 2010


Salah satu masalah besar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana cara melakukan pengadaan jasa Internet. Ada 3 pilihan, yaitu penunjukan langsung berdasarkan PP Tarif yang berlaku, swakelola dan pelelangan umum. Kalau menggunakan PP Tarif, maka harga saat ini tampaknya sudah tidak lagi sesuai dengan PP Tarif. Perubahan Tarif pada PP membutuhkan waktu lama dan rumit. Jadi praktis tidak bisa diubah sesuai keadaan, padahal harga jasa Internet terus turun dari waktu ke waktu. Yang paling aman adalah pelelangan umum. Namun untuk urusan yang sangat strategis (tergantung lembaganya) maka berganti-ganti Provider dan diurus oleh non PNS menjadi hal rumit. Seperti halnya urusan Passport, KTP, SIM, STNK, Pajak.

 

Sekarang yang menjadi alternatif yang perlu dipelajari adalah kemungkinan swakelola. Swakelola telah diatur dapam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010. Perpres 54/2010 adalah pengganti Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003. Pasal-pasal yang perlu dicermati dalam Perpres 54/2010 adalah :

  1. Pasal 26 ayat 1 : "Swakelola merupakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat."

  2. Pasal 26 ayat 2 butir a : "pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia serta sesuai dengan tugas pokok K/L/D/I;"

  3. Pasal 26 ayat 2 butir g : "pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium dan pengembangan sistem tertentu;"

  4. Pasal 26 ayat 2 butir h : "pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang bersangkutan;"

  5. Pasal 26 ayat 2 butir i : "pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri;"

  6. Pasal 26 ayat 4 butir b : "Pengadaan melalui Swakelola dapat dilakukan oleh Instansi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola;"

  7. Pasal 27 ayat 3 butir b : "Pengadaan Swakelola yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh Instansi Pemerintah yang bukan Penanggung Jawab Anggaran."

  8. Pasal 28 ayat 8 : "Swakelola dapat dilaksanakan melebihi 1 (satu) Tahun Anggaran."

  9. Pasal 30 ayat a : "Pengadaan melalui Swakelola oleh Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola."

  10. Pasal 30 ayat h : "Pengadaan melalui Swakelola oleh Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola; "


Untuk memuluskan upaya penggunaan cara swakelola, syarat-syarat yang perlu dilengkapi adalah :

  1. Nama lembaga yang sudah menerapkan swakelola

  2. Salinan DIPA yang menyebutkan sumber dana kegiatan. Ini penting untuk mengetahui berapa banyak jenis mata anggaran yang digunakan untuk mendukung kegiatan yang akan di-swakelola-kan

  3. Surat-surat atau dokumen terkait dengan swakelola, misal MoU, Surat Perjanjian, Surat Kontrak


Ini semua diperlukan agar tidak ada beda penafsiran di antara para pemangku kepentingan. Jangan sampai seperti orang buta menggambarkan gajah. Dengan demikian dapat diidentifikasi secara persis pasal mana dari 10 pasal di atas yang akan digunakan sebagai dasar hukum swakelola.

 

Dalam rangka mendukung semangat swakelola pada sisi efisiensi dan penghematan anggaran, sudah seyogyanya jika harga yang diberikan oleh calon pelaksana swakelola setidaknya lebih murah sedikit dibanding pasar. Atau pelaksana memiliki keunggulan teknologi dan komparatif lainnya.

 

 

 

http://msmunir-ina.blogspot.com/2010/10/swakelola-menurut-perpres-54-tahun-2010.html

Swakelola menurut Perpres 54 Tahun 2010

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Strategi Memasarkan Produk

Strategi Memasarkan Produk


Pemasaran adalah strategi atau cara bagaimana melakukan berbagai aktifitas agar terjadi pertukaran (exchange) antara produsen dengan konsumen. Dalam hal pendidikan, pemasaran mengatur strategi dan cara agar konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan produk atau jasa perusahaan.

 

Untuk bisa memasarkan produk dengan baik, harus dimulai dari visi, misi, dan tujuan yang jelas perusahaan ingin diarahkan ke mana. Visi, misi dan tujuan ini biasanya harus dimulai dari manajemen, yang kemudian ditransfer kepada karyawan.

 

Selanjutnya, perusahaan juga harus menganalisis berbagai faktor eksternal yang mungkin berpengaruh dengan lembaganya. Faktor-faktor eksternal tersebut yang pertama adalah Lingkungan Makro. Lingkungan makro di sini terdiri dari sisi perkembangan penduduk dengan segala sifat dan karakternya. Faktor lain dari lingkungan makro adalah teknologi, di mana kita juga harus melihat berbagai perkembangan teknologi yang mungkin bisa diterapkan di perusahaan kita.

 

Faktor berikutnya dari lingkungan makro adalah aturan Pemerintah. Di Indonesia termasuk unik, karena aturan pemerintah sering berubah dengan perubahan menteri. Karena itu, antisipasi berbagai aturan ini diperlukan agar perusahaan bisa fleksible dalam mengadaptasi berbagai perubahan aturan.

 

Setelah lingkungan makro, lingkungan eksternal lain yang perlu diperhatikan adalah peta industri dan persaingan. Perusahaan perlu memetakan siapa pesaing-pesaing mereka, baik yang berpotensi untuk bersaing langsung maupun tidak langsung. Pemetaan kondisi ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan pesaing kita, sekaligus melihat aspek mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan bersaing.

 

Setelah melihat kondisi persaingan, perusahaan perlu memahami konsumen atau pelanggan. Pemahaman tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah seperti apa yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam mendisain produk dan jasa yang dibutuhkan.

 

Untuk bisa memberikan nilai tambah, perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui selera dan kebutuhan konsumen secara baik. Biasanya dilakukan survey ataupun wawancara dengan calon-calon konsumen mengenai apa harapan dan keinginan mereka tentang perusahaan.

Perusahaan biasanya kesulitan untuk menentukan apakah perusahaannya diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas atau untuk menengah bawah. Perusahaan sejak awal harus menentukan lembaganya diarahkan untuk kelas mana.

 

Dengan menentukan target market yang dituju, perusahaan bisa memberikan satu nilai tambah yang menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya. Nilai tambah inilah yang disebut sebagai differensiasi. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi berbagai persaingan.

 

Setelah peta kondisi eksternal sudah didapatkan, perusahaan tinggal memikirkan kondisi internal strategi apa yang akan dilakukan untuk mengelola perusahaan. Pola pengelolaan strategi internal ini, dalam ilmu pemasaran sering disebut sebagai strategi 4 P yaitu mengelola produk, harga, saluran distribusi dan promosi (product, price, place of distrbution, promotion).

 

Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua bagian; yaitu produk utama dan produk pendukung. Produk utama adalah kegiatan belajar mengajar dengan segala prosesnya. Karena bukan barang jadi, proses kegiatan belajar mengajar adalah produk utama yang melibatkan emosi dan perasaan dari peserta didik sebagai konsumen. Karena itu, agar produk utama ini baik harus diciptakan pengalaman belajar mengajar yang menyenangkan.

 

Perusahaan harus menentukan produk apa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Survey kebutuhan pelanggan perlu dilakukan agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka. Setelah menentukan produk apa yang ingin ditawarkan, selanjutnya adalah menentukan berapa harga yang harus dibayar oleh konsumen. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah menghitung keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari situ, tinggal ditambahkan berapa persen laba yang ingin diperoleh untuk kepentingan pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan balik modal.

 

Dalam hal distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat akan sampai kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual secara langsung atau dipercayakan kepada distributor dan agen untuk penyebarannya. Yang penting adalah bagaimana produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen.

 

Salah satu faktor yang penting dalam pemasaran sebagai P yang terakhir dari 4P yaitu promosi. Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi, yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana para pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai dengan kebutuhan dan anggaran promosi yang disediakan.

 

Bentuk promosi yang paling tradisional adalah iklan. Iklan adalah pemasangan informasi produk di berbagai media dan penerbitan mulai dari koran, majalah, tabloid, televisi, dan juga radio. Iklan memang efektif menjangkau khalayak yang luas, tetapi dari sisi biaya memang membutuhkan anggaran yang besar. Jika terasa bahwa biaya iklan di media massa cukup besar, bisa dicoba bentuk lain yaitu dengan brosur, leaflet, dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah di mana konsumen berada. Dengan demikian, informasi lengkap tetap bisa didapatkan oleh target konsumen kita.

 

Cara lain yang efektif adalah melalui promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) di mana satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang baik dari produk atau jasa yang digunakan. Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.

 

Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam perusahaan tidak bisa berjalan efektif jika secara internal tidak memperhatikan faktor kualitas sebuah perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik, ditambahkan komunikasi yang mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan dengan baik.

 

Sumber: Sentra KUKM

Strategi Memasarkan Produk

Sebelum Terlambat Jalankan Wirausaha Walaupun Anda Seorang Karyawan

Sebelum Terlambat, Jalankan Wirausaha Walaupun Anda Seorang Karyawan





Anggapan beberapa orang bahwa lebih nyaman bekerja sebagai karyawan. Tidak pusing menawarkan barang (promo), tidak khawatir uang tidak ada, jaminan makan siang, uang ini uang itu terkadang ada.

Tetapi tidakkah terpikir oleh anda bahwa suatu saat anda pasti mengalami dua kemungkinan :

  1. Pensiun. Kalau sudah pensiun masih mengandalkan uang jaminan hari tua (JHT) ? Ini tidak menjamin, nilai nominal uang JHT anda tergerus inflasi yang rata-rata 9 % per tahun. Berarti anda memasuki masa sulit setelah masa nyaman anda.

  2. PHK. Ini lebih parah, walaupun anda mendapat uang pesangon ratusan juta sekalipun uang pesangon anda terus tergerus habis karena konsumsi dan inflasi. Biasanya anda idak akan siap menghadapi situasi ini. Kalau PHK anda mengundang polemik pasti yang terpikir adalah demo karyawan dan konsumsi kebutuhan sehari-hari. Begitupun jika PHK tidak ada polemik maka yang terpikirkan adalah mencari lowongan kerja dan konsumsi kebutuhan sehari-hari.


Kedua kemungkinan ini amatlah riskan untuk anda yang saat ini sebagai karyawan dan belum memiliki persiapan peralihan dan mental.

 

Cara efektif adalah bersegeralah anda memiliki wirausaha sekecil apapun bahkan seremeh apapun. Tidak jarang orang yang hanya berjualan gorengan mampu memiliki rumah mewah dan menuntaskan anak-anaknya hingga sarjana.

Dengan menjalankan wirausaha di masa anda sebagai karyawan memiliki beberapa manfaat, di antaranya :

  1. Membangun mental yang kuat. Menjalankan wirauasaha melatih mental yang kuat karena kadang menghadapi kerugian.

  2. Memiliki visi dan misi bagi diri anda. Artinya anda sudah memiliki tujuan hidup anda kemana setelah anda tidak menjadi karyawan lagi.

  3. Memiliki kemampuan manajemen yang aplikatif. Bagaimana tidak ? anda tentu sedikit demi sedikit akan memiliki kemampuan manajemen secara aplikatif langsung terjun ke lapangan.

  4. Membuat persiapan yang lebih baik ketika menghadapi pensiun atau PHK.

  5. Memiliki teman yang berwawasan luas. Untuk yang ini hendaklah anda bergabung ke dalam komunitas wirausahawan.

  6. Mengasah otak kanan. Tentu dengan menjalankan wirausaha maka diperlukan ide-ide kreatif dari otak kanan anda.

  7. Berani menghadapi tantangan dan resiko.


Dan lain sebaginya. Tetapi yang tak kalah pentingnya, terkadang oarang yang terbiasa menjalankan wirausaha selalu berani dalam mengeluarkan sedekah dalam jumlah besar.

Jadi tunggu apa lagi ? Toh anda akan mengalami dua pilhan cepat atau lambat. Pensiun/PHK atau perusahaan tempat anda bekerja bangkrut artinya anda yang berhenti atau perusahaan yang berhenti..

 

 

sumber:

http://www.kpmi.or.id/tulisan/575/Sebelum+Terlambat,+Jalankan+Wirausaha+Walaupun+Anda+Seorang+Karyawan+



Sebelum Terlambat Jalankan Wirausaha Walaupun Anda Seorang Karyawan

4 Kesalahan Blog Perusahaan

4 Kesalahan Blog Perusahaan





Sejumlah perusahaan saat ini mulai melirik blog untuk menuangkan berbagai informasi serta untuk lebih mendekatkan diri dengan para stakeholder-nya. Namun awas, ada 4 kesalahan yang biasa dilakukan blog perusahaan.

1. Memulai Tanpa Strategi

Jangan memulai blog perusahaan Anda tanpa tujuan yang jelas. Sebab, tujuan ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap isi blog tersebut. Jangan pula menganggap remeh blog ini hanya karena lantaran para penggunjungnya cuma sedikit. Sebab bisa jadi, dari segelintir orang itu justru yang akan menjadi klien atau partner bisnis perusahaan Anda.

"Kesalahan terbesar dari kebanyakan small business adalah ketika mereka menganggap kegiatan blogging itu sebagai suatu tugas yang mudah," tukas Marjorie R. Asturias, President dari perusahaan web marketing Blue Volcano Media, dikutip detikINET dari Mashable, Rabu (23/3/2011).

Ketika memikirkan strategi blog perusahaan Anda sebaiknya mempertimbangkan, apa tujuan dari blog ini? Apakah blog ini dapat menunjang bisnis perusahaan? Apa perlu mengalokasi sumber daya manusia yang khusus untuk mengelola blog ini? dan lainnya.

 

2. Berpikir Semua Hanya Tentang Perusahaan Anda

Inilah faktanya, perusahaan pasti ingin menunjukkan betapa hebatnya mereka di blog perusahaan yang mereka miliki. Sehingga dari hal itu, diharapkan akan menjadi sarana promosi bagi mereka kepada stakeholder-nya.Namun sayang, blog bukanlah press section. Blog memang bisa digunakan untuk berbagi informasi namun berbeda tempatnya untuk sharing berita kepada media. Kemudian, cobalah untuk lebih peka terhadap kebutuhan audiens Anda. Jangan membuat blog perusahaan yang isinya cuma jualan, jualan, dan jualan. Berikan informasi yang membantu audiens blog perusahaan Anda. Misalnya, memberikan tips & trik, informasi dari lembaga riset, data statistik, dan informasi berguna lainnya. Sesekali, tak ada salahnya juga mengumbar kelebihan produk yang dikeluarkan perusahaan Anda.

 

3. Gagal Membangun LinkMemiliki banyak link atau jaringan merupakan keunggulan yang bisa didapat lewat sebuah blog. Jadi, sangat disayangkan ketika sebuah blog perusahaan tak memiliki link sama sekali.Link di sini juga bisa berarti dengan meng-link informasi yang Anda sampaikan di blog dengan sebuah sumber yang Anda kutip. Membuat link seperti ini bukan hanya masalah etika, namun juga demi menciptakan hubungan baik dengan sumber informasi lainnya. "Ketika Anda menulis tentang saya, maka saya ingin membayarnya kembali. Jangan berpikir bahwa dengan 'mempromosikan' pihak lain jadi akan mendorong audiens Anda pergi. Ada banyak audiens yang berkeliaran di luar sana. Ketika Anda telah mengidentifikasi sesuatu yang luar biasa kepada audiens Anda, maka posting lah!," ujar Douglas Karr, penulis buku Corporate Blogging for Dummies.

 

4. Abaikan Media SosialKetika Anda memposting tulisan baru, cobalah dilempar ke Twitter dan Facebook untuk didiskusikan lebih lanjut. Namun pastikan profil di akun media sosial Anda itu terhubung dengan blog perusahaan.Nah, ketika sudah mendapat feedback dari pihak lain tentang tulisan tersebut, segera merespons. Jangan biarkan mereka menunggu dan buat mereka merasa dihargai dengan respon cepat Anda.

 

"Ingat, keuntungan terbesar dari media sosial adalah membangun hubungan. Jadi Anda harus berusaha untuk mengikatkan diri dengan pembaca dan merespons mereka sesegera mungkin. Buat mereka merasa berharga terhadap komunitas online Anda," imbuh Susan Gunelius, CEO perusahaan marketing communication KeySplash Creative.



4 Kesalahan Blog Perusahaan

 

 

http://www.stisitelkom.ac.id

http://hilfan.blog.stisitelkom.ac.id

Karakter Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Entrepreneur

Karakter Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Entrepreneur





Bagaimanapun, untuk menjadi entrepreneur, tak cukup memiliki

pengetahuan tentang bisnis. Karakter atau jiwa entrepreneur

juga sangat dibutuhkan. Karena itu penting sekali mengajukan

pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri Anda sendiri

untuk mengetahui seberapa besar karakter entrepreneur Anda

 

1. Berapa besar komitmen Anda?

 

Seorang entrepreneur sukses memiliki komitmen yang besar

terhadap bisnisnya. Mudah dipahami memang, tapi sulit dalam

prakteknya. Jika Anda masih berangan-angan memiliki

bisnis sendiri dan belum memulainya, barangkali Anda mesti

memperkuat komitmen Anda dan siap dengan segala resikonya.

Bagaimanapun, tak satupun bisnis di dunia ini yang aman dari resiko. Walau

begitu, resiko juga bisa di-manage bukan?

 

2. Apakah gelas Anda setengah penuh atau setengah kosong?

 

Tidak semua orang optimis adalah entrepreneur, tetapi

hampir semua entrepreneur adalah orang-orang optimis.

Setiap entrepreneur biasanya memiliki kemampuan melihat

kesempatan positif dari suatu tantangan situasi. Tanpa

keyakinan optimistis, maka akan sulit memotivasi karyawan,

bertahan pada masa-masa sulit dan mengembangkan bisnis.

 

3. Apakah Anda senang membuat keputusan?

 

Keputusan berarti komitmen. Keputusan yang salah bisa mengarah

pada masalah dan menghilangkan rasa hormat dari suatu kelompok.

Memiliki sebuah bisnis khususnya yang modalnya tidak besar

berarti harus siap membuat keputusan dengan market research

terbatas dan informasi yang kurang lengkap. Nah, kira-kira

apakah Anda senang membuat keputusan-keputusan demikian?

 

4. Apakah Anda memiliki uang untuk membuat cita-cita bisnis anda terwujud?

 

Jangan berhenti dulu dari pekerjaan sehari-hari, sampai

Anda memiliki modal yang cukup untuk kelangsungan bisnis.

Memenuhi kebutuhan keuangan untuk bisnis tidaklah mudah dan perlu

pengorbanan pribadi apakah itu dari tabungan, pinjaman bank,

dll. Anda juga harus siap jika ternyata ada yang tidak berjalan

sesuai rencana.

 

Nah, apakah Anda sanggup menyokong kelangsungan business plan agar bisnis Anda tetap

bertahan?

 

5. Apakah Anda senang menjual?

 

Dalam bisnis, penjualan adalah bagian alami dari segala pekerjaan

bahkan jika mereka tidak pernah bekerja di bidang penjualan

sekalipun. Sebagai seorang entrepreneur, pekerjaan Anda adalah

‘menjual’. Menjual produk Anda, visi perusahaan dan diri

sendiri. Dan Anda harus melakukan ini setiap hari, dalam

setiap waktu. Jika Anda menikmatinya, Anda memang seorang

entrepreneur sejati.

 

 

Jika Anda menjawab YA pada sebagian memiliki

karakter entrepreneur dan Siap untuk memiliki bisnis

sendiri.

Tetapi jika sebagian besar jawabannya adalah TIDAK,

sebaiknya pertimbangkan untuk menggaet partner bisnis untuk

membantu membuat rencana bisnis Anda menjadi kenyataan

"Seorang Entrepreneur Harus Selalu Bersikap Positif"

 

writen by www.facebook.com/miftahq



Karakter Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Entrepreneur

ORANG ISLAM WAJIB BERUSAHA MENJADI KAYA

ORANG ISLAM WAJIB BERUSAHA MENJADI KAYA....


Wah, ngeledek nih judulnya, berarti orang miskin itu bukan Islam dong ?, lho iya, bisa jadi orang itu gak ngerti Islam dan gak meneladani tokoh-tokoh Islam termasuk Nabi SAW dan para Sahabatnya. Bukannya Nabi SAW dan para Sahabatnya itu miskin buktinya pernah kelaparan ?! siapa bilang ? pernah sih miskin, tapi Cuma sebentar yaitu ketika masa diembargo/diboikot oleh Kaum Kafir di Makkah.

 

Tapi coba kita lihat fakta sejarah :   - Nabi menjadi Pedagang sejak usia 12 tahun dan menjadi Pengusaha selama 25 tahun. - Beliau berdagang ke Luar Negeri setidaknya 18 kali, menjangkau Syiria, Yaman, Bashra, Iraq, Yordania dan Bahrain - Nabi Menyerahkan puluhan Unta muda untuk Mas Kawin Beliau - Beliau juga Memiliki banyak unta perah dan 20 untanya pernah dirampas oleh Uyainah bin Hishn - Beliau memilii unta pilihan (Al-Qoshwa) dan Keledai pilihan untuk memudahkan perjalanan dan perjuangan - Hanya saja gaya hidup Beliau sangat-sangat sederhanan, makanya beliau hanya memakai pakaian, alas tidur dan makanan ala kadarnya.

 

Adakah para Sahabat Nabi yang tidak kaya ? diantara empat Sahabat Nabi yang tidak kaya hanyalah Ali bin Abi Thalib yang tidak kaya, tapi beliau sangat-sangat kaya Ilmu. - Umar bin Khattab mewariskan 70.000 properti senilai Triliunan rupiah. - Ustman bin Affan mewariskan property sepanjang Aris dan Khaibar senilai triliunan rupiah - Abu Bakar mensedekahkan seluruh harta kekayaannya juga bernilai triliunan rupiah.

 

Bagaimana dengan Sahabat yang lain ? diantara 10 Sahabat Nabi SAW yang dijamin masuk Sorga ternyata hamper semuanya orang kaya salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf, meski beliau sering sedekah besar-besaran namun Beliau masih mewariskan harta senilai triliunan rupiah.   Istri Kesayangan Nabi SAW Khadijah ternyata jauh lebih kaya daripada Nabi SAW.

 

Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para Pedagang, mereka adalah orang-orang kaya. Pendiri NU Hasyim Asy'ari dan Muhammadiyah KH.Ahmad Dahlan adalah Saudagar yang kaya raya. Serikat Dagang Islam yang turut memperjuangkan kemerdekaan Negeri ini adalah sekumpulan orang-orang kaya.   Jadi kalau ada seorang Muslim yang membiarkan dirinya terus-terusan miskin berarti dia telah mengkhianati para teladannya termasuk mengkhianati Rosulullah SAW.

 

Lho kok gitu ? lha iyalah, coba kita lihat lagi pesan Nabi SAW dan Umar bin Khatthab berikut ini :   Suatu waktu Umar bertanya kepada seseorang yang sudah lanjut usia " apa menghalangimu mengelola dan menanami tanah pekaranganmu ini ? ", maka dijawablah " aku ini sudah tua renta, mungkin besok aku sudah wafat ", lantas Umar menanggapinya agar orang tua itu segera menanami tanahnya dan Umarpun sempatkan membantu menanami tanah itu.

 

Soal kerja, Umar sering menasehati " Cukupilah dirimu niscaya Agamamu akan lebih terpelihara, dan kamu akan lebih mulia ", Umar bukan hanya menasehati, bahkan setiap usai sholat shubuh umar langsung bergegas menuju kebunnya di Juruf, ia berusaha memenuhi kebutuhan dirinya.   Terkait dengan ini Nabi SAW, juga berwasiat " diantara dosa-dosa, ada dosa yang dapat terhapus dengan puasa dan sholat, ia hanya bisa dihapus dengan susah payah mencari nafkah ", wasiat beliau lainnya " Allah menyukai hambanya yang berkarya dan terampil, sesiapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka ia serupa dengan Pejuang di Jalan Allah", jadi kerja ternyata bentuk ibadah tertinggi.

 

Umar juga mengajak para pekerja/karyawan untuk memiliki pendapatan tambahan, kurang lebih nasehatnya begini :" jika keluar gaji, maka sebagian belikan kambing, demikian juga gaji selanjutnya ", intinya Umar mengajak para karyawan agar memiliki asset/investasi produktif yang bisa mencetak uang terus-menerus. Umar juga mengajak orang-orang berdagang dengan nasehatnya " Berdagang itu merupakan sepertiga harta", Umar sendiri memiliki asset 70.000 properti senialai triliunan rupiah.

 

Allah sendiri Maha Kaya Raya dan selalu memberikan Kekayaan dan Kecukupan kepada kita semua, gak pernah Allah SWT menyuruh kita miskin, gak percaya cari dalilnya ( sampai gagak ubanan gak akan pernah ketemu ) lha wong kita diperintahkan Zakat dan memperbanyak Sedekah, diperintahkan untuk Haji dan Umroh serta dianjurkan membiayai orang lain untuk Haji dan Umroh, disuruh menuntut ilmu dan membiayai kegiatan keilmuan, harus menafkahi keluarga dan mencukupkan ahli waris, menyantuni orang tua yang sudah sepuh, orang-orang fakir miskin serta anak yatim, menegakkan ekonomi syari'ah dan membangun sarana ummat, meningkatkan bargaining position ummat Islam dan mengembangkan Dakwah dan Syi'ar Islam, semuanya itu perlu dana yang besar, lha kok kita mau bergembira ria dan bersantai ria dengan kemiskinan.

 

Masih gak percaya, kalo kita itu wajib kaya ?, kita lihat lagi nasehat Nabi SAW berikut : " Kefakiran itu dekat sekali dengan Kekafiran ", " Allah lebih menyukai Muslim yang kuat iman dan nafkahnya dari pada muslim yang lemah ". coba kita analisis juga isi ayat An-Najm : 43-48 berikut ini :   Allahlah yang menjadikan tertawa dan menangis Allahlah yang menjadikan kematian dan kehidupan, Allahlah yang menjadikan laki-laki dan perempuan Allahlah yang memberikan kekayaan dan kecukupan (bukan kemiskinan),   Jadi Allah hanya memberi kita Kekayaan dan Kecukupan, hidup kita ini sebenarnya selalu dimuliakan dan dimanja oleh Allah SWT, lha kalo kita miskin ? itu pasti karena salah kita sendiri.

 

Masih mau membantah ? mari kita telaah lagi ayat-ayat berikut ini :   " Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami Mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi Saksi ".(An-Nisa :79 )   " Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” ( Yaasin :19 )   " Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah Memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)"..(Asy-Syuro : 30)   " Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar ". (An-Nisa :9 )

 

Gimana? Cukup ?, bandelnya kita itu gak mau niru Nabi SAW, padahal perbedaan kita dengan Nabi SAW itu Cuma SEDIKIT saja, makanya kita gak kaya-kaya ! gak percaya ? kita lahat lagi yang ini :

- Nabi itu sedikit-sedikit beribadah, kita sedikit ibadahnya

- Nabi itu sedikit-sedikit sedekah, kita sedikit sedekahnya

- Nabi itu sedikit-sedikit sholat sunnah, kita sedikit sholat sunnahnya

- Nabi sedikit tidurnya, kita sedikit-sedikit tidur

- Nabi sedikit makannnya, kita sedikit-sedikit makan terus

- Nabi itu sedikit bicaranya, kita sedikit-sedikit bicara bahwkan bicarakan orang

 

Nah, kan Cuma sedikit tho bedanya ? harusnya kita bisa niru Nabi dong ! he he he… Naaah, bagaiman kita menjadi KAYA ???. Korupsi ???..atau dengan cara2 ISLAM??...dengan BerSEDEKAH kah ?? Bagaimana SEDEKAH berakibat dahsyat kepada peningkatan KeKAYAan kita..??? Nah tunggu tulisan berikutnya...

 

Pramono Dewo

(Dikutip dari tulisan di group facebook: MOTIVASI & INSPIRASI)

ORANG ISLAM WAJIB BERUSAHA MENJADI KAYA

Arus Kiri-Kanan Ekonomi Syariah

Arus Kiri-Kanan Ekonomi Syariah


Sejak dikonsepkan oleh Nabi saw 1400 tahun yang lalu, ekonomi Islam terus mengalami perkembangan yang dinamis baik sebagai mazhab ekonomi (Baqir Shadr) maupun ilmu ekonomi (Monzer Kahf), mengiringi realitas sosial dan politik yang mempengaruhinya. Pasca runtuhnya kekhalifahan Islam 1924, komunitas dan entitas ekonomi Islam turut mengalami degradasi juga revivalisasi. Jika sebelumnya istilah ekonomi Islam tak pernah dikenal karena sudah inheren dalam setiap aktivitas ekonomi masyarakat muslim, maka ketika Barat mengambil estafet kepemimpinan politik dan ekonomi, istilahisasi menjadi sesuatu yang tak dapat dihindarkan sebagai salah satu simbolisasi sebuah perlawanan yang tak pernah berhenti.

Di era ekonomi kontemporer, dimana sektor perbankan menjadi sesuatu yang tak terhindarkan (taken for granted), ekonomi Islam pun harus bermain pada arena yang sama, yang pada dasarnya tidak menjadi masalah ketika aturan main (rule of the game) masih bersandarkan kepada keadilan tanpa kedzaliman (2:276), keridhaan tanpa pemaksaan (4:29), amanat tanpa khianat (4:58).

Oleh karena itu, pemaparan empat aksi dan reaksi--penulis menyebutnya arus-- terhadap euphoria Islamisasi ekonomi baik dalam ranah teori maupun aplikatif menggunakan pendekatan penilaian terhadap perbankan syariah yang menjadi trigger dalam kebangkitan ekonomi langit yang sedang dibumikan.

 

Arus Kiri-Destruksif

Perang wacana atas eksistensi ekonomi Islam menurut arus ini bergerak pada “ada dan tidaknya”, dengan melakukan studi kritis pada interpretasi kemapanan ekonomi Islam itu sebagai konsep yang sempurna dan aplikatif. Pengusung arus ini mengatakan bahwa Islam hanya membawa “semangat moral” dalam kehidupan ekonomi. Dalam perbankan, golongan ini menolak pengharaman riba sebagai pertimbangan hukum, tetapi hanya sebagai pertimbangan moral dan kemanusiaan saja (Abdulah Saeed, 1996) juga menolak penafsiran bahwa bunga adalah riba. Membuat asumsi bahwa profit and loss sharing--sebagai karakteristik utama bank syariah--merupakan gagasan yang utopis atau mustahil diterapkan secara sempurna. Kemudian, mengkritik kedudukan Dewan Syariah sebagai ladang justifikasi kebenaran transaksi atau akad-akad yang sebenarnya masih diperselisihkan oleh para fuqaha. Sehingga keberadaan bank Islam patut dipertanyakan keotentikannya. Mereka beranggapan bahwa mekanisme perbankan yang ada sudah sangat ideal untuk masyarakat modern. Kelompok ini diwakili oleh kaum modernis Islam yang menolak formalisasi syariah dalam segala bidang. Mereka umumnya mengenyam pendidikan di Barat dan melakukan penafsiran-penafsiran berdasarkan paradigma Barat (west-worldview). Tak pelak lagi, yang mereka lakukan merupakan tindakan kontra-produktif bagi bangunan ekonomi Islam itu sendiri. Alih-alih ingin menyelaraskan ajaran Islam dengan dinamika perubahan, yang  paling mungkin terjadi adalah hilangnya ruh Islam sebagai basis pergerakannya. Melihat ada pengaruh orientalis dalam arus ini telah cukup memproyeksikan motif dan agenda yang melatarbelakanginya.

 

Arus Kiri-Kritis

Berbeda dengan yang pertama. Arus ini justeru amat ketat dalam menjaga “karakteristik asli” agama Islam. Mereka menolak seluruh sistem perbankan yang tidak mungkin terbebaskan dari jerat riba. Bank syariah telah memasuki lingkaran kapitalisme internasional yang sangat bernafsu menarik dana-dana segar dari kantong umat Islam.  Perbankan Islam dinilai sebagai sesuatu yang gamang. Pencetakan dan pemakaian uang kertas dalam bentuk monopoli yang berlaku disemua negara, sturuktur yang membentuk kepemilikan sebuah bank, dan fluktuasi harga yang berdampak pada kontrak, menjadi faktor penyebab riba  (Umar Vadillo, 1991). Intinya, jika tidak ada pemerintahan Islam yang otentik dan lingkungan moneter  murni syariah yang melatarbelakanginya, maka sulit membangun sistem non ribawi. Tidak jalan lain dalam membentuk sebuah “pasar berkeadilan” kecuali dengan mengasingkan diri dari sistem moneter dan keuangan modern.

 

Arus Kanan-Konstruktif

Merupakan arus utama (mainstream) yang menganut pandangan bahwa ekonomi Islam merupakan sunatullah bagi masyarakat Islam. Ekonomi Islam adalah derivatif syariat Islam sehingga keberadaannya secara konsepsional dan praktikal harus ada sebagai perwujudan doktrin keadilan bagi seluruh mahluk (rahmatan lil alamin). Dilatar belakangi oleh gerakan pembaharu (semisal Ikhwanul Muslimin dan Jama’at al-Islami) yang muncul di paruh pertama abad dua puluh  dengan agenda menanamkan kembali al-Quran dan as-Sunnah sebagai landasan ideologi pergerakan dan  juga sebagai reaksi kosongnya kepemimpinan Islam secara global. Selain itu, Dewesternization of knowledge seperti yang digagas oleh al-Attas mutlak dicanangkan pada seluruh bidang, termasuk ekonomi.

Perbankan syariah berbasis aqidah dimunculkan sebagai rival perbankan ribawi berbasis materialisme. Jika dianalogikan dengan teori benturan Islam-Barat, maka strategi pengembangan ekonomi Islam melalui perbankan oleh arus ini lebih mengutamakan “dialog” dibandingkan ”konfrontasi”. Melalui pembuktian-pembuktian empiris, konsep tanpa bunga menjadi begitu rasional, bahkan dalam pandangan sebagian ekonom Barat. Terutama saat melihat “keberhasilan semu” interest-economic system yang kerap melahirkan krisis. Maka wajar, selain marak di Timur Tengah, perbankan syariah pun “tidak terlalu sepi” di dunia Barat.  Dalam perkembangan selanjutnya, kaidah al-ashlu fi muamalah al-ibahah dan aspek rasionalitas mempengaruhi kelonggaran kebijakan yang dikeluarkan. Arus ini dianggap mampu memberikan nilai dan konsep Islam pada perbankan dan ekonomi secara umum. Sehingga keberkahannya dapat dirasakan masyarakat luas.

 

Arus Kanan-Kritis

Secara umum, arus ini memiliki kesamaan pandangan dengan arus utama bahwa Islam adalah petunjuk yang sempurna dan pasti melingkupi aspek ekonomi. Dalam perbankan, mereka  tidak menolak bank syariah sebagai institusi Islam. Tetapi arus ini memiliki kekhawatiran terhadap pergesaran makna ekonomi Islam sebagai perbankan syariah. Kritik membangun terus digulirkan dalam proses transisi dari sistem  kapitalis. Para praktisi dituntut meletakan mindset bahwa proses ini merupakan bentuk Islamisasi perbankan, bukan duplikasi perbankan konvensional sehingga Islamic Banking is not variant of capitalism, but its alternatif  (Ugi Suharto, 2005). Dalam menjawab tantangan tersebut, mereka berpendapat bahwa Ekonomi Islam harus berdasar pada Epistemologi Islam, sehingga nilai dan pandangan hidup terintegrasi dengan sifat praktisnya. Sebagai contoh, seorang muslim yang sadar tingkah laku ekonominya dicatat oleh malaikat tentu memiliki economic behaivour yang berbeda dengan orang yang tidak percaya bahwa malaikat mencatatnya (ibid). Konsep ini mengindikasikan bahwa manusia ekonomi (Economic Man) yang memimipin dunia ekonomi global harus memiliki aqidah Islamiyah. Dalam dunia perbankan misalnya, keberhasilan perbankan syariah kerap diukur melalui komparasi total asset nya dengan konvensional, padahal penilaian efektivitas dalam mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan sektor riil dan penghidupkan nilai-nilai spiritualitas seharusnya menjadi perhatian utama. Arus kritis ini concern memberikan pertimbangan-pertimbangan yang selayakmya diakomodasi dalam penentuan kebijakan-kebijakan kedepan agar ekonomi Islam terjebak dalam “lubang kapitalisme” yang bertebaran diberbagai tempat.

Saat ini, perbankan syariah dituntut memperjelas posisi dirinya dalam struktur ekonomi Islam, menunjukan kualitasnya sebagai pembangkit ekonomi umat, dan memperlihatkan peran sertanya dalam krisis dunia Islam global. Sebagai ilustrasi, krisis  kemanusiaan dan ekonomi di Palestina tidak perlu terjadi jika ada –satu saja- bank Islam yang berskala Internasional dan independen mampu menjadi solusi atas embargo keuangan dan  yang terjadi atau menarik satu dollar  dari setiap saldo nasabahnya untuk disalurkan ke negeri para nabi tersebut.

Kemudian dalam pengembangan ekonomi Islam secara umum, sudah saatnya menjawab kritik-kritik yang muncul akibat identifikasinya dengan perbankan syariah. Menggarap ladang-ladang ekonomi yang lain menjadi sebuah keniscayaan agar “ekonomi Islam” tumbuh menjadi ekonomi Islam. Wallahu a’lam bishawab.

 

(Artikel dalam buku Ekonomi Islam Substantif, penulis Muhamad Jarkasih)

http://aamslametrusydiana.blogspot.com/2010/09/arus-kiri-kanan-ekonomi-syariah.html#more

Arus Kiri-Kanan Ekonomi Syariah

Citibak Vs Prinsip Ekonomi Syariah

Citibak Vs Prinsip Ekonomi Syariah


Citibank ramai dibicarakan publik tanah air setelah tersandung kasus pembobolan dana nasabah oleh Inong Malinda atau Melinda Dee dan meninggalnya salah satu nasabah kartu kredit, Irzen Octa pada saat berurusan dengan Debt Collector. Sangsi dan hukuman telah dijatuhkan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas, dan bukan tidak mungkin sangsi akan diperberat jika bukti-bukti baru ditemukan dari proses pengadilan yang sedang berlangsung.

 

Dua pelanggaran fatal yang berbeda, terjadi dalam waktu hampir bersamaan, di bank yang sama, sulit untuk dikatakan sebagai penyimpangan yang terjadi secara kebetulan. Di Indonesia Citibank telah berkiprah selama 42 tahun dan merupakan bank asing terbesar. Inovasi produknya banyak menjadi role model bagi perbankan tanah air. Penghargaan sebagai bank terbaik di Indonesia bahkan pernah disandang Citibank selama sembilan kali berturut-turut. Tapi mengapa tiba-tiba Citibank tersandung kasus kejahatan perbankan sangat serius?

 

Apa Sebab praktek debt collector Citibank akhir-akhir ini ramai dikeluhkan oleh sebagian nasabahnya hingga mencapai puncaknya dengan tewasnya Irzen Octa? Apa sebabnya Citibank seolah terhipnotis oleh sepak terjang Inong Malinda, sehingga bank bereputasi internasional itu terjerumus ke dalam penyimpangan standar operasional prosedur dalam beberapa aspek? Pasti semua sepakat, sebabnya adalah target mendapat untung besar dan untung besar, apapun dan bagaimanapun. Mendapat untung adalah tidak salah dan sah-sah saja dalam kegiatan ekonomi. Namun apa yang keliru dari Citibank Indonesia dalam mengejar target keuntungan tersebut?

 

Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam

 

Tujuan bekerja dan berkegiatan ekonomi dalam Islam tidak semata-mata untuk mendapat keuntungan secara fisik dan kenikmatan duniawi. Tujuan utama bekerja dan berkegiatan ekonomi dalam islam adalah untuk meraih falah, yakni kemuliaan, kemenangan dan kebahagiaan dunia akherat. Dalam ekonomi islam, tujuan utama kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi bukanlah memaksimalkan keuntungan/manfaat fisik, sebagaimana dalam teori ekonomi konvensional, karena itu  hanyalah sebagian tujuan saja, masih ada tujuan lain yang lebih besar yakni memaksimalkan keberkahan. Gabungan manfaat/keuntungan fisik dan keberkahan itulah yang disebut maslahah. Jadi tujuan kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi dalam rangkaian kegiatan ekonomi islam adalah memaksimalkan maslahah. Sehingga target keuntungan nominal bukanlah diposisikan sebagai titik akhir atau harga mati yang harus ada pada waktu yang ditentukan manusia.

 

Seluruh proses kegiatan ekonomi islam diarahkan kepada jalan menuju maslahah, jika ada jalan menuju manfaat/keuntungan fisik yang mengiurkan namun tidak mengandung keberkahan yang artinya berseberangan dengan nilai-nilai syariah pasti akan diabaikan. Sebab keuntungan/manfaat fisik tanpa adanya keberkahan sebenarnya yang sedang terjadi adalah proses membangun kerugian untuk dirinya sendiri tanpa disadari. Sepanjang sejarah, baik secara perhitungan makro maupun mikro, tidak ada kecurangan dan kejahatan bisnis yang tidak mendatangkan malapetaka sosial ekonomi di kemudian hari. Malapetaka itu pun tidak harus berupa kehilangan material yang bernilai nominal tertentu, namun bisa berupa kehidupan yang tidak berkah, penuh dengan kegelisahan, ketakutan dan senantiasa disibukkan dengan urusan dunia yang tiada habisnya yang hanya mendatangkan kebahagiaan palsu dan menguras energi, biaya dan waktu secara sia-sia.

 

Dalam sistem ekonomi konvensional, kelangkaan/keterbatasan sumber daya dan kebutuhan manusia yang tak terbatas dipandang sebagai akar dari permasalahan ekonomi baik secara makro maupun mikro. Tidak demikian dalam pandangan islam, sebab Allah Swt menciptakan alam semesta ini untuk manusia sepenuhnya dengan takaran yang tepat tentunya sehingga memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan makhlukNya.  Kelangkaan sumber daya yang terjadi lebih diakibatkan karena perilaku berlebih-lebihan/boros (israf), serakah, melampaui batas dan zalim.  Selain disebabkan karena perilaku buruk tersebut juga diakibatkan adanya distribusi sumber daya yang tidak merata, keterbatasan manusia dalam ilmu dan teknologi serta konflik antar tujuan yang tidak dikelola dan dikoordinasikan dengan baik diantara manusia. Sehingga kelangkaan yang timbul hakekatnya merupakan kelangkaan relatif, bukan kelangkaan riil.

 

Maka ketika kebutuhan dan keinginan manusia senantiasa berlomba-lomba menuntut untuk dipenuhi setiap waktu, islam telah mengatur konflik tersebut dengan menetapkan tingkatan maslahah, yakni dharuriyat, hajiyat, tahsiniyat.  Maslahah dharuriyat adalah   kemaslahatan yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia dalam menjamin tegaknya lima hal pokok yakni agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.  Maslahah hajiyat adalah kemaslahatan yang dibutuhkan dalam menyempurnakan kemaslahatan dharury, sebagai pendukung/sarana menuju lima hal pokok itu. Maslahah tahsiniyat adalah kemaslahatan yang sifatnya pelengkap bagi kemaslahatan sebelumnya. Jadi keseluruhan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi manusia adalah serangkaian proses memaksimalkan maslahah, guna memenuhi kebutuhan dan menjaga aqidah, jiwa, akal, keturunan dan harta untuk mencapai falah. Sebaliknya segala usaha yang menyebabkan rusaknya 5 hal pokok tersebut dilarang keras oleh Allah Swt.

 

Dalam konteks mencapai falah itu, islam memberi pedoman apa saja yang dilarang dan diperbolehkan dalam kegiatan ekonomi dan keuangan. Secara garis besar pelarangan utama pada praktek ekonomi dan keuangan islam meliputi hal sebagai berikut:

 

1. Praktek maisir atau tindakan spekulasi/judi, akibat tindakan spekulasi ini akan menimbulkan zero sum game, yang artinya satu pihak mendapat keuntungan dengan cara mengorbankan/menzalimi pihak lain tanpa ada pengganti nilai tambah yang setara dengan pengorbanannya tersebut.

2. Praktek gharar atau ketidakjelasan dalam hal akad, transaksi, informasi, kualitas serta kuantitasnya.

3. Praktek riba atau memungut keuntungan/tambahan tanpa melalui transaksi riil yang memiliki nilai tambah, atau dalam kata lain to have something out of nothing.

4. Praktek Risywah atau suap menyuap

5. Segala cara yang berdampak menzalimi pihak lain dan mengandung kegiatan maksiat.

6. Yang mengandung zat yang diharamkan seperti alkohol, daging babi, bangkai, darah, binatang buas dan menjijikan, dll

7. Dan lain-lain yang secara spesifik merupakan turunan atau variasi dari praktek-praktek di atas.

 

Kegiatan bisnis islam yang diperbolehkan adalah jual beli, sewa menyewa dan bisnis berbasis bagi hasil. Sehingga margin jual beli, biaya sewa/fee/ujrah dan nisbah bagi hasil merupakan sistem perhitungan yang direkomendasikan islam dalam memperoleh keuntungan/tambahan. Intinya adalah seluruh transaksi ekonomi harus memiliki underlying asset, atau adanya barang/jasa secara riil dalam setiap transaksi. Sehingga pemisahan antara sektor riil dan moneter dilarang dalam islam. Ekonomi islam hanya memperbolehkan one monetary unit for one real asset. Prinsip tersebut sangat ampuh menekan ketidakadilan dan kecurangan bisnis yang ditimbulkan dari transaksi dan akad yang manipulatif, akibat pemisahan sektor riil dan moneter.

 

Selain praktek-praktek dan zat yang dilarang tersebut, selebihnya semuanya diperbolehkan. Jadi sebenarnya lahan yang dilarang hanya sebagian kecil, masih jauh lebih banyak dan lebih luas kegiatan yang diperbolehkan. Tapi mengapa sebagian dari kita merasa sempit untuk lahan yang luas itu, dan merasa luas untuk lahan yang yang dilarang/yang sempit tersebut?

 

Jika prinsip-prinsip tersebut dilanggar tentulah akan merusak aqidah, jiwa, akal, keturunan dan harta manusia menjadi tidak berkah, dan secara makro akan melahirkan perekonomian yang labil/rawan krisis dan akan mudah diikuti dengan problemantika sosial ekonomi dan kejahatan global yang bersifat sistemik.

 

Penutup

 

Benang merah pada dua kasus yang terjadi di Citibank dan juga kejahatan bisnis dan perbankan lainnya yang marak terjadi saat ini, jika dihadapkan dengan prinsip ekonomi syariah adalah telah menjadikan keuntungan/manfaat fisik sebagai titik akhir atau tujuan terbesarnya. Sehingga ketika muncul kasus yang menguji ketahanan moral dan etika dalam proses mengejar keuntungan, mudah tergelincir ke dalam cara yang mengabaikan hakekat tujuan manusia berekonomi yakni maslahah guna mencapai falah.

 

Ketika materi dan kenikmatan dunia menjadi daya pikat utama, maka pertimbangan maslahah yang meliputi pemenuhan kebutuhan terhadap agama, jiwa, akal, keluarga dan harta secara komprehensif tidak akan dipedulikan lagi.

 

Profesionalisme dan target maksimalisasi keuntungan harus dalam bingkai moral dan etika bisnis, yang secara agregat akan membentuk peradaban dunia, dimana harkat dan martabat manusia mendapatkan tempat tertinggi.  Di luar bingkai moral dan etika tersebut hanya akan membentuk manusia ekonomi yang selalu terpusat pada kepentingan diri sendiri, dan satu-satunya tanggung jawab sosial manusia ekonomi adalah memaksimalkan keuntungan dengan berbagai cara.

 

 

Senin, 16 Mei 2011 08:23 WIB

Oleh: Ir Any Setianingrum, MESy 

Penulis adalah akademisi dan pemerhati ekonomi syariah

http://www.republika.co.id/berita/nasional/opini/11/05/16/ll9l6w-citibak-vs-prinsip-ekonomi-syariah

Redaktur: Siwi Tri Puji B

Citibak Vs Prinsip Ekonomi Syariah

Anjuran Menerima Pembatalan Transaksi

Anjuran Menerima Pembatalan Transaksi


17 Agustus 2011 •oleh: Ust. Aris Munandar, S.S., M.A. •2

 

Pertanyaan, “Aku membeli sejumlah barang untuk aku jual kembali. Setelah sebagian barang tersebut kujual, aku berubah pikiran, tidak ingin memperjualbelikan barang tersebut. Apa yang harus aku lakukan dengan barang-barang tersebut saat ini?”

 

Jawaban, “Siapa saja yang membeli suatu barang namun ternyata setelah dibeli dia baru sadar bahwa dia tidaklah membutuhkan barang tersebut, diperbolehkan baginya untuk meminta 'iqalah' atau 'pembatalan transaksi' kepada penjual.

 

Demikian pula sebaliknya, siapa saja yang menjual suatu barang lalu setelah terjual dia baru sadar bahwa dia sangat memerlukan barang tersebut, dia boleh meminta pembatalan transaksi kepada pembeli.

Jika transaksi sudah dibatalkan maka keadaan kembali sebagaimana semula, artinya masing-masing dari pihak penjual dan pembeli kembali memiliki sesuatu yang dahulu menjadi miliknya. Dengan demikian, pembeli mengambil kembali uangnya, sedangkan penjual mengambil kembali barang dagangannya.

 

'Iqalah' atau 'menerima pembatalan transaksi' adalah perbuatan yang sangat dianjurkan, mengingat sabda Nabi,

مَنْ أَقَالَ مُسْلِمًا أَقَالَ اللهُ عَثْرَتَهُ يَوْمَ القِيَامَةِ

'Barang siapa yang menerima pembatalan transaksi yang diminta oleh seorang muslim maka Allah akan memaafkan kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat nanti.' [(H.r. Abu Daud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Baihaqi dari Abu Hurairah. Hadis ini dinilai sahih oleh As-Sakhawi dalam Al-Maqashid Al-Hasanah, no. 465; oleh Al-Albani dalam Al-Irwa', no. 1333 dan dalam Silsilah Shahihah, no. 2614; dan oleh Muqbil Al-Wadi'i dalam Shahih Musnad, no. 1373).”

 

Bandingkan dengan kondisi sekarang di Indonesia, dimana disetiap toko selalu ada tulisan pada bon pembayaran "Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan".....



Anjuran Menerima Pembatalan Transaksi

Rahasia Menjadi Pengusaha

Rahasia Menjadi Pengusaha


Adalah mindset atau pola pikir. Untuk menjadi seorang entrepreneur, anda harus menggunakan pola pikir entrepreneur dan meninggalkan pola pikir karyawan.

 

Adapun perbedaan mindset atau pola pikir antara karyawan dan entrepreneur adalah sebagai berikut,

Mindset karyawan menunggu segala sesuatu siap, sedangkan entrepreneur, membuat segala sesuatu siap.

Mentalitas karyawan atau mindset karyawan punya mentalitas mogok, unjuk rasa atau boikot. Sedangkan mindset entrepreneur, berpikir dan berjiwa besar.

 

Mindset karyawan win – lose, artinya mereka tidak perduli perusahaan rugi atau untung, yang penting mereka untung. Sedangkan mindset entrepreneur adalah win – win.

 

Entrepreneur memastikan semua komponen atau elemen yang terlibat dalam proses usahanya haruslah win, kemudian dia win belakangan. Konsumennya win, karyawannya win, suppliernya win, barulah dia win belakangan.

 

Mindset karyawan adalah fokus pada masalah, sedangkan mindset entrepreneur adalah fokus pada jalan keluar.

Mindset karyawan fokusnya jangka pendek, sedangkan seorang entrepreneur fokusnya jangka panjang.

 

by Miftahul Choir on Sunday, July 31, 2011 at 4:28am

Rahasia Menjadi Pengusaha

5 Cara Cerdas Untuk Mengembangkan Bisnis Kecil Anda

5 Cara Cerdas Untuk Mengembangkan Bisnis Kecil Anda





Satu-satunya tujuan mendirikan suatu bisnis, adalah untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kehidupan Anda. Sebagai pemilik bisnis kecil, Anda harus mengetahui dasar-dasar menjalankan bisnis. Jika Anda pemasaran online (tegas direkomendasikan), maka Anda harus tahu apa yang prospek target Anda inginkan.

 

Bisnis adalah semua tentang kebutuhan pertemuan konsumen. Mencari masalah di sekitar Anda dan mengisi mereka. Smart pengusaha serius mengembangkan usaha kecil mereka - itu tidak dalam ukuran staf Anda, kantor Anda atau file Anda membawa sekitar, tapi berapa banyak prospek Anda yang ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan mereka secara terus menerus.

 

Apakah bisnis Anda bertahan dalam ujian waktu, bagaimana Anda berniat untuk memperluas cakrawala Anda dan meningkatkan basis pelanggan Anda? Ini adalah beberapa pertanyaan yang Anda akan mendapatkan wawasan dalam, seperti yang kita melihat 5 cara cerdas untuk mengembangkan bisnis kecil Anda.

 

 

1. Tentukan Tingkat Hadir Anda

 

Ini adalah pendekatan pertama untuk meningkatkan bisnis Anda. Anda harus menentukan tingkat Anda saat ini. Pengaruh Berapa banyak bisnis Anda dibuat, apa yang lalu lintas total bulanan Anda mendapatkan ke blog / situs, dengan investasi keuangan sedikit atau tidak ada.

 

Semua ini membantu Anda untuk memonitor dan melacak kampanye pemasaran Anda. Ini taruhan Anda paling pasti untuk mengatasi setiap tantangan yang dirasakan yang mungkin datang dengan cara Anda dalam waktu terdekat.

 

Oleh karena itu, menentukan tingkat Anda sekarang dan bekerja pada memperbaikinya. Juga, memiliki pola pikir Anda sebagai pemilik bisnis berubah? Sampai Anda mengubah pikiran Anda tentang mengembangkan bisnis, dan apa artinya bagi anda, tidak akan terjadi dari luar.

 

Perubahan positif dimulai dari dalam, dan mengalir ke luar. Perhatikan!

 

2. Tuliskan tujuan Penghasilan Anda

 

Membuat uang dari bisnis kecil Anda dimulai dengan tujuan. Tujuan membantu untuk mempertajam akal pikiran, visi dan bisnis Anda. Sebuah bisnis yang tidak memiliki tujuan yang jelas, ditulis di atas kertas pasti gagal. Anda mungkin memiliki aspirasi yang baik, bagaimana Anda akan terhubung dengan dunia, tapi hanya hari-mimpi.

 

Keinginan adalah imajinasi belaka sampai Anda menuliskannya.

 

Tetapkan tujuan Anda, membuat mereka lengket, realistis dan melampirkan tenggat waktu untuk itu. Anda harus mampu menjelaskan tujuan Anda ke 2-tahun, tanpa basa-basi banyak. Jika Anda dapat melakukan itu, maka bisnis Anda diatur pada jalan yang benar.

 

3. Investasi Waktu Anda Bijak

 

Sebagian besar hal yang kita keluhkan dalam bisnis, adalah karena fakta bahwa kita buang waktu. Sama seperti Dolar dan Poundsterling adalah mata uang Amerika Serikat dan Inggris masing-masing, waktu juga adalah mata uang dari kerajaan bumi.

 

Jika Anda memanfaatkan waktu yang diberikan kepada Anda secara efisien, menghasilkan lebih banyak uang dan hidup menyentuh sekitar positif, lebih dari mungkin. Daripada membuang-buang sebagian besar waktu Anda surfing web dan mendapatkan asyik dengan acara TV beberapa, menghabiskan waktu berharga menulis artikel. Sebuah kampanye iklan tunggal dapat mengatur tanda untuk perputaran dalam bisnis kecil Anda.

 

Ingat, Anda dapat menghilangkan "kecil" awalan yang melekat pada bisnis dan menjadi besar. Itu semua tergantung pada Anda dan bagaimana Anda menghabiskan 24 jam yang diberikan oleh alam ibu.

 

4. Fokus Pada Membangun Sistem

 

Sebuah sistem sangat berbeda dari bisnis. Sebagai pemilik bisnis kecil, Anda tidak terbatas dengan cara apapun. Anda dapat memperluas dan menarik klien membayar tinggi, dan tidak ada yang menghentikan Anda. Tapi, membangun bisnis tidak berakhir dalam menyewa sebuah apartemen kantor, mempekerjakan staf dan membayar gaji, Anda harus membangun sebuah "sistem."

 

Sebuah sistem adalah bentuk lanjutan dari badan usaha yang tetap, bahkan ketika pemilik bisnis di bulan, pada hari libur atau pergi. Apakah bisnis Anda bertahan tanpa Anda?

 

Jika tidak, maka Anda harus fokus dalam membangun bisnis-sistem. Itu semua bermuara pada pemecahan masalah yang lebih dan meningkatkan basis pelanggan Anda. Semakin banyak orang Anda dapat memecahkan masalah mereka, meningkatkan dan menambah nilai bagi kehidupan mereka, semakin tergantung mereka kepada Anda.

 

Jadi, mulai hari ini dengan pola pikir seorang pengusaha kreatif - bisnis tidak bertahan dalam ujian waktu, tetapi sistem tidak.

 

5. Mendefinisikan Customer Service Anda

 

Setiap usaha baik kecil atau besar memiliki peran inti untuk bermain, di bidang layanan pelanggan. Ketika pelanggan Anda puas, itu berarti Anda dengan mudah bisa menulis gaji Anda sendiri. Bahkan, untuk mengembangkan bisnis kecil Anda dan dapatkan jika off dari tanah, Anda perlu mendefinisikan ulang berapa banyak perawatan yang Anda berikan kepada pelanggan Anda.

 

Tapi Anda harus memahami jenis bisnis yang Anda lakukan, cara ini Anda akan dapat mempelajari sikap dan psikologi pelanggan Anda dan memberikan. Ini adalah taktik yang sama saya gunakan ketika membangun blog terbaru saya bahwa fitur kupon diskon sittercity dan 06:00. Saya memahami bagaimana pembeli online berperilaku dan nilai-nilai mereka menempel pada kupon gratis dan penawaran diskon.

 

Membuat pelanggan senang. Ketika Anda membuat janji, menyampaikan di atasnya dan bekerja ekstra, untuk selama-memberikan. Apapun yang diperlukan untuk membuat mereka senang dan menghargai Anda, melakukannya dan bisnis Anda akan berkembang akhirnya.

 

Sudah waktunya untuk mengambil usaha kecil ke sistem, dengan memfokuskan usaha Anda dan upaya pemasaran pada aspek-aspek inti dari bisnis Anda. Jika Anda mengambil tindakan hari ini, saya yakin Anda akan mengalami keberhasilan top-notch.

 

http://alltopstartups.com/2011/09/15/5-smart-ways-to-grow-your-small-business/



5 Cara Cerdas Untuk Mengembangkan Bisnis Kecil Anda

Mempelajari Organisasi

Mempelajari Organisasi


Organisasi atau perusahaan merupakan hal penting dalam menunjang kemampuan seseorang mengorganisir kegiatan, staf, prioritas, dan waktu, sehingga akan lebih efektif  dan efisien dalam mencapai tujuan. Sebagai pimpinan, mempelajari organisasi secara keseluruhan, termasuk mempelajari kegiatan setiap unit kerja, adalah bekal untuk menguasai perusahaan.  Akan terasa lebih supel, ketika pemimpin memberikan presentasi dengan contoh-contoh unit-unit kerja, yang terlibat dalam kegiatan usaha.  Nilai presentasi pimpinan  akan lebih tinggi dari manager lain,  yang memberikan contoh perusaahan lain, apalagi perusahaan asing,  untuk membandingkan keberhasilan.

Mempelajari Organisasi

Mempelajari Organisasi

Kunci Sukses Merintis Bisnis

Kunci Sukses Merintis Bisnis


Memiliki bisnis sendiri mungkin menjadi impian Anda. Sebab, dengan memiliki bisnis sendiri Anda mempunyai keuntungan finansial dan membuka lapangan pekerjaan baru.

 

Untuk memulai bisnis sendiri, tentunya dibutuhkan banyak hal yang perlu diperhatikan dalam melakukannya. Bisnis bukan hanya sekadar mencari keuntungan semata. Ada faktor lain yang mendukung kesuksesan usaha Anda, apa sajakah itu? Berikut beberapa faktor kunci sukses dalam berbisnis:

 

1. Pengetahuan

Bukan hanya mengetahui cara mengelola dan memasarkan produk. Mengetahui proses pembuatan suatu produk juga sangat penting. Sebut saja, Anda ingin memulai bisnis katering, Anda harus tahu bagaimana memasak makanan. Meskipun Anda berencana untuk merekrut koki-koki handal, tetap saja Anda perlu pengetahuan dalam memasak untuk bisa menjelaskan menu apa saja yang Anda inginkan dalam katering Anda.

 

2. Pengalaman

Tanpa pengalaman, ilmu yang Anda pelajari juga menjadi sia-sia. Pengalaman merupakan guru terbaik. Untuk mendapatkan pengalaman, jangan takut untuk mencoba dan bereksperimen. Dalam dunia bisnis, kegagalan itu biasa. Dari kegagalan Anda dapat memperbaikinya menjadi lebih baik. Ingat, seorang entrepreneur tidak mengenal kata menyerah.

 

3. Memilih pekerja yang bisa diandalkan

Ada istilah ‘bersama-sama membangun bisnis untuk kesuksesan’. Benar saja, bisnis bukan hanya dari kemampuan Anda saja, namun dari kemampuan dan keterampilan karyawan yang direkrut dapat menentukan kesuksesan bisnis Anda. Jangan memilih karyawan yang tidak produktif hanya demi dibayar murah. Daripada begitu, lebih baik memiliki tenaga kerja yang sedikit namun cakap dan dapat diandalkan.

 

4. Fokus pada bisnis yang dijalankan

Keuntungan yang besar dan bisnis yang maju adalah tujuan setiap pengusaha. Meskipun begitu, Anda juga harus memberikan perhatian pada aktivitas bisnis yang dijalankan. Jika Anda hanya memikirkan kemajuan bisnis dan keuntungannya, maka Anda bisa saja mengambil jalan pintas untuk mendapatkan itu semua dengan cepat. Namun apakah dengan begitu bisnis bisa bertahan dan maju? Rasanya tidak. Maka dari itu, kerja keras dan fokus apa yang akan dibuat saat ini sangat penting untuk memajukan bisnis kedepannya. (*/dari berbagai sumber)

 

http://insan-media.com/2011/10/kunci-sukses-merintis-bisnis/

Kunci Sukses Merintis Bisnis

Hindari Cekikan Musim Berbunga

Hindari Cekikan Musim Berbunga


Bank Sentral akan melarang penerbit kartu kredit mengenakan bunga berbunga, alias bunga majemuk. Aturan akan ditetapkan belajar dari korban yang tagihannya terus membengkak akibat penambahan bunga tiada henti. Karenanya, Bank Indonesia akan merevisi peraturan terkait. Bagaimana prinsip bunga yang berlaku sekarang?

 

Pada praktek yang berlaku saat ini, nilai pokok utang terus-menerus ditambahkan dengan bunga dari sisa tunggakan. Hitungannya adalah harian, yang menggunakan patokan 360 hari dalam setahun. Kemudian, hasil penambahan itu menjadi beban tagihan berikutnya.Untuk selanjutnya, mulai 1 Januari 2013, Bank Indonesia berjanji menerapkan kebijakan baru: yang berhak dikenakan bunga adalah nilai pokok yang belum dibayar.

 

Misalnya, pada 1 Maret Anda berbelanja dengan kartu kredit sebesar Rp 1.000.000.  Suku bunga kartu Anda adalah 3,5 persen per bulan atau 42 persen dalam setahun.

 

Tanggal cetak kartu tagihan adalah 14 Maret dan jatuh temponya dua minggu kemudian, yaitu tanggal 28 di bulan yang sama.

 

Anda membayar tagihan pada tanggal 17 Maret. Namun tidak penuh, melainkan hanya 10 persen atau Rp 100.000, sesuai batas minimun pembayaran. Pertanyaannya, berapa yang harus Anda bayar, ketika tagihan kedua datang pada 14 April?

 

Dengan model yang berlaku sekarang, perhitungannya adalah:

 

Mengingat masih ada sisa pokok yang belum dilunasi, maka sebenarnya pembayaran melalui kartu plastik tersebut terhitung sebagai pinjaman yang harus dikenakan bunga. Pada tagihan bulan berikutnya akan tampak. Berapa yang ditagihkan?

 

Perhitungan pertama:

Selisih antara transaksi dengan datangnya tagihan adalah 14 hari. Kalikan jumlah hari ini dengan suku bunga setahun (42 persen atau 0,42). Hasilnya kalikan kembali nilai transaksi yang Rp 1.000.000 dan dibagi jumlah hari dalam setahun (360). Maka didapat Rp 16.333. Ini namanya perhitungan bunga pertama.

Perhitungan kedua:

Untuk bunga kedua, jumlah hari yang dihitung adalah periode 15-17 Maret (hingga Anda bayar tagihan pertama) atau tiga hari. Dengan model menghitung yang pertama: jumlah hari dikalikan bunga setahun, kemudian dikalikan lagi jumlah tagihan. Hasilnya dibagi 360 hari. Maka hasilnya adalah Rp 3.500. Selesai? Belum!

 

Hitungan ketiga:

Masih ada beban bunga ketiga yang tetap memasukan sisa hari yang belum dikenakan bunga hingga tanggal tagihan kedua datang. Jadi, 18 Maret hingga 14 April atau 27 hari. Namun, pengalinya adalah sisa pokok tagihan yaitu Rp 900.000 lantaran Anda sudah sempat membayarnya 10 persen tadi. Dan hasilnya: Rp 28.350.

 

Jadi, berapa nilai yang tercetak di kertas tagihan periode kedua yang datang pada 14 April itu?

Jumlahkan bunga pertama hingga ketiga plus sisa pokok pinjaman yang Rp 900.000. Totalnya sebesar Rp 948.183. Inilah yang harus Anda bayar.

 

Jika yang diinginkan oleh Bank Indonesia sebatas tagihan pokok yang harus dibayar, maka sesuai peraturan baru, yang dikenakan bunga adalah Rp 900.000.  Alias jumlah yang belum ditambah dengan bunga-bungaan tadi serta tambahan-tambahan lain.

 

Mudah-mudahan BI tidak urung dengan rencana kebijakannya tadi. Sehingga, nasabah kartu kredit yang memang membutuhkan bisa lebih terlindungi.

 

Sebagai antisipasi, sebaiknya lebih cermat menggunakan kartu kredit. Cara paling jitu mencegah cekikan bunga berbunga adalah membayar penuh di saat tagihan pertama. Sebab, masa berbunga belum tiba. Iuran yang dibayar setiap tahun pun menjadi bermanfaat dengan hadirnya jasa tanpa bunga.

 

Sebaliknya kalau tidak dilunasi, maka kartu kredit tidak lagi sekadar fasilitas pembayaran.  Kartu kredit akan menjadi tiket untuk mendapatkan utang yang bunganya terus berbunga hingga mencekik. Kalau sudah begini, berlarilah sebelum penagih utang datang.

 

Herry Gunawan jadi wartawan pada 1993 hingga awal 2008. Sempat jadi konsultan untuk kajian risiko berbisnis di Indonesia, kini kegiatannya riset, sekolah, serta menulis.Oleh Herry Gunawan | Newsroom Blog – Sen, 14 Nov 2011

Hindari Cekikan Musim Berbunga

Apa ide besar anda

Apa ide besar anda?


Sejumlah investor yang berbincang dengan saya mengungkapkan kekecewaan yang sama. Mereka mengatakan bahwa banyak yang telah datang kepada mereka meminta angka yang seolah-olah menunjukkan kalau uang itu tumbuh di pohon. Well, bahan baku uang mungkin memang berasal dari pohon, tetapi uang tidak tumbuh di sana. Investor yang saya temui bukanlah investor baru.

 

Beberapa dari mereka telah terlibat lebih dari satu dekada dalam industri ini dan telah melihat berbagai perusahaan bangkrut karena tidak memiliki produk yang bisa bertahan lama.

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi para startup atau berbagai project adalah bahwa mereka tidak bisa mengidentifikasi masalah nyata yang perlu dipecahkan. Sebagai contoh, banyak yang terus menawarkan layanan jejaring sosial yang tidak menawarkan perbedaan nyata dengan apa yang sudah ada, yang sebenarnya masih populer.

 

Atas berbagai masalah seperti ini membuat saya berpikir bahwa kehadiran Founder Institute adalah sebuah ide yang baik. DailySocial bermitra dengan Founder Institute justru karena masalah yang dihadapi para startup Indonesia. Mengikuti Founder Institute seperti layaknya mengikuti acarabootcamp untuk startup. Para mentor dan teman sekelas bisa saling memberikan umpan balik yang kuat dan tajam dan membongkar ide-ide yang ada untuk masuk pada intinya dan melihat nilai sebenarnya serta mencari tahu apakah ide tersebut layak untuk dijalankan. Pengusaha di bidang teknologi di Indonesia perlu dibangkitkan dan kami pikir Founder Institute (dan semua yang berperan didalamnya) bisa membantu.

 

Terkadang, mengambil produk yang sudah ada dan berfokus pada inti masalahnya malah bisa mengubah ide besar menjadi ide yang populer, sebagai contoh lihatlah yang dilakukan Kevin Systrom ketika dia mengubah Burbn menjadi Instagram. Di sisi lain, sebuah produk mungkin identik, namun twistkecil bisa membuatnya lebih mudah diakses atau diinginkan oleh pengguna, seperti yang dilakukan oleh WhatsApp. Produk ini mengambil konsep BlackBerry Messenger dan membuatnya menjadi layanan universal, tersedia di seluruh platform smartphone utama.

 

Membuat sebuah perusahaan startup tidak melulu tentang mendapatkan uang, bahkan mungkin tidak harus tentang uang, tetapi jika Anda akan menjalankan sebuah perusahaan, penghasilan tetap menjadi hal penting. Ya, Twitter butuh waktu lama sebelum bisa menghasilkan uang karena nilai produknya tidak akan muncul jika mereka tidak memiliki jutaan lebih pengguna, tetapi tidak semua produk seperti Twitter, seperti juga tidak semua orang adalah Richard Branson yang tidak menyelesaikan sekolah tetapi berhasil menjadi biliuner.

 

Dalam kasus orang-orang seperti Branson atau almarhum Steve Jobs, bukan berarti mereka sukses karena mereka tidak menyelesaikan sekolah, itu lebih karena mereka sudah tahu apa yang mereka ingin capai dan mereka tidak berhenti berusaha. Mereka pernah gagal, mereka pernah berhadapan dengan kegagalan besar, tetapi mereka tetap terus berjalan, mencari cara untuk mewujudkan impian mereka. Hmm, saya jadi melantur, mari kembali ke topik tulisan.

 

Membuat sebuah perusahaan startup sebaiknya lebih mengarah kepada membuat perbedaan di dunia. Ini harus tentang mengidentifikasi masalah di dunia nyata dan menemukan cara untuk mengatasinya atau untuk membuat sesuatu menjadi lebih mudah dan lebih praktis untuk dilakukan.

Salah satu contoh yang cukup baik adalah menemukan pasar yang lebih besar untuk industri rumahan. Contoh lain bisa berupa cara untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang terus meningkat. Tidak harus tentang jalanan atau kendaraan, bisa juga tentang cara bekerja jarak jauh dari rumah atau membuat ruang kerja bersama yang jauh dari pusat kota. Solusi yang ditawarkan juga bisa berupa inisiatif berbagi penggunaan sepeda bersama atau produk kunci sepeda motor berbasis USB-drive yang pernah dituliskan minggu lalu.

 

Ada banyak isu yang dapat diselesaikan dengan menggunakan teknologi, dan teknologi sendiri hadir karena dapat membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali. Teknologi bisa menawarkan cara untuk mendorong kemanusiaan ke tahap selanjutnya.

 

Jangan membuat produk hanya demi menciptakan mereka. Identifikasi masalah yang ingin Anda pecahkan. Cari tahu cara terbaik untuk memecahkan masalah dan bagaimana untuk mempresentasikannya. Cari tahu mengapa solusi yang ada layak untuk digunakan dan apakah solusi tersebut akan membuat hidup orang menjadi lebih mudah dengan sedikit usaha dalam cara menggunakaannya, jika ini terjadi maka orang lain akan dengan senang hati menerima solusi yang Anda tawarkan, karena produk yang baik tidak memerlukan banyak usaha untuk membuatnya digunakan banyak orang. Saran yang terakhir ini ditujukan bagi para pengusaha dan para investor: Jangan berfokus pada uang, fokus pada ide.

 

Sumber : http://dailysocial.net

Apa ide besar anda

Haruskah Resign saat merintis bisnis

Haruskah "Resign" saat merintis bisnis?


Banyak entrepreneur merasa bersalah karena tidak berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan saat memulai bisnis. Mereka merasa tidak bisa memberikan yang terbaik bagi sang atasan/ perusahaan yang menaunginya, kewalahan menjalankan dua peran atau bahkan konflik kepentingan atau hukum. Akan tetapi secara umum disarankan bagi mereka yang mengalami masa transisi antara karyawan ke entrepreneur, sebaiknya tidak berhenti dari pekerjaan semula hingga usaha baru benar-benar menghasilkan pemasukan yang signifikan.Pengecualian untuk nasihat tersebut ialah jika Anda dibayar untuk posisi dalam sebuah usaha rintisan oleh pendanaan eksternal atau jika Anda memiliki cukup banyak dana segar di bank untuk Anda sendiri dan usaha baru untuk sekadar bertahan setidaknya hingga satu tahun penuh.

 

Kemudian ada lebih banyak lagi pertanyaan pragmatis mengenai bagaimana membuat upaya usaha rintisan lebih produktif. Banyak orang tak bisa menangani pekerjaan lebih dari satu dalam satu waktu sehingga mereka bertahan selama bertahun-tahun menjalani dua peran itu dan sialnya tidak ada yang berhasil/ cemerlang. Bahkan jika Anda tidak termasuk kategori gagal, tak ada salahnya menyimak beberapa poin saran berikut ini.

  1. Tim dengan seorang mitra. Dalam pekerjaan paruh waktu, seorang rekan pendiri penting artinya agar Anda bisa terus terarah dan bekerja dengan baik. Pada titik yang sama, Anda akan menemui kebuntuan , semangat terkuras habis. Tetapi jika Anda memiliki rekan yang bergantung pada Anda, Anda akan merasa terdorong untuk bagaimana pun juga bisa menemukan solusinya. Jika Anda tak punya mitra, Anda akan lebih berpeluang untuk lebih mudah kehilangan minat dan semangat dan mungkin lebih memilih hal untuk dikerjakan.

  2. Pilihlah sebuah hari dan waktu per minggu di mana Anda selalu bekerja bersama. Tak ada salahnya untuk bekerja bersama di malam hari saat hari kerja atau satu hari di akhir minggu dalam satu minggu. Hal itu tidak berarti tidak bekerja di hari lain tetapi menetapkan jadwal yang pasti akan membantu Anda melalui fase proyek yang tidak terlalu menyenangkan.

  3. Tentukan tolok ukur yang nyata. Apa yang akan mendorong orang untuk mengelola bisnis secara penuh waktu? Dengan  5 ribu pengguna? Atau 10 ribu kunjungan unik per minggu? Pendanaan? Targetnya sebaiknya berupa pemahaman bersama. Anda tidak ignin satu pendiri siap untuk terjun 100% dalam bisnis baru sementara satu pendiri lainnya agak bersikap enggan.hal itu kurang adil bagi kedua pihak dan bisa menimbulkan masalah serius.

  4. Pilih sebuah ide yang bisa diwujudkan secara paruh waktu. Setiap usaha rintisan ialah sebuah hipotesis, ia masih perlu dibuktikan keberhasilannya. Jika hipotesis Anda adalah “kami bisa membuat sebuah klien chat berbasis web yang lebih baik”, maka hal itu adalah sesuatu yang Anda bisa segera uji. Jika hipotesis Anda adalah “kami bisa membuat sebuah mobil yang berbahan bakar air”, maka bisa dipastikan itu akan memakan banyak waktu dan tenaga sehingga tidak bisa dilakukan secara paruh waktu.

  5. Pahami bahwa versi pertama Anda tidak berhenti di situ saja. Bersiaplah untuk perjalanan panjang jika usaha rintisan Anda segera beroperasi. Sehingga dengan versi pertama produk Anda, carilah peluang cerahnya. Gunakan itu sebagai pendorong untuk lebih baik. Tiap minggu perbaikilah dan jadikan lebih baik dari minggu kemarin dan amati jika peluang itu bisa lebih besar lagi.

  6. Gunakan waktu luang untuk memperkaya wawasan. Sementara orang lain menikmati makan siang, Anda bisa menggunakan waktu itu untuk memutakhirkan pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi di bidang Anda. Atau bisa juga Anda perkaya pengetahuan tentang pesaing, angel investor, atau mengenai bagaimana meleburkan sebuah nilai baru dalam perusahaan. Anda harus bedakan antara waktu untuk bersantai untuk usaha rintisan Anda dan mencuri waktu atau sumber daya dari atasan Anda di kantor. Jika Anda dibayar untuk melakukan sebuah pekerjaan, Anda harus menyelesaikannya lebih dulu. Bersikaplah profesional. (*Akhlis)


sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com

Haruskah Resign saat merintis bisnis